Bahaya Radiasi Nuklir bagi Kesehatan!
Bahaya Radiasi Nuklir bagi Kesehatan!
Penulis: Shania | Editor: Ratna
Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD
Terakhir ditinjau: 4 Februari 2023
Radiasi nuklir adalah energi yang dilepaskan dalam bentuk partikel kecil dan bergerak cepat. Energi ini berasal dari inti atom radioaktif yang bersifat tidak stabil. Radiasi ini meliputi partikel-partikel seperti partikel alfa, partikel beta, partikel neutron, dan sinar gamma. Semua jenis radiasi nuklir juga merupakan radiasi pengion, tetapi radiasi pengion belum tentu termasuk jenis radiasi nuklir.
Resiko Terpapar Radiasi Nuklir
Resiko terpapar radiasi ini bisa meningkat karena adanya paparan radiasi tinggi, seperti:
- Kecelakaan di fasilitas industri nuklir
- Serangan terhadap fasilitas industri nuklir
- Detonasi perangkat radioaktif kecil
- Akibat detonasi alat peledak radioaktif konvensional (bom kotor)
- Detonasi senjata nuklir standar
Penyakit radiasi terjadi ketika radiasi energi tinggi merusak atau menghancurkan sel-sel tertentu dalam tubuh Anda. Bagian tubuh memiliki tingkat kerentanan paling tinggi terhadap radiasi adalah sel-sel di lapisan saluran usus dan sel-sel penghasil sel darah dari sumsum tulang.
Bahaya Radiasi Nuklir
Radiasi nuklir dengan paparan yang tinggi, memiliki dampak pada kesehatan tubuh Anda. Anda mungkin akan mengalami penyakit radiasi akibat terpapar radiasi skala kecil terus menerus atau terkena ledakan nuklir tingkat tinggi. Berikut adalah beberapa penyakit radiasi yang berbahaya bagi tubuh:
Kerusakan sel-sel pada tubuh
Paparan radiasi dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan bahkan menghancurkan sel-sel tubuh Anda. Bagian yang memiliki resiko kerusakan paling tinggi adalah lambung, usus, mulut, sel-sel pada usus dan sel-sel yang memproduksi darah pada sumsum tulang belakang.
Kanker
Pada beberapa kasus ditemukan bahwa terdapat jaringan-jaringan abnormal yang bersifat ganas dan menyebar dalam tubuh pasca paparan radiasi tinggi. Jaringan abnormal ini disebut juga dengan kanker. Kanker yang umum terjadi akibat nuklir adalah kanker darah, kanker otak, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker usus, kanker tiroid, dan kanker payudara (umumnya pada wanita).
Gangguan pada janin dan ibu hamil
Gangguan pada ibu hamil akibat radiasi ini mungkin ditularkan pada janin. Kerusakan sel-sel tubuh pada ibu hamil dapat memperlambat bahkan menghambat kesehatan tubuhnya dan janin yang sedang dikandung. Ibu hamil memiliki resiko kesulitan dalam melahirkan serta dapat melahirkan bayi yang cacat secara fisik dan mental.
Kerusakan jaringan kulit
Kerusakan jaringan kulit merupakan dampak buruk yang bisa Anda alami akibat paparan radiasi tingkat tinggi. Anda akan mengalami luka bakar, lecet, kebotakan pada kulit kepala, kerontokan rambut, dan kanker kulit.
Resiko cacat pada anak
Anak-anak memiliki sel jaringan tubuh yang lebih rentan daripada usia dewasa. Oleh karena itu, sel-sel jaringan pada tubuh anak kecil akan lebih mudah rusak dan mengakibatkan kecacatan baik secara fisik atau mental. Pada beberapa kasus, anak kecil dapat kehilangan nyawa akibat paparan radiasi tingkat tinggi.
Cara Pengobatan Penyakit Akibat Radiasi Nuklir
Anda sebaiknya segera memeriksakan kesehatan tubuh Anda setelah terkena paparan radiasi nuklir. Tenaga medis akan menanyakan gejala-gejala yang Anda alami. Pertama, Anda akan melakukan tes darah dan tes tingkat radiasi dalam tubuh. Kemudian, Anda akan mendapatkan perawatan yang berfokus pada mengurangi dan mengobati infeksi, mencegah dehidrasi, dan mengobati cedera dan luka bakar. Beberapa orang mungkin memerlukan perawatan yang membantu pemulihan sumsum tulang belakang. Butuh waktu yang cukup lama untuk menurunkan tingkat paparan radiasi nuklir pada tubuh Anda, oleh karena itu perlu bagi Anda untuk melakukan pemantauan secara berkala.
Baca Juga: Ketahui Bahaya Radiasi Handphone bagi Kesehatan
SumberBritish Columbia. Radiation Exposure. www.healthlinkbc.ca
Mayo Clinic.(2020). Radiation Sickness. www.mayoclinic.org
Medline Plus. (2017). Radiation Exposure. www.medlineplus.gov
United States Environmental Protection Agency. (2021). Radiation Health Effect. www.epa.gov