Arbutin untuk Mencerahkan Kulit: Ketahui Manfaat dan Potensi Efek Sampingnya

Arbutin untuk Mencerahkan Kulit: Ketahui Manfaat dan Potensi Efek Sampingnya

Penulis: Umi Fatimah

Arbutin adalah bahan topikal yang terkenal karena kemampuannya yang luar biasa untuk perawatan kulit. Senyawa ini adalah salah satu zat pencerah kulit paling populer di industri kecantikan karena kemampuannya dalam mencerahkan kulit.

Tak hanya berfungsi mencerahkan kulit, arbutin juga memiliki manfaat lainnya. Pada artikel kali ini, kita akan membahas apa itu arbutin, cara kerjanya, manfaat dan efek samping jika menggunakan arbutin ke dalam rutinitas perawatan kulit Anda.

Apa itu Arbutin dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Arbutin merupakan turunan hydroquinone yang dapat dibuat baik secara sintetis maupun diperoleh dari berbagai tumbuhan dalam keluarga Ericaceae, seperti cranberry, blueberry, dan pir. Senyawa alami ini telah dikenal sebagai bahan pencerah kulit alami dengan cara menghambat pembentukan melanin (pigmen kulit).

Arbutin sendiri terdiri dari dua komponen yaitu hydroquinone dan gula. Saat terserap ke dalam kulit, komponen hydroquinone pada arbutin secara efektif memblokir enzim tirosinase (enzim utama yang digunakan untuk memproduksi pigmen pada kulit), untuk mengurangi produksi melanin kulit. Proses ini penting karena melanin adalah pigmen yang memberi warna pada kulit.

Produksi melanin yang berlebihan dapat menyebabkan bintik hitam dan hiperpigmentasi (warna kulit tidak merata), dan masalah terkait pigmen kulit lainnya.

Arbutin juga bertindak sebagai reservoir (tempat penyimpanan) hydroquinone. Jadi, setelah terserap ke dalam kulit, arbutin tidak langsung melepaskan komponen aktifnya (yaitu hydroquinone). Sebaliknya, arbutin akan menunggu enzim yang ada di dalam tubuh menghasilkan melanin, sehingga memungkinkan pelepasan hydroquinone secara perlahan.

Seluruh mekanisme ini berfungsi untuk mencegah kulit terkena terlalu banyak hidrokuinon dalam satu waktu dan mencegah terbentuknya bintik hitam baru. Seiring berjalannya waktu, arbutin membantu kulit menjadi lebih rata dan bercahaya.

Baca Juga: Adakah Manfaat Air Mani untuk Wajah Wanita?

Perbedaan Alpha-arbutin dan Beta-arbutin

Ada dua bentuk utama arbutin yang umumnya digunakan dalam perawatan kulit, yaitu, alpha-arbutin dan beta-arbutin. Pada dasarnya, perbedaan utama antara kedua bahan ini terletak pada proses pembuatannya.

Alpha-arbutin merupakan bentuk sintetis (diproses secara kimia) dari arbutin, sedangkan beta-arbutin adalah bentuk arbutin yang diekstrak dari tumbuhan.

Selain itu, alpha-arbutin memiliki kelarutan air, ketahanan panas, dan stabilitas cahaya yang lebih baik daripada beta-arbutin. Efek penghambat melanin pada alpha-arbutin juga dinilai 10 kali lebih kuat dibandingkan beta-arbutin.

Inilah mengapa alpha-arbutin paling sering digunakan dalam produk pencerah kulit. Karena efektivitasnya ini juga, formulasi produk yang mengandung alpha-arbutin lebih mahal daripada produk yang mengandung beta-arbutin.

Manfaat Arbutin

Berikut ini berbagai kelebihan dan manfaat yang bisa diperoleh dalam penggunaan arbutin:

1. Meningkatkan Warna Kulit

Penggunaan rutin produk arbutin bisa meratakan warna kulit dan membuat kulit tampak ternutrisi dengan memudarkan perubahan warna yang disebabkan oleh peradangan dan faktor lingkungan, seperti bintik-bintik hitam, kulit coklat akibat berjemur, dan bekas jerawat.

2. Lembut di Kulit

Berbeda dengan bahan pencerah kulit lainnya, arbutin dikenal karena efeknya yang lembut pada kulit. Pelepasannya yang lambat ke dalam kulit bisa mengurangi risiko iritasi. Hal ini membuat produk arbutin lebih aman untuk digunakan dalam jangka panjang, terutama untuk kulit sensitif.

3. Mengatasi Hiperpigmentasi

Karena dapat menghambat produksi melanin, arbutin menjadi pilihan pengobatan yang efektif dan aman untuk hiperpigmentasi. Bahkan arbutin bisa melindungi kulit dari pigmentasi akibat sinar matahari dan kerusakan akibat radikal bebas.

4. Aman Digunakan dengan Bahan Perawatan Kulit Lainnya

Anda dapat menggunakan arbutin bersama bahan perawatan kulit aktif lainnya, seperti vitamin C, produk exfoliating acid, dan retinoid. Fleksibilitas ini menjadikan arbutin sebagai bahan andalan untuk produk perawatan kulit dalam mengatasi berbagai masalah kulit.

Perbedaan Arbutin dan Hydroquinone

Arbutin dan hydroquinone sama-sama memiliki sifat mencerahkan kulit. Karena itulah, keduanya penting dan sering digunakan untuk memudarkan hiperpigmentasi. Meski begitu, keduanya tidak identik dalam struktur, fungsi, atau kegunaannya dalam perawatan kulit.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, arbutin adalah senyawa alami yang terdiri dari molekul hydroquinone yang terikat dengan molekul gula (glukosa). Arbutin bekerja dengan cara menghambat enzim tirosinase sehingga menekan produksi melanin.

Karena terikat pada molekul gula, arbutin dilepaskan secara perlahan ke dalam kulit. Hal ini memberikan efek pencerahan yang terkontrol dan bertahap pada kulit. Oleh karena itu, arbutin memberikan alternatif yang lebih lembut daripada hydroquinone.

Bahkan efek samping jarang terjadi pada pengguna produk arbutin, dan efek samping yang ditimbulkan pun termasuk iritasi ringan.

Sementara hydroquinone adalah komponen atau senyawa aktif dalam arbutin. Hydroquinone juga dapat diproduksi secara sintetis. Zat ini juga menghambat tirosinase, tetapi melakukannya secara langsung dan intens. Cara kerjanya yang cepat dapat memberikan hasil yang lebih cepat. Meskipun efektif dan bekerja lebih cepat, hydroquinone bisa menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, dan bahkan kondisi yang disebut okronosis jika digunakan dalam jangka panjang atau tidak tepat.

Karena tingginya potensi risiko efek samping hydroquinone inilah yang membuat di beberapa negara melarang penggunaan hydroquinone.

Potensi Efek Samping Arbutin

Arbutin umumnya dianggap sebagai bahan perawatan kulit yang aman dan lembut, terutama dalam bentuk alpha-arbutin. Namun, seperti bahan aktif lainnya, mungkin ada potensi efek samping dari arbutin sehingga beberapa orang harus berhati-hati.

Dalam kasus yang jarang terjadi, arbutin dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, atau gatal-gatal, terutama jika digunakan dalam konsentrasi tinggi atau dikombinasikan dengan bahan aktif yang kuat lainnya. Beberapa pengguna juga bisa mengalami kekeringan atau rasa tertarik pada kulit.

Meskipun tidak sekuat bahan pencerah kulit lainnya, seperti hydroquinone, arbutin dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar UV. Itu sebabnya Anda harus menggunakan tabir surya saat menggunakan arbutin ke dalam rutinitas perawatan kulit apa pun.

Di samping itu, ibu hamil atau menyusui sebaiknya menghindari penggunaan arbutin. Hal ini disebabkan kurangnya penelitian yang lengkap mengenai keamanan penggunaan bahan arbutin pada ibu hamil dan menyusui. Anda juga harus berhati-hati jika memiliki kulit yang sangat sensitif atau kondisi kulit tertentu, seperti eksim, psoriasis, atau rosacea.

Selain itu, menggunakan arbutin dengan bahan pencerah kulit yang kuat atau exfoliated acid tanpa saran dokter dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya iritasi. Apa pun jenis atau permasalahan kulit Anda, selalu lakukan uji tempel sebelum menggunakan produk kulit baru. Hal ini akan membantu menentukan apakah Anda memiliki alergi atau reaksi buruk, dan mencegah kerusakan pada kulit Anda.

Baca Juga: Amankah Penggunaan Krim Pemutih HN untuk Wajah?

 

Sumber

Byrdie. Arbutin Is The Dark Spot Fading Ingredient Dermatologists Love—Here’s Why. byrdie.com

City Skin Clinic (2023). What Does Arbutin Do & Should You Add It To Your Skincare?. cityskinclinic.com

Cleveland Clinic. What Is Arbutin? Skin-Care Benefits, Side Effects, How to Use It, and More. everydayhealth.com

NetMeds. Alpha Arbutin: Uses, Skin Healing Benefits, And Side Effects Of This Wonder Beauty Ingredient. netmeds.com