Analsik: Pahami Kegunaan, Dosis, serta Efek Sampingnya

Analsik: Pahami Kegunaan, Dosis, serta Efek Sampingnya

Penulis: Devita | Editor: Handa

Analsik adalah obat dengan kandungan kombinasi zat aktif diazepam dan metampiron. Diazepam merupakan obat jenis benzodiazepin yang bekerja pada sistem saraf pusat untuk memberikan efek relaksasi. Cara kerja obat ini dengan meningkatkan hasil senyawa kimia di dalam otak.

Sedangkan metampiron adalah obat analgesik yang bekerja untuk meredakan nyeri dengan cara menghambat respon rasa nyeri di dalam pikiran. Analsik tergolong obat anti inflamasi nonsteroid (nonsteroidal anti-inflammatory medicine/ NSAIDs). Obat ini bekerja dengan bereaksi menghambat produksi zat tertentu yang memicu iritasi di dalam tubuh.

Kegunaan Analsik

Secara umum, dokter akan memberikan analsik untuk membantu beberapa kondisi, seperti:

  • Neurosis, seseorang dengan kondisi kecemasan berlebih, depresi, dan tekanan secara psikologis.
  • Gangguan tidur, stimulasi motorik berbagai etiologi dalam neurologi dan psikiatri, serta sindrom alkoholisme kronis.
  • Kondisi kejang yang berhubungan dengan lesi pada otak atau sumsum tulang belakang, myositis (radang otot), bursitis (peradangan kantung cairan di bawah otot atau sendi), radang sendi, disertai tegangan otot rangka.
  • Status epileptikus premedikasi sebelum anestesi.
  • Bantuan persalinan, kelahiran prematur, solusio plasenta (terlepasnya plasenta dari dinding rahim), dan tetanus.

Dosis Analsik

Analsik termasuk dalam golongan obat keras, sehingga hanya bisa diperoleh dan digunakan berdasarkan resep dari dokter. Berikut ini dosis analsik secara umum, yaitu:

  • Dosis untuk orang dewasa. Orang dewasa membutuhkan 1 kaplet setiap 6-8 jam untuk meredakan nyeri sedang hingga parah. Anda bisa mengonsumsi maksimal 4 kaplet dalam sehari.
  • Dosis untuk anak-anak. Pemberian analsik untuk anak-anak harus dengan saran dokter. Sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan memberikan analsik pada anak.

Baca Juga : Obat Betahistine : Kegunaan, Dosis, dan Cara Pakai

Efek Samping Analsik

Mengonsumsi analsik dapat memberikan efek samping. Efek samping tersebut bisa ringan hingga serius tergantung kondisi tubuh masing-masing. Beberapa efek samping dari analsik ini akan memengaruhi bagian-bagian tubuh, seperti:

1. Sistem Saraf Pusat

Pada sistem ini, efek samping yang mungkin muncul, yaitu:

  • Mengantuk
  • Pusing
  • Otot menjadi lemah
  • Bingung
  • Depresi
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Gangguan otot saat berbicara (disartria)
  • Sakit kepala
  • Tremor
  • Gangguan gerakan tubuh (ataksia)
  • Kecemasan
  • Gangguan tidur
  • Halusinasi

2. Sistem Pencernaan

Obat ini juga bisa menimbulkan efek samping pada sistem pencernaan, di antaranya:

  • Sembelit
  • Mual
  • Mulut kering
  • Air liur berlebihan
  • Meningkatkan tingkat transaminase dan alkali fosfatase dalam plasma darah
  • Penyakit kuning

3. Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah kumpulan kelenjar yang menghasilkan hormon di dalam tubuh. Efek samping yang bisa ditimbulkan analsik pada sistem ini yaitu peningkatan libido.

4. Sistem Kemih

Pada sistem ini, seseorang kesulitan buang air kecil sehingga mudah ngompol. Namun, kasus ini jarang terjadi.

Selain beberapa efek samping yang telah disebutkan di atas, alaskin juga dapat menimbulkan reaksi alergi berupa ruam kulit. Perlu dikteahui juga bahwa efek samping tersebut tidak sekaligus menyerang setalah mengonsumsi analsik. Bisa jadi, Anda hanya mengalami salah satu efek ringan atau bahkan tidak mengalamai efek sama sekali.

Cara Menyimpan Analsik

Simpan analsik pada suhu ruangan. Letakan di tempat yang lembab dan jauhkan dari paparan sinar matahari secara langsung. Perhatikan petunjuk penyimpanan yang tertera di kemasan produk atau Anda bisa menanyakan kepada apoteker. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Overdosis Analsik

Overdosis pada obat ini akan ditandai beberapa gejala, seperti:

  • Depresi pada sistem saraf pusat dengan berbagai tingkat keparahan (lesu hingga koma)
  • Mengantuk hebat
  • Penurunan tonus otot
  • Ataksia
  • Kebingungan berkepanjangan
  • Depresi refleks
  • Koma
  • Hipotensi

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera minta pertolongan kepada petugas medis agar mendapat perawatan dengan tepat. Biasanya dokter akan melakukan induksi muntah dan pengangkatan arang aktif jika pasien sadar.

Namun, jika pasien sudah tidak sadarkan diri, mungkin dokter akan melakukan tindakan bilas lambung melalui selang. Selain itu, ada pula terapi simtotil, memantau fungsi vital, serta injeksi intravena juga dapat membantu mengatasi overdosis obat ini.

Baca Juga : Mengenal Manfaat Propolis dan Efek Sampingnya untuk Tubuh

 

Sumber

MIMS. Analsik. www.mims.com
Benefits of. Analsik – A-Z Drugs. www.benefits-of.com
Sdrugs. Analsik Uses. www.sdrugs.com
Britannica. Neurosis Psychology. www.britannica.com