Apa itu Rhabdomyosarcoma? Ketahui Penyebabnya!

Apa itu Rhabdomyosarcoma? Ketahui Penyebabnya!

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Rhabdomyosarcoma adalah suatu jenis kanker langka yang dapat memengaruhi jaringan otot yang pada umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja. Kanker ini dapat terjadi di bagian mana saja di tubuh, tapi biasanya muncul di kepala, leher, lengan, dan kaki, serta organ kemih dan reproduksi.

Rhabdomyosarcoma dimulai terjadi pada sel mesenkim, yaitu sel yang berubah menjadi otot. Jika mengalami rhabdomyosarcoma, maka sel-sel tersebut dapat berubah dan tumbuh di luar kendali serta membentuk satu atau lebih tumor.

Jenis-jenis Rhabdomyosarcoma

Ada beberapa jenis rhabdomyosarcoma yang bisa terjadi, seperti berikut.

• Rhabdomyosarcoma embrional, yaitu jenis rhabdomyosarcoma yang paling umum terjadi. Pada umumnya, kondisi ini terjadi di leher, kepala, atau organ reproduksi dan saluran kemih.
• Botryoid rhabdomyosarcoma, yaitu subtipe dari rhabdomyosarcoma embrional. Jenis ini paling sering terjadi pada organ yang berongga seperti kandung kemih dan vagina.
• Spindle rhabdomyosarcoma, yang merupakan subtipe dari rhabdomyosarcoma embrional. Pada umumnya, jenis rhabdomyosarcoma ini terjadi di sekitar  testis anak laki-laki.
• Rhabdomyosarcoma alveolar, yang merupakan jenis rhabdomyosarcoma tipe agresif. Jenis ini biasanya terjadi pada dada, kaki, dan lengan.
• Rhabdomyosarcoma pleomorfik dan tidak berdiferensiasi yang jarang terjadi pada anak-anak. Jika jenis rhabdomyosarcoma ini terjadi, biasanya muncul pada dada, kaki, dan lengan.

Penyebab Rhabdomyosarcoma

Sampai saat ini, para peneliti masih tidak mengetahui penyebab pasti dari munculnya rhabdomyosarcoma. Diketahui bahwa rhabdomyosarcoma dimulai ketika sel mengembangkan perubahan DNA. DNA sel berisi informasi atau instruksi yang dapat memberitahu sel apa yang harus dilakukan.

Perubahan tersebut akan memberitahu sel untuk berkembang biak dengan cepat dan terus hidup ketika sel-sel sehat biasanya akan mati. Hal tersebut dapat menimbulkan suatu massa atau tumor, yaitu sel abnormal yang dapat menyerang dan merusak jaringan tubuh yang sehat. Sel-sel abnormal ini dapat pecah dan menyebar atau bermetastasis ke seluruh tubuh.

Meski begitu, diketahui ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena rhabdomyosarcoma, meliputi:

1. Riwayat Kanker Keluarga

Risiko terkena rhabdomyosarcoma lebih tinggi pada anak-anak yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker, terutama jika kanker tersebut terjadi pada saat masih muda. Akan tetapi, kebanyakan anak dengan rhabdomyosarcoma tidak memiliki riwayat kanker dalam keluarga.

2. Sindrom Genetik

Pada kasus yang jarang terjadi, rhabdomyosarcoma terkait dengan sindrom genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak-anak, seperti neurofibromatosis 1, sindrom Noonan, sindrom Beckwith-Wiedemann, sindrom Li-Fraumeni, dan sindrom Costello.

Pengobatan

Berikut beberapa metode pengobatan untuk merawat pasien dengan kondisi rhabdomyosarcoma.

1. Kemoterapi

Metode pengobatan kemoterapi dilakukan dengan cara menyuntikkan obat ke dalam aliran darah. Obat-obatan dapat membunuh sel kanker, atau menghentikannya untuk melakukan pembelahan dan menyebar ke sel-sel lain di tubuh. Sebagian besar anak yang mengalami rhabdomyosarcoma mendapatkan tindakan kemoterapi untuk mencegah kambuhnya kanker.

2. Pembedahan

Ahli bedah akan melakukan pemotongan pada sebagian atau seluruh tumor dan beberapa jaringan di sekitarnya. Hampir semua kasus rhabdomyosarcoma diobati dengan operasi pengangkatan yang juga disebut sebagai eksisi.

3. Radiasi

Terapi radiasi dilakukan dengan cara memancarkan energi yang kuat seperti sinar-X yang berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker atau memperlambat pertumbuhannya.

4. Perawatan Paliatif

Perawatan paliatif atau perawatan suportif berguna untuk mengobati gejala yang dialami pasien dan efek samping yang ditimbulkan karena obat. Metode ini melibatkan perawatan untuk memberikan dukungan emosional, mental, dan sosial. Contoh perawatan paliatif yaitu pemberian obat-obatan, nutrisi, terapi, dan relaksasi.

Baca Juga: Waspadai Kondisi Sarkoma Jaringan Lunak