Ampicillin: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingya

Ampicillin: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingya

Penulis: Novi | Editor: Handa

Ampicillin merupakan salah satu jenis antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri, seperti infeksi telinga bagian dalam (otitis media), infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran pernapasan, endokarditis, dan meningistis. Obat ini hanya dapat dikonsumsi dengan resep dokter.

Ampicillin termasuk antibiotik dari golongan penisilin yang bekerja dengan membunuh bakteri penyebab infeksi. Meski demikian, ampicillin tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi virus, seperti pilek, flu, dan cacar air. Ampicillin tersedia dalam bentuk kaplet, sirop kering (larutan serbuk), suspensi (larutan basah), dan serbuk injeksi.

Dosis dan Pemakaian Ampicillin

Ampillicin termasuk obat keras, sehingga pemakaiannya harus sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter. Berikut dosis dan cara pemakaian ampicillin secara umum, yaitu:

Ampicillin Kaplet

  • Anak-anak dengan berat badan ≥ 20 kg: maksimal penggunaan 50-100 mg/kg per hari, dosisnya dibagi setiap 6 jam.
  • Untuk infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin, dosisnya yaitu 1 kaplet setiap 6 jam.
  • Untuk infeksi saluran pernapasan, dosisnya yaitu 0,5 – 1 kaplet setiap 6 jam.
  • Untuk infeksi berat, dosis yang diberikan bisa lebih tinggi (sesuai anjuran dokter).

Ampicillin Sirop

  • Anak-anak dengan berat badan ≥ 20 kg: maksimal penggunaan 50-100 ml/kg per hari, dosisnya dibagi setiap 6 jam.
  • Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin: 4 sendok takar (20 ml) per hari, diberikan setiap 6-8 jam.
  • Infeksi saluran pernapasan: 2 – 4 sendok takar (10 -20 ml) per hari, diberikan setiap 6 jam.
  • Infeksi berat: diberikan dalam dosis yang lebih tinggi (sesuai anjuran dokter).

 Ampicillin Injeksi

  • Infeksi yang rentan: 500 mg setiap 6 jam, injeksi melalui intravena (pembuluh darah) atau intramuskular (otot).
  • Mencegah intrapartum (berlangsungnya proses kelahiran) terhadap infeksi streptokokus grup B. Dosis awal yaitu 2 gram, selanjutnya 1 gram setiap 4 jam hingga persalinan selesai. Diberikan melalui intravena.
  • Septisemia (infeksi serius pada peredaran darah), dosisnya yaitu 150 – 200 mg/kg per hasi. Diberikan melalui intravena selama 3 hari, selanjutnya diberikan melalui intrammaskular setiap 3 – 4 jam sekali.
  • Meningitis (peradangan pada selaput otak), dosisnya yaitu 2 gram setiap 6 jam sekali, diberikan melalui intravena.

Ampicillin oral harus dikonsumsi 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Obat ini harus ditelan langsung, tanpa digigit atau dikunyah. Jika dalam bentuk sirop kering (serbuk), harus dicampur terlebih dahulu dengan air putih sesuai anjuran, sedangkan untuk sirop cair, Anda harus mengocok botolnya terlebih dahulu sebelum diminum.

Sementara itu, pemakaian ampicilin injeksi harus dilakukan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Penggunaan ampicillin haruslah sesuai dengan resep yang diberikan dokter. Anda tidak dapat berhenti menggunakannya secara sembarangan, meski gejala yang Anda alami telah mereda.

Baca Juga : Obat Antihipertensi untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Efek Samping Ampicillin

Sama halnya dengan pemakaian obat lain, pemakaian ampicillin juga dapat menimbulkan efek samping, di antaranya:

  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Kram perut

Selain itu, pemakaian ampicillin juga dapat menyebabkan efek yang cukup parah, seperti:

  • Diare dengan tinja berdarah
  • Ruam pada kulit
  • Adanya perubahan atau luka pada lidah
  • Gejala infeksi, misalnya batuk, sakit tenggorokan, menggigil, dan demam.
  • Trombosipenia, yaitu penurunan kadar keping darah atau trombosit di dalam darah
  • Leukopenia, yaitu penurunan kadar sel darah putih atau leukosit dalam darah

Bila Anda mengalami gejala efek samping tidak kunjung mereda atau mengalami efek samping yang parah, sebaik Anda segera mengunjungi dokter. Hal ini agar Anda segera mendapat pertolongan medis dan mencegah efek samping yang membahayakan tubuh Anda.

Peringatan Ampicillin

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi ampicillin, yaitu:

  • Beritahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat, terlebih penisilin dan beta laktam.
  • Beritahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, ataupun sedang menyusui.
  • Beritahu dokter mengenai terapi obat yang sedang Anda jalani, termasuk pengobatan herbal.
  • Beritahu dokter terkait alat kontrasepsi yang Anda gunakan.
  • Beritahu dokter mengenai berbagai penyakit yang Anda derita, seperti asma, gangguan ginjal, diabetes, ataupun demam kelenjar.
  • Jangan melakukan vaksinasi saat pemakaian ampicillin sebab dapat menurunkan efektivitas dari vaksin tersebut.
  • Segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami reaksi alergi atau overdosis.

Ampicillin perlu disimpan dengan suhu yang tepat agar obat tersebut tidak rusak. Ampicillin kaplet dan injeksi dapat Anda simpan pada suhu ruangan antara 20  – 25oCelcius. Sementara untuk sirop kering yang sudah dilarutkan, disimpan pada suhu 2oC – 8oC dan Anda harus membuangnya setelah 14 hari.

Baca Juga : Ketahui Obat Albendazole untuk Mengatasi Infeksi Cacing

Sumber

Badan POM RI. Ampisilin. pionas.pom.go.id
Drugs.com. 2019. Ampicillin. www.drugs.com
WebMD. Ampicilli Trihydrate. www.webmd.com
Medicine Net. 2019. Ampicillin. www.medicinenet.com
Medlineplus. 2018. Ampicillin. medlineplus.gov
MIMS. Ampicillin. www.mims.com
Michigan Medicine. Ampicillin (Oral). www.uofmhealth.org