Perlu Tahu! Ini Beberapa Pemicu Nyeri di Dada

Perlu Tahu! Ini Beberapa Pemicu Nyeri di Dada

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Nyeri dada dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti rasa nyeri tumpul atau tusukan tajam dan terkadang nyeri dada terasa perih atau terbakar. Dalam kasus tertentu, rasa nyeri tersebut dapat menyebar ke leher dan ke rahang, yang kemudian menyebar ke punggung, serta ke salah satu lengan atau kedua lengan.

Banyak masalah berbeda yang dapat menyebabkan nyeri di dada. Penyebab paling umum hingga mengancam jiwa adalah masalah terkait jantung atau paru-paru. Karena nyeri dada dapat disebabkan oleh masalah yang serius, penting bagi Anda jika untuk segera mencari bantuan medis saat mengalami kondisi tersebut.

Penyebab Nyeri Dada

Berikut adalah berbagai kemungkinan penyebab nyeri dada dan gejala lain yang dapat membantu Anda dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.

Serangan jantung

Nyeri dada sering dikaitkan dengan penyakit jantung. Tetapi banyak orang dengan masalah jantung mengatakan bahwa mereka memiliki ketidaknyamanan ringan di dada, yang tidak terasa sangat nyeri ataupun sakit. Ketidaknyamanan dada akibat serangan jantung atau masalah jantung lainnya mungkin terasa seperti:

  • Adanya tekanan, rasa penuh, terbakar, atau sesak di dada.
  • Rasa sakit seperti sensasi terbakar yang menyebar ke punggung, leher, rahang, bahu, dan satu atau kedua lengan.
  • Rasa nyeri yang bertahan lama dalam beberapa menit, dapat memburuk saat beraktivitas, muncul dan hilang , atau intensitasnya bervariasi.
  • Sesak napas.
  • Keringat dingin.
  • Pusing, sakit kepala ringan, atau kelemahan.
  • Detak jantung berdebar kencang.
  • Mual atau muntah.

Mendapatkan perawatan secepat mungkin dapat meningkatkan peluang yang berpotensi untuk mengurangi tingkat keparahan kerusakan jantung.

Angina

Nyeri dada yang berkaitan dengan angina digambarkan sebagai perasaan atau tekanan seperti jantung Anda sedang diremas. Angina mengacu pada kondisi sakit di dada yang terjadi akibat suplai darah yang mengalir ke otot jantung berkurang drastis. Masalah ini merupakan kondisi yang cukup umum.

Gejala angina meliputi:

  • Dada terasa seperti ditekan atau jantung diremas.
  • Rasa sakit ada di tempat lain di bagian tubuh atas.
  • Pusing.

Angina terkadang terlihat seperti serangan jantung. Tidak seperti serangan tersebut, angina tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan jantung. Terdapat 2 jenis utama angina, yaitu angina stabil dan tidak stabil.

Angina stabil dapat diprediksi yang muncul saat Anda aktif secara fisik dan jantung bekerja lebih keras dari biasanya, dan rasa nyeri di dada ini akan cenderung menghilang saat Anda beristirahat.

Sedangkan pada angina tidak stabil dapat muncul kapan saja, bahkan saat Anda sedang duduk dan bersantai. Angina jenis ini merupakan masalah yang lebih serius, karena menunjukkan bahwa Anda berisiko lebih besar terkena serangan jantung.

Aneurisma aorta

Nyeri dada yang terkait dengan aneurisma aorta mungkin tidak menimbulkan gejala yang nyata. Aorta adalah pembuluh arteri terbesar di tubuh Anda dan bertanggung jawab dalam menyalurkan darah dari jantung ke jaringan besar pembuluh darah di seluruh tubuh.

Seluruh aliran darah itu dapat menyebabkan benjolan di dinding aorta, tonjolan ini disebut dengan aneurisma aorta. Anda dapat mengalami aneurisma aorta tanpa menyadarinya. Tonjolan itu sendiri mungkin tidak menimbulkan gejala apapun, namun memiliki tanda-tanda seperti:

  • Merasakan kelembutan di dada, punggung, atau perut.
  • Batuk.
  • Sesak napas.

Segera lakukan pemeriksaan sesegera mungkin jika Anda melihat perubahan pada pernapasan Anda, dan jika disertai dengan rasa tidak nyaman di dada.

Hipertensi pulmonal

Hipertensi pulmonal atau paru merupakan tekanan darah tinggi di pembuluh darah arteri yang membawa darah ke paru-paru. Dalam beberapa kasus, masalah kesehatan ini dapat menyebabkan nyeri dada. Hal ini terjadi karena berbagai alasan dan dapat mengakibatkan:

  • Sesak napas dan pingsan saat berolahraga.
  • Sesak napas saat membungkuk.
  • Kelelahan.
  • Paru-paru bengkak akibat penumpukan cairan.

Hipertensi pulmonal umumnya tidak langsung mengancam jiwa, tetapi tetap membutuhkan perhatian medis.

Pneumonia

Infeksi paru-paru seperti pneumonia dapat menyebabkan nyeri dada yang menusuk atau tajam, terutama saat bernapas dalam-dalam atau batuk. Gejala pneumonia lainnya meliputi:

  • Demam, berkeringat, dan menggigil.
  • Batuk berdahak, yang mungkin berwarna hijau, kuning, atau mengandung darah.
  • Sesak napas.
  • Muncul warna kebiruan pada bibir atau ujung jari.
  • Pernapasan cepat dan dangkal.
  • Nafsu makan rendah, energi rendah, dan mudah lelah.
  • Mual dan muntah dapat terjadi pada anak-anak.
  • Kebingungan dapat terjadi pada orang tua.

Penderita pneumonia dengan kesulitan bernapas memerlukan pertolongan medis segera, karena penyakit ini dapat mengancam jiwa.

Meskipun kebanyakan dari Anda akan memikirkan serangan jantung saat nyeri dada terjadi, ada banyak kondisi lain yang menyebabkan nyeri tersebut. Anda dapat mengingat atau mencatat apa yang Anda lakukan saat nyeri dada terjadi, sehingga dapat membicarakan hal tersebut dengan dokter Anda. Dan dengan menggambarkan jenis rasa sakit dan dimana rasa tersebut Anda alami dapat mempermudah dokter Anda dalam memberikan diagnosis.

Baca Juga:

Sumber

Healthline. (2019). 30 Causes for Chest Pain and When to Seek Help. www.healthline.com

Medical News Today. (2022). What could cause chest pain?. www.medicalnewstoday.com

Mayo Clinic. (2023). Chest pain. www.mayoclinic.org

Cleveland Clinic. (2023). Chest Pain. my.clevelandclinic.org