Pahami Kegunaan Azithromycin dan Efek Sampingnya

Pahami Kegunaan Azithromycin dan Efek Sampingnya

Penulis: Opie | Editor: Handa

Azithromycin adalah jenis obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat bakteri, seperti infeksi kulit, infeksi telinga, infeksi mata, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit menular seksual. Obat ini dapat Anda peroleh setelah mendapat resep dari dokter.

Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul, tablet dan obat cair oral. Azithromycin juga bisa juga diberikan melalui suntikan, namun biasanya hanya dilakukan di rumah sakit dengan pengawasan tenaga medis. Sebelum mengonsumsi azithromycin, ada baiknya jika Anda memehami obat ini terlebih dahulu.

Kegunaan Azithromycin

Dokter mungkin meresepkan azitromisin untuk mengobati infeksi bakteri, seperti:

  • Infeksi sinus yang berhubungan dengan Moraxella catarrhalis atau Streptococcus pneumoniae
  • Pneumonia yang didapat dari komunitas terkait dengan Chlamydia pneumoniae, Haemophilus influenzae atau S. pneumoniae
  • Komplikasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang berhubungan dengan M. catarrhalis atau S. pneumoniae
  • Beberapa infeksi kulit yang berhubungan dengan Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes,atau Streptococcus agalactiae
  • Tonsillitis terkait dengan S. pyogenes
  • Uretritis dan servisitis yang berhubungan dengan Chlamydia trachomatis
  • Ulkus kelamin chancroid (pada laki-laki) yang berhubungan dengan Haemophilus ducreyi
  • Infeksi telinga tertentu pada anak usia 6 bulan ke atas, yang berhubungan dengan M. catarrhalis

Peringatan Azithromycin

Sebelum mengonsumsi azithromycin, berikut adalah hal-hal yang perlu Anda pahami:

  • Informasikan pada dokter tentang alergi yang Anda miliki.
  • Informasikan pada dokter tentang obat, vitamin, serta ramuan herbal yang sedang atau akan Anda konsumsi.
  • Jika Anda menggunakan antasida (obat penetral asam lambung) yang mengandung aluminium hidroksida atau magnesium hidroksida, Anda perlu memberikan jeda dalam kurun waktu tertentu di antara konsumsi kedua obat ini. Tanyakan pada dokter atau apoteker mengenai berapa lama jeda waktu tersebut.
  • Informasikan pada dokter jika Anda pernah menderita sakit kuning atau penyakit hati lainnya. Dokter mungkin tidak akan menyarankan obat ini untuk Anda.
  • Informasikan pada dokter jika Anda memiliki masalah jantung atau kondisi medis lainnya.
  • Informasikan pada dokter jika Anda sedang dan dalam program kehamilan ataupun sedang menyusui.

Selain peingatan yang telah dipaparkan di atas, perlu Anda ketahui bahwa penggunaan antibiotik secara tidak tepat dapat menyebabkan berkembangnya jenis bakteri yang kebal obat. Artinya, antibiotik tidak lagi bekerja melawannya. Ini disebut resistensi antibiotik. Saat menggunakan azitromisin atau antibiotik lainnya, anda  harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

  • Minum seluruh antibiotik yang direkomendasikan dokter, bahkan saat keadaan Anda mulai merasa lebih baik.
  • Jangan minum antibiotik tanpa resep dokter. Tidak semua antibiotik bisa mengobati semua bakteri.
  • Jangan berbagi antibiotik dengan orang lain.
  • Hindari minum antibiotik dengan jadwal dosis yang berbeda dari yang diresepkan dokter. Minumlah di waktu yang sama.
  • Segera hubungi dokter jika timbul efek samping.
  • Segera ke rumah sakit jika mengalami gejala reaksi alergi, seperti kesulitan bernapas.
  • Azithromycin yang disuntikkan sebaiknya dilakukan di rumah sakit dengan pengawasan tenaga ahli.
  • Dosis yang lebih rendah akan diberikan untuk anak-anak atau untuk orang-orang dengan gangguan ginjal atau hati.

Baca Juga : Obat Incidal : Fungsi, Pemakaian, dan Efek Samping

Dosis dan Aturan Penggunaan Azithromycin

Azithromycin adalah obat resep.Sehingga Anda sebaiknya tidak mengonsumsinya tanpa resep dokter. Jenis dan dosis terbaik tergantung pada infeksi yang Anda derita.  Beberapa contoh dosis umum, meliputi:

  • Pneumonia yang didapat dari komunitas tonsillitis, dan infeksi kulit. Dosis awal, yaitu 500 milligram (mg), diikuti 250 mg sekali sehari sampai hari ke 5.
  • Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Ada dua dosis yang bisa dipilih, yaitu sebanyak 500 mg per hari selama 3 hari atau dosis awal 500 mg diikuti 250 mg sekali sehari sampai hari ke 5.
  • Infeksi sinus. Untuk mengobati infeksi ini, dosisnya yaitu 500 mg per hari selama 3 hari.
  • Ulkus kelamin chancroid. Untuk infeksi ini, biasanya dokter akan memberikan dosis tunggal 1 gram (g)
  • Uretritis dan servisitis. Sama halnya dengan ulkus kelamin chancroid, dosis yang diberikan yaitu tunggal 1 g

Efek samping Azithromycin

Azithromycin, khususnya yang berbentuk tablet oral tidak menyebabkan kantuk, tetapi dapat menyebabkan efek samping lain yang cenderung bersifat ringan, seperti:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit di perut

Efek samping tersebut mungkin hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Jika lebih parah atau tidak hilang, bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda. Selain efek samping yang ringan, ada pula efek samping serius yang perlu Anda waspadai, yaitu:

  • Jantung berdebar-debar atau nyeri dada
  • Refluks asam
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Vaginitis
  • Ruam
  • Kulit kering
  • Sensitivitas matahari

Selain itu, terdapat efek samping yang lebih serius namun jarang terjadi. Efek samping tersebut, meliputi:

  • Kerusakan hati, terutama pada orang dengan riwayat masalah kesehatan hati
  • Perubahan irama jantung, biasanya terjadi pada orang yang mengonsumsi obat irama jantung, orang tua, dan orang dengan kalium darah rendah
  • Reaksi alergi yang serius

Baca Juga : Efek Samping, Dosis, dan Peringatan Obat Paracetamol yang Perlu Diketahui

 

Sumber

Drugs.com.2019.Azithromycin.www.drugs.com 
Medical News Today.2019.What to know about azithromycin.www.medicalnewstoday.com 
Medline Plus.Azithromycin.www.medlineplus.gov 
NHS.Azithromycin.www.nhs.uk