{"id":9760,"date":"2020-12-28T14:29:56","date_gmt":"2020-12-28T07:29:56","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=9760"},"modified":"2022-12-27T12:15:45","modified_gmt":"2022-12-27T05:15:45","slug":"alprazolam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/alprazolam\/","title":{"rendered":"Alprazolam: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 26 November 2022<\/p>\n <\/p>\n Alprazolam merupakan obat resep dokter yang berfungsi untuk mengatasi gangguan kecemasan dan gangguan panik. Di Indonesia, obat ini rawan disalahgunakan, karena itu alprazolam hanya bisa diresepkan oleh psikiater. <\/span>Obat ini dijual dengan nama merk Alprazolam, Xanax, Frixitas, Zypraz, Atarax, Opizolam<\/em>, dan Zolastin<\/em>.<\/p>\n Semua bentuk obat Alprazolam dikonsumsi secara oral. Tablet Alprazolam terdapat dalam bentuk immediate release, extended release,<\/em> dan oral disintegrating<\/em> (ODT). Immediate release<\/em> adalah obat yang dilepaskan lebih cepat ke aliran darah.<\/p>\n Oral disintegrating tablet<\/em> (ODT) merupakan obat yang penggunaanya hanya dengan meletakkan tablet di atas lidah, kemudian ODT akan hancur dan larut dalam air liur. Sedangkan extended release<\/em> adalah obat yang dilepaskan secara perlahan ke aliran darah. Tablet extended release<\/em> hanya digunakan untuk mengobati gangguan panik.<\/p>\n Alprazolam termasuk ke dalam kelompok obat Benzodiazepine. Benzodiazepine merupakan golongan obat yang bekerja untuk otak dan sistem saraf Anda dengan cara meningkatkan aktivitas bahan kimia bernama asam gamma-aminobutyric<\/em> (GABA), yang membantu menghasilkan efek penenang di dalam otak Anda.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Kenali Obat Tramadol yang Membuat Ketergantungan<\/a><\/p>\n PERHATIAN: Penggunaan alprazolam harus di bawah pengawasan dokter. Obat ini digunakan untuk pengobatan jangka pendek. Penyalahgunaan obat ini dapat menimbulkan kecanduan, overdosis, bahkan kematian.<\/strong><\/p>\n Alprazolam berbahaya untuk ibu hamil. Penelitian menunjukkan Alprazolam memberikan dampak negatif terhadap janin saat ibu hamil menggunakannya. Bayi akan lahir dalam kondisi cacat dan mengalami ketergantungan. Ketergantungan tersebut bisa memicu bayi Anda mengalami gejala-gejala yang mengancam nyawa.<\/p>\n Alprazolam bisa masuk melalui ASI yang menimbulkan efek samping terhadap bayi yang sedang menyusu, seperti lesu (mengantuk) dan berat badan turun.<\/p>\n Apabila Anda termasuk golongan orang lanjut usia berusia diatas 65 tahun, Anda akan merasa lebih sensitif terhadap efek samping dari Alprazolam, seperti lebih mudah mengantuk dan kehilangan koordinasi. Efek samping tersebut dapat meningkatkan risiko terjatuh.<\/p>\n Pengobatan Alprazolam belum dipelajari pada anak-anak, tetapi pengobatan ini tidak dianjurkan diberikan pada anak-anak berusia dibawah 18 tahun.<\/p>\n Untuk memastikan obat ini aman, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda, terutama saat Anda mengalami beberapa masalah medis, seperti:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Overdosis Obat-obatan<\/a><\/p>\n Informasi berikut bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU ikuti panduan yang disediakan oleh dokter atau bacalah petunjuk pemakaian pada label kemasan sebelum Anda mengonsumsi Alprazolam. <\/strong><\/p>\n Dosis yang diberikan akan bergantung dengan beberapa faktor, seperti usia, kondisi medis, dan respons terhadap obat Alprazolam itu sendiri. Awalnya dokter akan memberikan dosis rendah, dan menyesuaikannya seiring berjalannya pengobatan sampai Anda mendapatkan dosis yang tepat.<\/p>\n Berikut ini adalah rekomendasi dosis Alprazolam yang umum digunakan.<\/p>\n Dokter akan memberikan dosis awal sebesar 0,25 hingga 0,5 mg tablet immediate release<\/em> atau ODT yang dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan oleh dokter setiap 3-4 hari sampai Anda mendapatkan dosis yang tepat.<\/p>\n Dosis maksimalnya adalah 4 mg per hari yang diberikan dengan dosis terpisah. Saat Anda menghentikan pengobatan, dokter akan menurunkan dosis secara perlahan yaitu tidak lebih dari 0,5 mg setiap 3 hari. Penurunan dosis tersebut juga berlaku untuk gangguan panik.<\/p>\n Dosis untuk orang lanjut usia adalah 0,25 mg tablet immediate release<\/em> atau ODT yang dikonsumsi sebanyak 2 hingga 3 kali per hari.<\/p>\n Dosis awal yang diberikan adalah 0,5 mg tablet immediate release<\/em> atau ODT sebanyak 3 kali sehari. Dokter bisa meningkatkan dosis tersebut setiap 3 hingga 4 hari dengan jumlah dosis tidak lebih dari 1 mg per hari. Dosis maksimal adalah 10 mg per hari yang diberikan dalam dosis terpisah.<\/p>\n Kemudian dokter juga memberikan obat tablet extended release<\/em> dengan dosis 0,5 hingga 1 mg sekali sehari. Dosis maksimal juga sama dengan tablet immediate release<\/em> dan ODT. Dosisnya juga bisa ditingkatkan atau diturunkan dengan jumlah yang sama dengan kedua jenis obat sebelumnya.<\/p>\n Dokter akan memberikan dosis sebanyak 0,25 mg tablet immediate release<\/em> atau ODT yang diberikan secara oral sebanyak 2 hingga 3 kali sehari. Tablet extended release<\/em> juga diberikan dengan dosis 0,5 mg sekali sehari.<\/p>\n Efek samping yang umum terjadi akibat konsumsi Alprazolam secara berlebihan, yaitu:<\/p>\n Segera hubungi dokter, apabila Anda mengalami efek samping yang serius, seperti:<\/p>\n Untuk informasi lebih lanjut tentang kemungkinan efek samping Alprazolam atau bagaimana cara menangani efek samping yang mengganggu, konsultasikan dengan dokter Anda.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Waspada Ciri- Ciri Obsessive Compulsive Disorder (OCD)<\/a><\/p>\n <\/p>\n Sumber<\/span> Drugs. 2020. Alprazolam<\/a>. www.drugs.com <\/div><\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Penulis: Dea | Editor: Umi Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida Terakhir ditinjau: 26 November 2022 Alprazolam merupakan obat resep dokter yang berfungsi untuk mengatasi gangguan kecemasan dan gangguan panik. Di Indonesia, obat ini rawan disalahgunakan, karena itu alprazolam hanya bisa diresepkan oleh psikiater. Obat ini dijual dengan nama merk Alprazolam, Xanax, Frixitas, Zypraz, Atarax,…<\/p>\nCara Kerja <\/strong> Alprazolam<\/h3>\n
Peringatan Penggunaan <\/strong> Alprazolam<\/h3>\n
\n
\n
\n
\n
\n
Dosis <\/strong> Alprazolam<\/h3>\n
Untuk Mengobati Gangguan Kecemasan<\/a><\/strong><\/h4>\n
Dosis Dewasa (usia 18\u201364 tahun)<\/strong><\/h3>\n
Dosis Orang Lanjut Usia (usia 65 tahun ke atas)<\/strong><\/h3>\n
Untuk Mengobati Gangguan Panik<\/strong><\/h4>\n
Dosis Orang Dewasa (usia 18<\/strong>\u2013<\/strong>64 tahun)<\/strong><\/h3>\n
Dosis Orang Lanjut Usia (usia 65 tahun ke atas)<\/strong><\/h3>\n
Efek Samping<\/strong> Alprazolam<\/h3>\n
\n
\n
\n<\/span>Medical News Today. 2020. Alprazolam, Oral Tablet<\/a>. www.medicalnewstoday.com
\n<\/span>Michigan Medicine. Alprazolam<\/a>. www.uofmhealth.org
\n<\/span>MIMS. Alprazolam<\/a>. www.mims.com
\n<\/span>WebMD. Alprazolam<\/a>. www.webmd.com
\n<\/span>NCBI. 2017. Using Medication: Oral Medications<\/a>. www.ncbi.nlm.nih.gov<\/span><\/p>\n