{"id":969,"date":"2019-02-19T03:39:57","date_gmt":"2019-02-19T03:39:57","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=969"},"modified":"2020-12-14T12:47:11","modified_gmt":"2020-12-14T05:47:11","slug":"ketahui-jenis-alergi-pada-bayi-dan-cara-mengatasinya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-jenis-alergi-pada-bayi-dan-cara-mengatasinya\/","title":{"rendered":"Ketahui Jenis Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya"},"content":{"rendered":"

Penulis : Dhiya | Editor : Atsa<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnama Sari<\/a><\/p>\n

Alergi rentan dialami oleh bayi dan menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan. Karena kulit bayi sangat sensitif dan daya tubuhnya yang masih lemah. Bisa menyerang tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan kompilasi yang mungkin bisa terjadi.<\/span><\/p>\n

Alergi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetik, makanan, dan lingkungan. Jika bayi Anda mengalami alergi, ketahui dahulu jenisnya serta ketahui penyebabnya. Dengan begitu, Anda bisa menjauhkan bayi dari sumber alergi tersebut. Lalu apa saja jenis-jenis alergi pada bayi? Berikut uraian selengkapnya dan cara mengatasinya.<\/span><\/p>\n

Baca Juga<\/strong> :\u00a0Tabir Surya untuk Bayi dan Anak-Anak<\/a><\/p>\n

1. Eksim Atopik<\/b><\/h3>\n

Eksim atopik atau dermatitis atopik adalah suatu kondisi ruam pada kulit yang terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat kepekaan dalam keluarganya. Misalnya asma bronkial, dermatitis atopi, konjungtivitis alergi, dan rinitis alergik. Eksim atopik adalah salah satu jenis alergi kulit yang paling umum dialami bayi. Faktor penyebabnya adalah genetik, obat-obatan, lingkungan, dan imunitas kulit.<\/span><\/p>\n

Eksim atopik bisa terjadi karena makanan seperti telur, gandum, kedelai, kacang tanah, dan susu. Jenis alergi ini bisa berlanjut hingga usia remaja dan dewasa. Ruam karena eksim atopik akan menyebabkan benjolan merah kecil yang terkadang tampak seperti gejala kulit kering. \u00a0<\/span><\/p>\n

Ruam eksim pada bayi di bawah enam bulan cenderung terdapat pada bagian kulit kepala, wajah, dan dahi. Sedangkan bayi yang berusia enam bulan hingga satu tahun, ruam tersebut sering muncul pada lutut dan siku.\u00a0<\/span>Untuk mencegahnya, Anda harus menyingkirkan bahan-bahan iritan yang dapat memicu rasa gatal. Misalnya deterjen, sabun, dan bahan kimia lainnya. <\/span><\/p>\n

Saat memandikan bayi, sebaiknya Anda jangan menggosokkan kulit bayi saat mengeringkannya dengan handuk. Lebih baik dilakukan dengan cara ditepuk-tepuk secara lembut. Gunakan sabun yang mengandung pelembab dan pH netral serta perhatikan kembali bilasan pakaian Anda saat mencuci. Dan harus rajin mengganti popok bayi saat buang air untuk menghindari iritasi dari urin dan feses.<\/span><\/p>\n

<\/b>2. Papular Urticaria<\/b><\/h3>\n

Papular urticarial merupakan reaksi hipersensitivitas kulit karena gigitan serangga. Alergi ini dapat memicu munculnya benjolan ruam. Berupa bentol-bentol merah disertai rasa gatal dengan ukuran diameter yang bervariasi. Serangga yang umumnya menyebabkan alergi ini adalah nyamuk, kutu kasur, kutu, kecoak dan lain-lain. Alergi karena gigitan serangga ini bisa bertahan hingga beberapa hari bahkan lebih dar seminggu.<\/span><\/p>\n

Dan biasanya dialami oleh bayi serta anak berusia dua hingga enam tahun. Imunoterapi adalah perawataan yang bisa dilakukan jika anak Anda alergi terhadap serangga. Imunoterapi dapat membantu mencegah reaksi sistemik pada orang yang sensitif terhadap gigitan serangga.<\/span><\/p>\n

3. Dermatitis Kontak Alergik<\/b><\/h3>\n

Jenis alergi yang satu ini rentan dialami pada bayi yang hipersensitif. Dermatitis kontak alergik adalah alergi pada kulit akibat kontak dengan suatu bahan kimia tertentu. Seperti deterjen, antiseptik, jam tangan, alergen di udara, anting, zat pewarna pakaian, parfum, plastik, bahan pewangi dan lain-lain.<\/span><\/p>\n

Gejalanya adalah timbul bercak kemerahan yang terasa gatal lalu bengkak, berbintil, dan lepuh. Pada kasus yang sudah lama, kulit tampak kering, bersisik, menebal, dan kemungkinan terjadi retakan pada kulit. Dermatitis kontak alergik ini dapat meluas ke bagian kulit yang lain.<\/span><\/p>\n

Cara mencegahnya, jauhkan anak Anda dari alergen pemicu alergi. Anda juga dapat mengoleskan krim steroid yang dijual di pasaran. Jika terjadi gatal-gatal, Anda dapat memberikan obat antihistamin.<\/span><\/p>\n

4.\u00a0\u00a0Alergi Makanan<\/b><\/h3>\n

Alergi makanan adalah jenis alergi yang paling berpotensi menyerang bayi. Alergi makanan adalah reaksi sistem imun sesaat setelah bayi mengkonsumsi makanan tertentu. <\/span><\/p>\n

Sebenarnya semua makanan dapat menimbulkan alergi. Namun, antara makanan yang satu dengan makanan lain memiliki derajat alergenitas yang berbeda-beda. Respon daya tahan tubuh setiap anak pun berbeda, sehingga suatu makanan dapat menyebabkan alergi pada anak tertentu namun tidak pada anak lainnya.<\/span><\/p>\n

Jenis makanan yang sering menimbulkan alergi adalah telur, makanan laut, kacang tanah, gandum, dan susu. Reaksi dari alergi ini berupa pembengkakan pada bibir, lidah, saluran pernapasan, dan gangguan diare. <\/span><\/p>\n

Reaksi terhadap kulit bisa menimbulkan bengkak hingga ruam yang mirip campak. Reaksi alergi ini membutuhkan perawatan medis dengan segera jika bayi Anda mengalami sesak napas, susah menelan, bahkan pingsan.<\/span><\/p>\n

Baca Juga<\/strong> :\u00a0Ketahui Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa<\/a><\/p>\n

5. Alergi Dingin<\/b><\/h3>\n

Alergi dingin atau disebut juga sebagai urtikaria dingin adalah reaksi alergi pada kulit yang menimbulkan kemerahan, bengkak, dan gatal jika terpapar suhu yang dingin. Dan akan semakin membengkak saat kulit menghangat. Alergi ini juga bisa terjadi pada tangan saat memegang objek dingin dan akan timbul pembengkakan.<\/span><\/p>\n

Serta bengkak pada bibir dan kerongkongan saat mengonsumsi makanan atau minuman yang dingin. Cara mengatasinya, jika Anda berada pada daerah dingin atau ruangan dingin, pakaikan jaket, baju hangat, penutup kepala, serta kaos kaki pada bayi. Penuhi vitamin dan mineralnya, serta mintalah resep atihistamin kepada dokter anak Anda.<\/span><\/p>\n

Tips Mengatasi Gejala Alergi<\/b><\/h4>\n