{"id":9161,"date":"2020-12-09T21:29:09","date_gmt":"2020-12-09T14:29:09","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=9161"},"modified":"2023-08-28T11:54:25","modified_gmt":"2023-08-28T04:54:25","slug":"pahami-penyebab-dan-gejala-hidrosefalus","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/pahami-penyebab-dan-gejala-hidrosefalus\/","title":{"rendered":"Pahami Penyebab dan Gejala Hidrosefalus"},"content":{"rendered":"

Penulis: Dita | Editor: Umi<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 14 Juni 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Otak kita memiliki ventrikel yang menjadi saluran bagi cairan otak (cairan serebrospinal). Dalam keadaan normal, cairan ini akan mengalir melewati ventrikel untuk membasahi otak dan tulang belakang.<\/p>\n

Ketika cairan tersebut menumpuk dalam rongga ventrikel karena berbagai sebab, maka akan terjadi peningkatan tekanan pada otak. Ketika otak mengalami tekanan terus-menerus dalam waktu lama, jaringan otak bisa mengalami kerusakan dan menyebabkan berbagai gangguan fungsi otak.<\/p>\n

Hidrosefalus sendiri bisa terjadi pada semua kelompok usia, tapi lebih sering menyerang bayi dan lansia yang berusia 60 tahun ke atas. Untuk mempertahankan kadar cairan otak yang normal, beberapa kasus hidrosefalus memerlukan tindakan pembedahan. Ada berbagai terapi lain yang mungkin diperlukan untuk menangani hidrosefalus.<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Waspada Sejak Dini, Inilah Penyebab Kanker Otak pada Anak<\/a><\/p>\n

Penyebab Hidrosefalus<\/strong><\/h3>\n

Secara umum, hidrosefalus merupakan kondisi ketidakseimbangan antara jumlah cairan serebrospinal yang dihasilkan otak dengan jumlah cairan yang mampu diserap oleh peredaran darah di dalam tubuh.<\/p>\n

Cairan serebrospinal secara normal mengalir melalui otak dan sumsum tulang belakang. Dalam kondisi tertentu, jumlahnya bisa meningkat. Penyebabnya antara lain:<\/p>\n