{"id":8330,"date":"2020-11-06T16:09:42","date_gmt":"2020-11-06T09:09:42","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=8330"},"modified":"2022-12-13T18:46:02","modified_gmt":"2022-12-13T11:46:02","slug":"gejala-hemofilia-kelainan-darah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/gejala-hemofilia-kelainan-darah\/","title":{"rendered":"Kenali Jenis Hemofilia dan Gejalanya"},"content":{"rendered":"

Penulis: Devita | Editor: Handa<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 26 November 2022<\/p>\n

 <\/p>\n

Tubuh akan berdarah saat terluka. Banyaknya darah yang keluar bergantung pada tingkat keparahan luka. Namun, pada kondisi tertentu, seseorang yang mengalami luka ringan bisa mengeluarkan darah tanpa henti. Kondisi ini merupakan kelainan pada proses pembekuan darah. Seseorang yang darahnya sukar membeku atau berhenti saat terluka kemungkinan mengalami hemofilia.<\/p>\n

Hemofilia adalah kelainan darah langka yang menyebabkan perdarahan tidak normal akibat darah sulit membeku. Hemofilia diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya.<\/p>\n

Tingkat keparahan hemofilia bisa ringan, sedang, atau parah tergantung pada faktor pembekuan yang ada dalam darah. Berikut ini berbagai jenis hemofilia yang perlu diketahui:<\/p>\n

1. Hemofilia A<\/strong><\/h3>\n

Hemofilia A\u00a0 dikenal sebagai hemofilia klasik. Jenis ini terjadi saat tubuh kekurangan faktor pembekuan darah VIII. Hal ini biasanya berhubungan dengan beberapa faktor, seperti kehamilan, kanker, penggunaan obat-obatan tertentu, dan lupus<\/a>. Hemofilia tipe ini termasuk langka dan berbahaya jika terjadi.<\/p>\n

2. Hemofilia B<\/strong><\/h3>\n

Hemofilia B atau penyakit Christmas<\/em> adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh faktor pembekuan darah IX. Secara umum, gangguan ini diturunkan oleh sang ibu, tetapi juga bisa disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada gen sebelum bayi dilahirkan.<\/p>\n

3. Hemofilia C<\/strong><\/h3>\n

Hemofilia C disebabkan kekurangan faktor pembekuan darah XI. Faktor XI memainkan peran penting dalam pembekuan yaitu menghasilkan lebih banyak trombin. Trombin adalah protein yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang membantu membentuk jaringan untuk menutup luka.<\/p>\n

Penyakit ini pertama kali dikenali pada tahun 1953 pada pasien yang mengalami perdarahan hebat setelah pencabutan gigi. Penderita hemofilia C akan sering mengalami mimisan atau perdarahan jaringan lunak serta pendarahan pasca pencabutan gigi.<\/p>\n

4. Von Willebrand Disease<\/em><\/h3>\n

Von Willebrand<\/em> adalah molekul dari faktor VIII. Peran faktor von willebrand adalah membantu\u00a0 trombosit menempel pada lapisan pembuluh darah vena atau arteri.<\/p>\n

Jika faktor von willebrand<\/em> hilang, pembekuan darah akan memakan waktu lama karena trombosit tidak dapat menempel pada dinding pembuluh dan membentuk sumbat untuk menghentikan pendarahan. Walaupun tidak dinamakan hemofilia, penyakit ini tergolong hemofilia tipe ringan.<\/p>\n

Baca Juga: <\/strong>Kenali Berbagai Jenis Penyakit Kelainan Darah<\/a><\/p>\n

Gejala Hemofilia<\/strong><\/h3>\n

Seseorang yang mengalami hemofilia ringan mungkin tidak memiliki gejala. Namun, sebagian besar gejala hemofilia muncul pada waktu bayi atau kanak-kanak. Berikut gejala hemofilia yang di masa bayi yang perlu Anda ketahui:<\/p>\n