{"id":8327,"date":"2020-11-06T14:25:55","date_gmt":"2020-11-06T07:25:55","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=8327"},"modified":"2022-11-29T16:43:25","modified_gmt":"2022-11-29T09:43:25","slug":"ketahui-penyebab-stunting-dan-cara-pencegahannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-penyebab-stunting-dan-cara-pencegahannya\/","title":{"rendered":"Ketahui Penyebab Stunting dan Cara Pencegahannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 24 September 2022<\/p>\n <\/p>\n Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang pada anak akibat oleh kekurangan gizi kronis. Adanya infeksi juga dapat menjadi penyebab stunting. Umumnya stunting terjadi sebelum usia dua tahun, dan efeknya sebagian besar akan berlangsung seumur hidup.<\/p>\n Anak yang menderita penyakit ini biasanya memiliki tinggi badan yang pendek tidak sesuai dengan usianya. Selain itu, penyakit ini juga dapat mempengaruhi kecerdasan, perkembangan motorik, dan fungsi kognitif.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Penyebab Busung Lapar<\/a><\/p>\n Penyebab utama penyakit ini adalah kurangnya asupan gizi pada bayi sehingga menyebabkan kekurangan gizi kronis. Kekurangan gizi pada bayi dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya pemberian nutrisi pada bayi, gizi ibu saat hamil, sanitasi yang buruk dan faktor sosial ekonomi.<\/p>\n Kondisi kesehatan dan gizi ibu saat hamil dan setelah melahirkan sangat berpengaruh terhadap risiko stunting. Sehingga sangat penting untuk memenuhi segala kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.<\/p>\n Anda dapat berkonsultasi tentang kesehatan dan gizi ibu hamil pada pusat pelayanan kesehatan masyarakat atau bidan dan dokter kepercayaan Anda.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>6 Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil agar Janin Sehat<\/a><\/p>\n Kurangnya nutrisi pada bayi setelah lahir dapat meningkatkan risiko stunting. Pemberian ASI eksklusif sangat penting untuk memenuhi nutrisi bayi. Asupan zat gizi sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang bayi. Selain itu, penyapihan dini juga dapat berisiko terjadinya stunting.<\/p>\n Kondisi sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap kemampuan orang tua untuk memenuhi kebutuhan nutrisi baik pada anak dan ibu saat hamil dan setelah menyusui.<\/p>\n Sanitasi yang buruk merupakan faktor utama terjadinya infeksi pada bayi seperti diare\u00a0dan cacingan. Bayi yang terinfeksi dapat berisiko untuk terkena.<\/p>\n Penyakit ini dapat mempengaruhi anak hingga ia remaja baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut dampak yang mungkin terjadi, antara lain:<\/p>\n Seperti yang diketahui bahwa dampak negatif stunting yang cukup berbahaya maka tindakan pencegahan perlu Anda lakukan untuk menghindarinya. Berikut ini merupakan cara pencegahan stunting, antara lain:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>10 Tips Menjaga Kesehatan Ibu Hamil dan Janin dalam Kandungan<\/a><\/p>\n Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi ibu dan anak sangat penting untuk mencegah penyakit ini. Namun, pencegahan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab seorang ibu namun seluruh anggota keluarga. Dukungan penuh dari keluarga baik secara materi dan nonmateri sangat diperlukan.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> 8 Zat Gizi Penting untuk Ibu Hamil yang Sering Terlupakan<\/a><\/p>\n <\/p>\nSumber<\/span> Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI<\/span><\/p>\n Concern Worldwide. What is stunting?<\/a>. www.concern.org.uk<\/span><\/p>\n The Power of Nutrition. The Impact of Stunting<\/a>. www.powerofnutrition.org<\/span><\/p>\nFaktor Penyebab Stunting<\/strong><\/h3>\n
Kondisi ibu saat hamil<\/strong><\/h4>\n
Kondisi bayi setelah lahir<\/strong><\/h4>\n
Faktor sosial ekonomi<\/strong><\/h4>\n
Sanitasi lingkungan yang buruk<\/strong><\/h4>\n
Dampak Terhadap Anak<\/strong><\/h3>\n
Dampak jangka pendek<\/strong><\/h4>\n
\n
Dampak jangka panjang<\/h4>\n
\n
Metode Pencegahan<\/strong><\/h3>\n
\n