{"id":8226,"date":"2020-11-01T11:02:34","date_gmt":"2020-11-01T04:02:34","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=8226"},"modified":"2023-07-23T15:21:31","modified_gmt":"2023-07-23T08:21:31","slug":"kesehatan-kulit-bakteri-mycobacterium-leprae","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/kesehatan-kulit-bakteri-mycobacterium-leprae\/","title":{"rendered":"Penyebab dan Gejala Kusta yang Perlu Diketahui"},"content":{"rendered":"
Penulis: Lely | Editor: Handa<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 19 Juli 2023<\/p>\n <\/p>\n Tahukah Anda, kusta bisa menular melalui droplet yang disebarkan penderita dari bersin atau batuk dalam waktu lama. Kenali gejala dan penyebab kusta dalam artikel berikut ini.<\/p>\n Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae<\/em>, yaitu bakteri penyebab kerusakan pada kulit dan sistem saraf tepi, terutama memengaruhi saraf ekstremitas, kulit, lapisan hidung, dan saluran pernapasan bagian atas. Kusta juga terkenal dengan istilah Morbus Hanses atau penyakit Hansen.<\/p>\n Penyakit ini berkembang secara perlahan dan menyebabkan lesi, kelainan bentuk kulit, kerusakan saraf, dan kelemahan otot. Jika tidak segera mendapatkan perawatan, kerusakan saraf dapat mengakibatkan tangan dan kaki lumpuh dan kebutaan.<\/p>\n Perlu Anda ketahui, penyebab kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae<\/em>. Penyakit ini bisa menyebar melalui percikan droplet batuk atau bersin dari penderitanya secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri Mycobacterium leprae<\/em> tidak dapat menular ke orang lain dengan mudah.<\/p>\n Selama penderita kusta tidak bersin atau batuk, Anda akan aman ketika berada di dekatnya. Hal ini karena kusta tidak bisa menyebar melalui kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, seperti berjabat tangan, berpelukan, atau duduk berdekatan. Selain itu, kusta juga tidak bisa ditularkan dari ibu ke janin.<\/p>\n Selain penyebab yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang menderita kusta, misalnya:<\/p>\n Penyakit kusta memiliki beberapa jenis, tergantung pada respon imun seseorang terhadap bakteri M. leprae<\/em>. Berdasarkan tingkat keparahan gejalanya, kusta dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:<\/p>\n Selain itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kusta ke dalam dua kelompok.<\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>7 Cara Mengatasi Kulit Kering<\/a><\/p>\n Gejala utama kusta adalah luka pada kulit, benjolan, atau benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu atau bulan, luka kulit berwarna pucat.\u00a0 Selain itu, beberapa gejala lain kusta yaitu sebagai berikut.<\/p>\n Gejala yang terjadi karena kerusakan saraf adalah:<\/p>\n Jika tidak diobati, tanda atau gejala kusta stadium lanjut bisa menyebabkan komplikasi, seperti:<\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>Bagaimana Cara Menghilangkan Kulit Kapalan?<\/a><\/p>\n Sumber<\/span> Centers for Disease Control and Prevention. 2017. Hansen’s Disease (Leprosy)<\/a>. www.cdc.gov \u00a0<\/span><\/p>\n Healthline. 2019. Leprosy<\/a>. www.healthline.com \u00a0<\/span><\/p>\n Medical News Today. 2018. Everything you need to know about leprosy<\/a>. www.medicalnewstoday.com <\/span><\/p>\n MedicineNet. 2019. Leprosy (Hansen’s Disease)<\/a>. www.medicinenet.com \u00a0<\/span><\/p>\n MSD Manual. 2018. Leprosy<\/a>. www.msdmanuals.com <\/span><\/p>\nPenyebab Kusta<\/h3>\n
\n
Jenis Penyakit Kusta<\/h3>\n
\n
\n
Tanda dan Gejala<\/h3>\n
\n
\n
Komplikasi Kusta<\/h3>\n
\n