{"id":8149,"date":"2020-10-28T13:58:25","date_gmt":"2020-10-28T06:58:25","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=8149"},"modified":"2023-08-09T21:27:22","modified_gmt":"2023-08-09T14:27:22","slug":"preeklamsia-penyebab-gejala-dan-kapan-harus-ke-dokter","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/preeklamsia-penyebab-gejala-dan-kapan-harus-ke-dokter\/","title":{"rendered":"Waspada Preeklamsia di Masa Kehamilan, Ketahui Penyebab dan Gejalanya"},"content":{"rendered":"

Penulis: Devita | Editor: Handa<\/p>\n

Ditinjau oleh: <\/span>dr. Putri Purnamasari<\/span><\/a>\u00a0<\/span><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 19 Juni 2023<\/span><\/p>\n

 <\/p>\n

Preeklamsia atau toksemia adalah kondisi tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine yang terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini juga disertai dengan pembengkakan di bagian tangan dan kaki. Biasanya preeklamsia terjadi di akhir kehamilan atau tepat setelah melahirkan.<\/p>\n

Preeklamsia bisa berkembang lebih lanjut menjadi eklamsia yang berisiko mengganggu kesehatan ibu serta bayi. Eklamsia adalah kondisi preeklamsia yang lebih parah sehingga menyebabkan kejang dan koma pada ibu hamil. Preeklamsia jarang menyebabkan kematian, namun penyakit ini tetap harus diwaspadai. Apalagi jika preeklamsia sudah menunjukkan gejala kejang.<\/p>\n

Penyebab Preeklamsia<\/h3>\n

Berikut ini penyebab preklamsia yang harus diketahui oleh ibu hamil, di antaranya:<\/p>\n

1. Plasenta Tidak Berfungsi dengan Baik<\/h3>\n

Meskipun penyebab pasti preeklamsia belum diketahui, banyak ahli berpendapat bahwa preeklamsia disebabkan oleh fungsi plasenta yang terganggu. Menurut Harvard Medical School<\/em> tahun 2018, preeklamsia bisa terjadi karena plaseta tidak menempel sedalam yang diharapkan di dalam dinding rahim selama trimester pertama.<\/p>\n

Ketika pembuahan terjadi, telur yang telah dibuahi akan menempel pada rahim hingga proses kelahiran nanti. Kemudian, telur hasil pembuahan akan membentuk akar dari pembuluh darah dan lama-kelamaan menjadi plasenta janin.<\/p>\n

Agar plasenta dapat berfungsi dengan baik, ibu hamil perlu mendapatkan nutrisi yang cukup. Pasalnya, organ ini berfungsi untuk menyuplai pernapasan, makanan, dan pertukaran zat buangan antara janin dan ibu.<\/p>\n

2. Pembuluh Darah Bermasalah<\/h3>\n

Pada awal kehamilan, pembuluh darah ibu hamil mulai berkembang sempurna untuk membawa darah ke plasenta. Akan tetapi, pada ibu hamil dengan preeklamsia, perkembangan pembuluh darahnya bermasalah atau tidak sempurna.<\/p>\n

Pembuluh darah bisa menyempit dan tidak merespon hormon stimulan, sehingga menyebabkan penurunan jumlah darah. Selain karena pembuluh darah yang rusak, penyebab berkurangnya aliran darah ke janin bisa disebabkan oleh masalah sistem imun dan DNA ibu.<\/p>\n

Faktor Risiko Preeklamsia<\/h3>\n

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan ibu hamil mengalami preeklamsia, yaitu:<\/p>\n