{"id":8140,"date":"2020-10-25T21:28:28","date_gmt":"2020-10-25T14:28:28","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=8140"},"modified":"2020-12-14T12:38:27","modified_gmt":"2020-12-14T05:38:27","slug":"gejala-penyebab-dan-cara-mengatasi-skoliosis","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/gejala-penyebab-dan-cara-mengatasi-skoliosis\/","title":{"rendered":"Skoliosis: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Marizka | Editor: Handa<\/p>\n
Skoliosis adalah kondisi tulang belakang membengkok ke samping kanan atau kiri dengan membentuk huruf “C” atau “S”. Kondisi ini paling sering terjadi selama percepatan pertumbuhan tepat sebelum pubertas. Penyebab skoliosis sebagian besar tidak diketahui. Namun, beberapa kondisi, seperti cerebral palsy <\/em>dan distrofi<\/em> otot bisa memicu skoliosis.<\/p>\n Skoliosis yang cukup parah dapat menyebabkan kelumpuhan. Kondisi lekukan tulang belakang yang sangat parah dapat mengurangi jumlah ruang di dalam dada. Hal ini membuat paru-paru sulit berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengetahui gejala dan penyebab skoliosis.<\/p>\n Umumnya orang dengan skoliosis akan mengalami gejala berikut ini:<\/p>\n Jika lengkungan skoliosis semakin parah, tulang belakang juga akan berputar atau melintir, selain melengkung dari sisi ke sisi. Hal ini menyebabkan tulang rusuk di satu sisi tubuh penderita skoliosis lebih menonjol daripada di sisi lainnya.<\/p>\n Menurut American Association of Neurological Surgeons<\/em> (AANS), sekitar 80 persen kasus skoliosis tidak memiliki penyebab yang bisa diidentifikasi. Namun, beberapa kondisi dapat memicu hal ini, seperti:<\/p>\n Selain itu, orang dengan riwayat keluarga skoliosis lebih mungkin mengembangkan kondisi tersebut. Umumnya, anak perempuan lebih cenderung memiliki bentuk skoliosis yang lebih parah jika dibandingkan anak laki-laki.<\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>11 Makanan untuk Memperkuat Sendi dan Tulang<\/a><\/p>\n Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi skoliosis yang perlu Anda pahami, di antaranya:<\/p>\n Kasus skoliosis pada anak biasanya tidak membutuhkan perawatan yang intensif. Hal ini karena skoliosis yang terjadi pada kurva tulang belakang cukup ringan. Namun, jika dokter mendiagnosa ada kemungkinan kurva meningkat, biasanya dokter akan lebih mengawasi anak tersebut melalui pemeriksaan rutin setiap empat hingga enam bulan selama masa remaja.<\/p>\n Beda halnya jika terjadi pada orang dewasa. Sinar-X biasanya direkomendasikan setiap lima tahun sekali. Kecuali jika kondisinya parah, dokter mungkin akan menyarankan pilihan pengobatan lain.<\/p>\n Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk menggunakan brace skoliosis.<\/em> Korset penyangga ini berfungsi untuk menghambat atau menghentikan kelengkungan tulang belakang Anda lebih dari 25 hingga 40 derajat. Pengobatan ini lebih efektif jika diterapkan untuk kasus yang terdeteksi sejak dini.<\/p>\n Anda yang membutuhkan brace skoliosis<\/em> harus memakainya 16 hingga 23 jam sehari, sampai tulang tidak lagi melengkung. Perlu diketahui juga, efektivitas korset penyangga ini meningkat dengan jumlah pemakaiannya per hari. Jadi, jangan ragu menggunakannya selama mungkin sesuai anjuran dokter.<\/p>\n Pembedahan biasanya disediakan untuk orang dengan kelengkungan tulang lebih dari 40 derajat. Dalam prosedur ini, dokter akan menggabungkan tulang belakang Anda dengan batang disertai sekrup atau bahan sejenisnya.<\/p>\n Batang menjaga tulang belakang Anda dalam posisi lurus dan sekrup menahan di tempatnya. Namun perlu diketahui bahwa operasi fusi tulang dapat mendatangkan beberapa efek samping, seperti:<\/p>\n Meski sebagian besar orang dengan skoliosis memiliki bentuk gangguan yang ringan, namun terkadang kondisi ini menimbulkan komplikasi. Beberapa komplikasi, termasuk:<\/p>\n Efek jangka panjang skoliosis bergantung pada seberapa parah kelengkungannya. Untuk kasus ringan hingga sedang, kondisi tersebut tidak akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Penderita skoliosis sering kali tidak percaya diri dengan penampilannya. Sehingga motivasi dari orang-orang terdekat dibutuhkan dalam hal ini.<\/p>\n Baca Juga :\u00a0<\/strong>Memar Tulang: Penyebab dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\n Sumber<\/span> Penulis: Marizka | Editor: Handa Skoliosis adalah kondisi tulang belakang membengkok ke samping kanan atau kiri dengan membentuk huruf “C” atau “S”. Kondisi ini paling sering terjadi selama percepatan pertumbuhan tepat sebelum pubertas. Penyebab skoliosis sebagian besar tidak diketahui. Namun, beberapa kondisi, seperti cerebral palsy dan distrofi otot bisa memicu skoliosis. Skoliosis yang cukup parah…<\/p>\nGejala Skoliosis<\/h3>\n
\n
Penyebab Skoliosis<\/h3>\n
\n
Cara Mengatasi Skoliosis<\/h3>\n
1. Pengamatan<\/h3>\n
2. Terapi Korset Penyangga (Brace Skoliosis)\u00a0<\/em><\/h3>\n
3. Operasi<\/h3>\n
\n
Komplikasi Skoliosis<\/h3>\n
\n
\nMayo Clinic. Scoliosis.<\/a> www.mayoclinic.com<\/span>
\nMedicine Net. Scoliosis.<\/a> www.mediconenet.com<\/span>
\nHealthline. 2019. Everything You Need to Know About Scoliosis. <\/a>www.healthline.com<\/span>
\nAmerican Association of Neurological Surgeons. Scoliosis.<\/a> www.aams.org<\/span>
\n<\/div><\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"