{"id":7601,"date":"2020-09-28T20:50:21","date_gmt":"2020-09-28T13:50:21","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=7601"},"modified":"2022-09-07T16:11:03","modified_gmt":"2022-09-07T09:11:03","slug":"ketahui-penyakit-hepatitis-b-gejala-dan-pengobatannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-penyakit-hepatitis-b-gejala-dan-pengobatannya\/","title":{"rendered":"Ketahui Penyakit Hepatitis B: Gejala dan Pengobatannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Ratna<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 29 Agustus 2022<\/p>\n <\/p>\n Hepatitis B merupakan infeksi pada hati yang disebabkan karena virus hepatitis B (HBV). Vaksin dapat membantu mencegah seseorang dari infeksi hepatitis B. Pada umumnya penyakit ini tidak berlangsung lama dan dapat sembuh secara total. Bahkan sebagian orang penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Kondisi ini disebut dengan hepatitis B akut.<\/p>\n Namun, bagi sebagian orang penyakit ini dapat menjadi kronis. Tahap kronis dapat berlangsung lebih dari enam bulan. Memiliki hepatitis B kronis meningkatkan risiko terkena gagal hati, kanker hati atau sirosis yaitu suatu kondisi yang merusak hati secara permanen.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Hepatitis A, Gejala dan Penyebabnya<\/a><\/p>\n Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berat dan ringan. Namun, sering kali penyakit ini juga tidak menimbulkan gejala apapun sehingga terkadang penderitanya tidak menyadari telah terinfeksi penyakit ini. Berikut ini gejala yang mungkin muncul, antara lain:<\/p>\n Penyakit ini diakibatkan oleh paparan virus hepatitis B (HBV). Virus dapat menular melalui darah, air mani, dan cairan tubuh lainnya. Namun, virus ini tidak menyebar melalui bersin atau batuk. Cara umum penyebaran penyakit ini, antara lain:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Gejala Hepatitis yang Tak Boleh Diabaikan<\/a><\/p>\n 1. Kontak seksual<\/strong><\/p>\n Penyakit ini dapat menular jika Anda melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi. Virus dapat menular jika darah, air liur, air mani, atau cairan vagina penderita masuk ke dalam tubuh Anda.<\/p>\n 2. Berbagi jarum suntik<\/strong><\/p>\n Penyakit ini dapat dengan mudah menyebar melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah penderita. Berbagi perlengkapan obat membuat seseorang berisiko tinggi tertular.<\/p>\n 3. Tusukan jarum yang tidak disengaja<\/strong><\/p>\n Petugas kesehatan dan siapa pun yang melakukan kontak dengan darah manusia berisiko tertular.<\/p>\n 4. Ibu ke anak<\/strong><\/p>\n Wanita hamil yang terinfeksi dapat menularkan virus ke bayinya saat melahirkan. Namun, melakukan vaksinasi pada bayi yang baru saja lahir dapat menghindari infeksi. Tes skrining rutin hepatitis B pada semua ibu hamil harus dilakukan dan bicarakan dengan dokter, begitu juga jika Anda berencana untuk hamil.<\/p>\n Hepatitis B akut biasanya tidak memerlukan pengobatan. Infeksi akut dapat sembuh dengan sendirinya dengan istirahat dan hidrasi yang cukup. Pengobatan biasanya dilakukan untuk meringankan gejala yang mungkin muncul.<\/p>\n Sedangkan untuk hepatitis B kronis, mengonsumsi obat antivirus dapat membantu mengobatinya. Obat ini berfungsi untuk melawan virus. Obat ini juga dapat mengurangi risiko komplikasi hati. Jika penyakit ini telah merusak hati maka seseorang mungkin memerlukan transplantasi hati sesuai dengan saran dari dokter.<\/p>\n Penderita hepatitis B kronis berisiko mengalami beberapa komplikasi. Berikut ini merupakan komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Mengenal Jenis Hepatitis dan Faktor Penyebabnya<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Gejala Hepatitis B<\/h3>\n
\n
Penyebab<\/h3>\n
Pengobatan\u00a0<\/strong><\/h3>\n
Komplikasi<\/strong><\/h3>\n
\n