2. Bebas Gluten (Gluten Free)<\/strong><\/h3>\nBerdasarkan aturan BPOM, produk bebas gluten\u00a0 boleh mengandung gluten maksimal 20 mg\/kg. Gluten adalah sejenis protein bersifat perekat yang ada dalam beberapa serealia.<\/p>\n
Tidak hanya gandum, gluten juga ada pada rye, barley dan oat. Jadi, produk bebas gluten otomatis juga bebas gandum. Bagi orang dengan gluten intolerance<\/em>, alergi gandum, dan autisme, label ini sangat membantu.<\/p>\nLabel bebas gluten biasanya ada pada produk mie, sereal, biskuit, tepung, dan pasta.<\/p>\n
3. Bebas Gandum (Wheat Free)<\/strong><\/h3>\nMemang jarang melihat produk yang berlabel bebas gandum di Indonesia. Tapi, di Amerika ada aturan untuk memberi label kemasan pada produk yang memicu alergi, termasuk gandum.<\/p>\n
Produk yang berlabel bebas gandum aman dikonsumsi oleh penderita alergi gandum. <\/em>Tapi, belum tentu aman bagi penderita alergi gluten. Sebab, bisa jadi produk tersebut masih mengandung gluten dari barley atau oat.<\/p>\nLabel bebas gandum\u00a0 sering terlihat pada kemasan\u00a0 biskuit, sereal, atau snack bar<\/em>.<\/p>\n4. Dairy Free<\/strong><\/h3>\nDairy free<\/em> berarti produk yang tidak mengandung susu maupun hasil olahannya seperti keju, yoghurt<\/em>, atau butter. Susu yang dimaksud adalah segala jenis susu, baik susu sapi maupun susu hewan lainnya. Biasanya para vegan juga menggunakan produk yang berlabel dairy free.<\/em><\/p>\nTidak hanya vegan, produk \u201cdairy free\u201daman bagi penderita alergi susu dan laktosa. Produk tersebut tidak mengandung jenis protein susu apapun termasuk laktosa, whey<\/em> dan casein.<\/em> Biasanya label ini tercantum pada biskuit, keju sintesis, atau susu nabati.<\/p>\n5. Bebas Laktosa (Lactose Free)<\/strong><\/h3>\nLaktosa adalah sejenis karbohidrat yang terkandung dalam susu. BPOM memperbolehkan produk berlabel bebas laktosa mengandung maksimal 10 mg laktosa per 100 kkal. Label ini bermanfaat bagi orang yang alergi laktosa atau disebut \u201clactose intolerance\u201d. <\/em><\/p>\nPerlu diingat, produk berlabel bebas laktosa bukan berarti bebas susu. Bisa saja produsen membuang laktosa, tapi masih menyisakan protein susu lain seperti casein <\/em>atau whey. <\/em>Label\u00a0 bebas laktosa sering terlihat pada roti, sereal, susu, atau biskuit.<\/p>\nSebenarnya, aturan tentang label produk berguna bagi perusahaan maupun konsumen. Asal anda bisa jeli dan paham akan labelnya ya!<\/p>\n
<\/p>\n
Sumber:<\/span><\/strong> \nhttp:\/\/healthyeating.sfgate.com\/dairy-vs-lactose-9585.html<\/span> \nhttps:\/\/www.cookinglight.com\/eating-smart\/smart-choices\/which-type-of-sugar-is-best<\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Ditinjau oleh:\u00a0dr. Bianda Dwida Terakhir ditinjau: 18 Juni 2020 Sering kali kita lihat iklan maupun tulisan tentang produk yang bebas gula, bebas gluten atau bebas laktosa. Label tersebut tentunya bermanfaat sekali untuk orang yang alergi zat tersebut. Maka dari itu kita harus paham apa artinya. 1. Bebas Gula (Sugar-Free) Menurut\u00a0 BPOM, produk berlabel bebas…<\/p>\n
Read More<\/a><\/div>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":720,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[331,17,49,35],"tags":[560,45,558,557,565,50],"yoast_head":"\nPerbedaan Label Wheat Free,Gluten Free, Sugar Free, Dairy Free & Lactose Free<\/title>\n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n\t \n\t \n\t \n \n \n \n\t \n\t \n\t \n