{"id":7089,"date":"2020-09-01T15:58:48","date_gmt":"2020-09-01T08:58:48","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=7089"},"modified":"2020-12-14T12:39:03","modified_gmt":"2020-12-14T05:39:03","slug":"6-penyebab-demam-pada-anak-dan-kapan-harus-waspada","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/6-penyebab-demam-pada-anak-dan-kapan-harus-waspada\/","title":{"rendered":"Si Kecil Mengalami Demam, Apa Penyebabnya?"},"content":{"rendered":"

Penulis: Marizka | Editor: Handa<\/p>\n

Demam pada anak biasanya tidak membahayakan, bahkan bisa menjadi hal yang baik. Pasalnya, demam merupakan bentuk perlawanan alami tubuh melawan infeksi. Biasanya, demam akan hilang dalam beberapa hari. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tidak perlu khawatir.<\/p>\n

Namun, jika anak demam disertai gejala lain, seperti kejang, Anda patut curiga. Kondisi tersebut bisa menjadi indikasi adanya penyakit serius. Berikut ini beberapa faktor penyebab anak mengalami demam, yaitu:<\/p>\n

1. Flu<\/h3>\n

Influenza atau flu adalah infeksi virus yang sangat menular dan memengaruhi saluran udara di paru-paru. Flu menyebabkan demam tinggi, nyeri tubuh, batuk, dan gejala lainnya.<\/p>\n

Kondisi ini adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Bahkan penyakit ini tidak hanya menyerang anak-anak, orang dewasa pun kerap mengalami hal ini. Biasanya flu sering menyerang ketika musim pancaroba.<\/p>\n

2. Infeksi Saluran Pernapasan<\/h3>\n

Penyebab demam pada anak selanjutnya adalah infeksi saluran pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebar melalui batuk atau bersin dari seseorang yang mengalami infeksi.<\/p>\n

Selain itu, penularan infeksi saluran pernapasan juga bisa terjadi ketika anak menyentuh hidung atau mulut dengan tangan atau benda lain yang terpapar virus. Untuk itu, sebaiknya Anda mengajarkan kebersihan kepada si kecil dengan mencuci tangan secara rutin.<\/p>\n

3. Roseola<\/h3>\n

Roseola adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan paling sering menyerang anak-anak berusia antara 6 bulan dan 2 tahun. Anak yang terkena penyakit ini akan mengalami demam tinggi selama beberapa hari, diikuti dengan bintik merah atau ruam.<\/p>\n

Ruam biasanya menyebar ke leher, wajah, lengan, dan kaki. Jika anak Anda mengalami hal ini, segera bawa ke dokter agar segera mendapat perawatan medis.<\/p>\n

Baca Juga :<\/strong>\u00a0Tips Mencegah Anak Terkena Demam dan Flu<\/a><\/p>\n

4. Cacar Air<\/h3>\n

Gejala cacar air dimulai dengan gejala demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, atau sakit perut. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung selama beberapa hari dengan demam tinggi sekitar 38 derajat celcius bahkan lebih.<\/p>\n

Selain itu, cacar air juga dapat menyebabkan munculnya ruam kulit yang merah dan gatal. Kondisi ini biasanya dimulai di perut atau punggung dan wajah. Sebagai upaya pencegahan penyakit cacar air, sebaiknya Anda melakukan vaksinasi cacar air atau vaksin varicella.<\/p>\n

5. Imunisasi<\/h3>\n

Bayi, anak-anak, maupun orang dewasa mungkin akan mengalami sakit setelah melakukan imunisasi sebagai efek samping yang ditimbulkan. Meskipun begitu, sebagian besar efek samping vaksin jarang menimbulkan efek samping yang serius.<\/p>\n

Salah satu efek samping yang ditimbulkan setelah imunisasi yaitu demam. Namun perlu digaris bawahi bahwa tidak semua anak mengalami respon demam. Hal ini karena setiap anak menunjukkan respon yang berbeda-beda setelah diimunisasi.<\/p>\n

6. Radang Tenggorokan<\/strong><\/h3>\n

Selain beberapa penyebab yang telah dipaparkan di atas, radang tenggorokan juga dapat menyebabkan demam pada anak. Selain demam, gejala lain yang ditimbulkan, seperti sakit tenggorokan, amandel, serta nyeri atau bengkak pada kelenjar leher.<\/p>\n

Kondisi ini paling umum disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Biasanya dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk mengatasinya. Jika anak Anda mengeluhkan sakit tenggorokan, ada baiknya jika Anda bawa ke dokter agar mendapat perawatan medis.<\/p>\n

Kapan Harus Ke Dokter?<\/h3>\n

Anak yang mengalami demam dan harus dibawa ke dokter, jika anak berusia antara 3 bulan hingga 3 tahun menunjukkan demam di atas 102,2 derajat Fahrenheit. Selain itu, biasanya, anak juga kerap menunjukkan beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai, seperti:<\/p>\n