Penulis: Opie | Editor: Handa<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 12 Oktober 2022<\/p>\n <\/p>\n Benjolan di belakang telinga disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti infeksi bahkan kanker. Namun, sebagian besar benjolan tersebut muncul karena hal yang tidak berbahaya. Akan tetapi, jika benjolan tersebut disertai gejala lain, Anda harus waspada.<\/p>\n Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika Anda tetap periksa ke dokter. Hal ini agar penyebab benjolan di belakang telinga dapat didiagnosis dengan benar dan mendapat perawatan dengan tepat.<\/p>\n Lantas, indikasi apa saja yang dapat menyebabkan benjolan di belakang telinga?<\/p>\n Benjolan di belakang telinga Anda bisa saja disebabkan oleh infeksi di leher atau tenggorokan, seperti faringitis, masuk angin<\/a>, flu, mononukleosis<\/a>, otitis, konjungtivitis<\/a>, herpes, gigi berlubang, radang gusi<\/a>, atau campak<\/a>. Ketika kondisi ini terjadi, sangat penting bagi Anda untuk tidak menyentuh benjolan tersebut, guna membantu pemulihan.<\/p>\n Abses<\/a> atau lebih sering disebut nanah berkembang ketika jaringan atau sel di suatu area tubuh Anda mengalami infeksi. Tubuh Anda merespon infeksi dengan mencoba membunuh bakteri atau virus yang menyerang. Untuk melawan bakteri, tubuh mengirimkan sel darah putih ke area yang terinfeksi.<\/p>\n Sel darah putih tersebut mulai menumpuk di lokasi tubuh Anda yang mengalami infeksi, sehingga nanah mulai berkembang.<\/p>\n Nanah sendiri adalah cairan kental yang terbentuk dari campuran sel darah putih mati, jaringan, bakteri, dan zat penyerang lainnya. Abses sering kali terasa nyeri dan hangat saat disentuh.<\/p>\n Jika Anda mengalami infeksi telinga tetapi tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, infeksi tersebut bisa jadi bertambah serius menjadi mastoiditis.<\/p>\n Mastoiditis merupakan peradangan yang terjadi pada tulang mastoid, yaitu tulang di belakang telinga yang berperan dalam proses pendengaran.<\/p>\n Kondisi ini menyebabkan kista berisi nanah, sehingga penderita merasa adanya gumpalan di belakang telinga.\u00a0 Biasanya, gejala yang muncul, seperti sakit kepala dan keluar nanah dari dalam telinga. Jika Anda mengalami hal ini, segera periksa ke dokter untuk mendapat pengobatan.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong>\u00a0Telinga Bindeng saat Flu? Berikut 8 Cara Mengatasinya!<\/a><\/p>\n Kista epidermoid<\/a> berbentuk benjolan kecil non-kanker yang biasa tumbuh di bawah kulit. Walaupun bisa tumbuh di bagian mana pun pada tubuh Anda, kista ini lebih sering tumbuh di area torso, wajah, dan leher, termasuk di bagian belakang telinga Anda.<\/p>\n Jenis kista ini berkembang di sekitar kelenjar sebaceous, yang bekerja sebagai pelumas kulit dan rambut. Pada dasarnya, kista ini tidak membahayakan. Namun, jika disertai gejala lain, seperti bengkak, ruam, dan nyeri pada benjolan, segera ke dokter untuk mendapat perawatan.<\/p>\n Otitis media<\/a> adalah istilah lain untuk infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Infeksi yang terjadi dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam rongga telinga dan terasa menyakitkan.<\/p>\n Tidak jarang pula, kondisi ini menimbulkan kebengkakan hingga area belakang telinga penderita. Gunakan antibiotik untuk meredakan gejala dan menghilangkan infeksi. Untuk menggunakan obat ini, Anda harus mengantongi resep dari dokter.<\/p>\n Lipoma<\/a> adalah jenis benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya. Bahkan sebagian besar, kondisi ini tidak berbahaya.<\/p>\n Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari sel-sel lemak yang dapat muncul pada bagian tubuh mana saja dan tumbuh secara perlahan.<\/p>\n Jerawat adalah kondisi kulit yang umum dialami seseorang dan terjadi ketika folikel rambut di kulit tersumbat. Sel kulit mati dan minyak dapat menyumbat folikel kemudian timbul jerawat dan benjolan di kulit Anda.<\/p>\n Pada kasus tertentu, benjolan ini akan menjadi besar, padat, dan terkadang terasa nyeri. Keadaan ini juga dapat terjadi area belakang telinga Anda.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong>\u00a08 Cara Hilangkan Jerawat Fungal<\/a><\/p>\n Benjolan di belakang telinga Anda bisa saja adalah gejala dari kanker leher atau kepala. Namun, perlu dipahami bahwa benjolan yang disebabkan oleh kanker biasanya keras, berbentuk tidak teratur, dan melekat kuat di bawah kulit atau jauh di dalam jaringan.<\/p>\n Awalnya, kanker sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, seiring berkembangnya penyakit, benjolan di belakang telinga disertai gejala lain, seperti nyeri telinga, pilek yang tidak kunjung sembuh, mimisan, bahkan penurunan berat badan.<\/p>\n Limfadenopati<\/a> merupakan kondisi di mana terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening yang mengalami pembengkakan biasanya disebabkan oleh infeksi.<\/p>\n Namun, tidak menutup kemungkinan juga pembengkakan tersebut disebabkan oleh peradangan bahkan kanker. Pengobatan limfadenopati tentu tergantung pada penyebabnya.<\/p>\n Meski terkadang kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya, benjolan di belakang telinga yang disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening harus dibawa ke dokter.<\/p>\n Ketika menemukan benjolan di belakang telinga, Anda tidak perlu khawatir sebab dalam kebanyakan kasus, benjolan di belakang telinga tidaklah berbahaya dan tidak mengancam nyawa Anda. Walau begitu, Anda perlu berkonsultasi pada dokter jika benjolan tersebut tidak kunjung hilang.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong>\u00a0Cara Penggunaan Obat Tetes Telinga yang Tepat dan Aman<\/a><\/p>\n <\/p>\nSumber<\/span> Doctor NDTV. (2018). Do You Have A Lump Behind Your Ear: Here’s What It Means?<\/a>.www.doctor.ndtv.com<\/span><\/p>\n Healthline. (2018). 8 Causes of Lumps Behind the Ears<\/a>.www.healthline.com <\/span><\/p>\n Tua Saude. (2020). Hard lump behind the ear: 6 possible causes and what to do<\/a>.www.tuasaude.com\u00a0 <\/span><\/p>\n1. Infeksi<\/strong><\/h3>\n
2. Abses (Nanah)<\/strong><\/h3>\n
3. Mastoiditis<\/strong><\/h3>\n
4. Kista Sebasea (Kista Epidermoid)<\/strong><\/h3>\n
5. Otitis Media<\/strong><\/h3>\n
6. Lipoma<\/strong><\/h3>\n
7. Jerawat<\/strong><\/h3>\n
8. Kanker<\/strong><\/h3>\n
9. Limfadenopati<\/strong><\/h3>\n