{"id":6514,"date":"2020-07-29T20:02:56","date_gmt":"2020-07-29T13:02:56","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=6514"},"modified":"2022-10-02T18:23:34","modified_gmt":"2022-10-02T11:23:34","slug":"mengenal-resistensi-antibiotik-dan-pencegahannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/mengenal-resistensi-antibiotik-dan-pencegahannya\/","title":{"rendered":"Mengenal Resistensi Antibiotik dan Pencegahannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Emy | Editor: Atsa<\/p>\n
Ditinjau oleh: <\/span>dr. Putri Purnamasari\u00a0<\/span><\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 30 September 2022<\/span><\/p>\n Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini juga dikenal sebagai obat antimikroba.<\/span><\/p>\n Penyalahgunaan dan penggunaan yang berlebihan dari obat-obatan ini berkontribusi pada risiko yang dikenal sebagai resistensi antibiotik. Resistensi ini berkembang ketika bakteri yang berpotensi berbahaya berubah dengan cara mengurangi atau menghilangkan efektivitas antibiotik.<\/span><\/p>\n Baca Juga:<\/b> Fungsi dan Fakta Antibiotik yang Perlu Diketahui<\/span><\/a><\/p>\n Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri dan jamur mengembangkan kemampuan untuk mengalahkan obat yang dirancang untuk membunuh mereka. Itu berarti kuman tidak terbunuh, menjadi kebal, dan terus bertumbuh.<\/span><\/p>\n Resistensi antibiotik bukan berarti tubuh menjadi kebal terhadap antibiotik, namun bakteri telah menjadi resisten terhadap antibiotik yang dirancang untuk membunuh mereka. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang telah resisten sulit untuk diobati.\u00a0<\/span><\/p>\n Dalam banyak kasus, infeksi yang terjadi memerlukan rawat inap yang lebih lama, atau antibiotik dengan dosis yang lebih tinggi dan mungkin lebih mahal. Tentu saja, efek samping dari antibiotik yang lebih keras juga lebih tinggi.<\/span><\/p>\n Semakin banyak orang menggunakan antibiotik, semakin besar kemungkinan resistensi akan terjadi. Antibiotik kini banyak dijual bebas, sehingga terkadang orang menggunakan antibiotik ketika mereka justru tidak membutuhkannya.\u00a0<\/span><\/p>\n Misalnya, antibiotik tidak bekerja melawan virus. Seperti halnya bakteri, virus adalah kuman yang dapat menyerang tubuh Anda dan menyebabkan infeksi. Pilek dan flu<\/a> adalah sejenis virus. Inisiatif untuk memakai antibiotik dalam kasus ini tidak akan mengobati penyakit tersebut, justru dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik.<\/span><\/p>\n Tidak meminum semua antibiotik yang sudah diresepkan dokter juga meningkatkan risiko. Jika Anda berhenti menggunakannya terlalu dini, Anda mungkin tidak membunuh semua bakteri. Kuman yang tersisa mungkin menjadi resisten.<\/span><\/p>\n Infeksi dari bakteri yang kebal antibiotik dapat mempengaruhi hampir setiap bagian tubuh. Anda dapat merasakan gejalanya seperti merasa kebal terhadap suatu obat antibiotik dan penyakit tidak mereda. Namun, gejala ini saja tidak dapat memberitahu Anda apakah infeksi berasal dari bakteri yang kebal antibiotik atau faktor lain. Karena itu, pemeriksaan dokter juga diperlukan.<\/span><\/p>\nTentang Resistensi Antibiotik<\/b><\/h3>\n
Siapa yang Berisiko Resistensi Antibiotik?<\/b><\/h3>\n
Gejala yang Bisa Terjadi<\/b><\/h3>\n