{"id":6413,"date":"2020-07-25T14:09:39","date_gmt":"2020-07-25T07:09:39","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=6413"},"modified":"2023-09-08T17:49:30","modified_gmt":"2023-09-08T10:49:30","slug":"apakah-perbedaan-hipoksemia-dan-hipoksia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/apakah-perbedaan-hipoksemia-dan-hipoksia\/","title":{"rendered":"Apakah Perbedaan Hipoksemia dan Hipoksia?"},"content":{"rendered":"

Penulis: Lady | Editor: Handa<\/p>\n

Apakah Anda pernah mendengar hipoksia atau hipoksemia? Baik hipoksia maupun hipoksemia merupakan kondisi di mana tubuh Anda tidak memiliki oksigen yang cukup. Keduanya merupakan kondisi yang berbahaya. Pasalnya, tanpa oksigen, otak, hati, dan organ-organ lain dapat rusak hanya beberapa menit setelah gejala muncul.<\/p>\n

Hipoksia dan hipoksemia seringkali disalahpahami sebagai satu istilah yang sama, karena keduanya sama-sama menggambarkan kegawatdaruratan akibat kekurangan oksigen dalam tubuh. Namun, perlu dipahami bahwa hipoksia dan hipoksemia merupakan dua kondisi yang berbeda. Untuk memahaminya, sima ulasan di bawah ini.<\/p>\n

Memahami Hipoksia dan Hipoksemia<\/h3>\n

Hipoksia merupakan kondisi di mana sel dan jaringan kekurangan oksigen, sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal. Hipoksia memiliki efek yang buruk pada jaringan tubuh. Hal ini karena kurangnya kadar oksigen dalam jaringan akan mengganggu proses biologis penting dalam jaringan tubuh.<\/p>\n

Sedangkan hipoksemia merupakan rendahnya kadar oksigen dalam darah, khususnya di arteri. Hipoksemia menjadi tanda adanya masalah dalam sistem sirkulasi atau pernapasan yang dapat menyebabkan sesak napas.<\/p>\n

Apa yang Membedakan Hipoksia dan Hipoksemia?<\/h3>\n

Hipoksia didefinisikan sebagai pengurangan suplai oksigen pada tingkat jaringan, yang tidak diukur secara langsung oleh nilai laboratorium. Sedangkan hipoksemia didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana tekanan oksigen arteri atau tekanan parsial oksigen (PaO2) diukur antara 80 dan 100 mmHg.<\/p>\n

Sebagian besar penderita hipoksemia akan mengalami hipoksia. Di sisi lain, pasien dengan hipoksia tidak selalu menunjukkan tanda-tanda hipoksemia, terutama ketika pengiriman oksigen ke jaringan menjadi terhambat atau jaringan tidak dapat menggunakan oksigen yang tersedia secara efisien.<\/p>\n

Namun, hipoksemia diketahui sebagai penyebab paling umum untuk hipoksia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala dari kedua kondisi tersebut agar mendapatkan diagnosis yang akurat. Sehingga perawatan dapat dilakukan dengan tepat dan cepat.<\/p>\n

Baca Juga :\u00a0Sering Mengalami Pusing? Kenali Gejala Anemia Aplastik<\/a><\/strong><\/p>\n

Perbedaan Gejala Hipoksia dan Hipoksemia<\/h3>\n

Sebagian besar penderita hipoksemia akan mengalami beberapa gejala, seperti:<\/p>\n