{"id":6093,"date":"2020-07-06T00:37:59","date_gmt":"2020-07-05T17:37:59","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=6093"},"modified":"2020-12-14T12:41:26","modified_gmt":"2020-12-14T05:41:26","slug":"ketahui-6-penyebab-ibs-dan-gejalanya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-6-penyebab-ibs-dan-gejalanya\/","title":{"rendered":"Irritable Bowel Syndrome (IBS): Ketahui Penyebab dan Gejalanya"},"content":{"rendered":"

Penulis: Lady | Editor: Handa<\/p>\n

Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom usus besar merupakan gangguan umum yang memengaruhi usus besar. Istilah lain dari IBS adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti sakit perut, peningkatan gas dalam perut, kram, kembung (distensi), dan kebiasaan buang air besar.<\/p>\n

Sebuah penelitian di Amerika menunjukkan bahwa IBS memengaruhi 25 hingga 45 juta orang dan kebanyakan penderitanya adalah wanita. Lantas apa penyebab IBS dan bagaimana gejalanya?<\/p>\n

Penyebab IBS<\/h3>\n

Penyebab pasti dari IBS tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi ada beberapa faktor yang menjadi penyebab sindrom usus besar, yaitu:<\/p>\n

1. Kontraksi Otot Usus<\/h3>\n

Dinding usus dilapisi dengan lapisan otot yang berkontraksi saat mereka memindahkan makanan melalui saluran pencernaan Anda. Kontraksi yang terjadi lebih kuat dan bertahan lebih lama dari biasanya dapat menyebabkan gas berlebihan, kembung dan diare.<\/p>\n

Sedangkan kontraksi usus yang lemah dapat memperlambat perjalanan makanan dan menyebabkan tinja Anda kering dan keras atau biasa disebut dengan mengejan. Selain itu, beberapa kondisi, seperti perut kram, mulas, atau merasa ingin buang air besar tapi tidak terealisasi jika kontraksi otot usus Anda tidak teratur.<\/p>\n

2, Perubahan Bakteri dalam Usus (Mikroflora)<\/h3>\n

Mikroflora merupakan bakteri baik yang berada di dalam usus. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mikroflora pada penderita IBS mungkin berbeda dengan mikroflora pada orang yang sehat.<\/p>\n

3. Peradangan Usus<\/h3>\n

Sebagian orang yang mengidap IBS, jumlah sel sistem kekebalan tubuh di dalam usus meningkat. Respon dari sistem kekebalan inilah yang biasanya menyebabkan sakit pada perut dan diare.<\/p>\n

Baca Juga :\u00a0Ketahui Penyebab Radang Usus dan Cara Mengobatinya<\/a><\/strong><\/p>\n

4. Infeksi Berat<\/h3>\n

IBS dapat berkembang setelah terjadi diare yang cukup parah (gastroenteritis<\/em>). Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus. IBS juga dapat dikaitkan dengan pertumbuhan bakteri yang berlebihan di dalam usus.<\/p>\n

5. Sistem Saraf<\/h3>\n

Kelainan saraf pada sistem pencernaan dapat membuat Anda mengalami ketidaknyamanan yang lebih besar dari biasanya ketika perut Anda merasa kembung.\u00a0 Sinyal yang terkoordinasi dengan buruk antara otak dan usus dapat menyebabkan tubuh Anda bereaksi secara berlebihan.<\/p>\n

Kondisi tersebut membuat proses pencernaan yang biasanya terjadi mengalami perubahan dan mengakibatkan sakit perut, diare, bahkan sembelit. Oleh sebab itu, jika Anda mengalami gangguan pencernaan, segera bawa diri Anda ke dokter agar mendapat perawatan yang tepat.<\/p>\n

6. Sensitivitas Makanan<\/h3>\n

Selain disebabkan oleh beberapa faktor di atas, sensitivitas makanan juga menjadi salah satu penyebab IBS. Beberapa jenis makanan yang dapat menimbulkan gejala IBS, seperti coklat, produk olahan susu, makanan berlemak, alkohol, sayuran yang dapat memproduksi gas (seperti kol dan brokoli), dan minuman bersoda.<\/p>\n

Oleh sebab itu, sebaiknya Anda jangan berlebihan mengonsumsi makanan dan minuman tersebut untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan olahraga secara rutin.<\/p>\n

Baca Juga :\u00a0Hubungan Sering Bersendawa dengan Masalah Pencernaan dan Enzim<\/a><\/strong><\/p>\n

Gejala IBS<\/h3>\n

Tanda atau gejala IBS bervariasi. Namun gejala yang paling umum, seperti:<\/p>\n