{"id":6007,"date":"2020-06-26T19:48:17","date_gmt":"2020-06-26T12:48:17","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=6007"},"modified":"2022-09-08T16:04:50","modified_gmt":"2022-09-08T09:04:50","slug":"kolitis-ulseratif-ketahui-gejala-dan-penyebabnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/kolitis-ulseratif-ketahui-gejala-dan-penyebabnya\/","title":{"rendered":"Kolitis Ulseratif: Ketahui Gejala dan Penyebabnya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Opie | Editor: Handa<\/p>\n
Radang usus besar kronis atau kolitis ulseratif, merupakan peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan rektum. Penyakit ini menyebabkan luka pada dinding usus besar, sehingga membuat penderitanya sering mengalami buang air besar dan tinja yang dikeluarkan bercampur dengan darah atau nanah.<\/p>\n
Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja. Namun, lebih sering terjadi pada orang dewasa usai di bawah 30 tahun. Seseorang yang telah mengidap ini, harus mengonsumsi obat untuk memastikan kondisi kesehatannya. Pasanya, kolitis ulseratif tidak dapat disembuhkan dan obat yang dikonsumsi hanya dapat membantu meredakan gejala.<\/p>\n
Gejala kolitis ulseratif bervariasi, sesuai dengan seberapa parah peradangan yang terjadi pada penderitanya. Selain itu, gejala tersebut akan hilang-timbul sepanjang hidup penderitanya. Berikut ini adalah beberapa gejala kolitis ulseratif:<\/p>\n
Baca Juga :\u00a0Waspadai Penyebab BAB Berdarah<\/a><\/strong><\/p>\n Meskipun telah banyak penelitian mengenai kolitis ulseratif, namun hingga saat ini penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, respon sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang sel-sel sehat di saluran pencernaan disuga menjadi salah satu penyebabnya.<\/p>\n Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berisiko mengidap penyakit ini, seperti:<\/p>\n Penyakit kolitis ulseratif dapat dialami oleh usia berapapun. Namun, penyakit ini sering terjadi pada usia 15- 30 tahun. Fakto usia dapat memengaruhi tingkat keparahan gejala yang timbul. Semakin muda usia seseorang mengidap penyakit ini, maka tingkat keparahan dari gejala yang dialaminya semakin meningkat.<\/p>\n Meskipun dapat terjadi pada siapapun, penyakit radang usus besar kronis ini biasa dialami oleh seseorang berkulit putih. Sedangkan seseorang yang memiliki warna kulit lebih gelap, memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit<\/p>\n Jika di dalam keluarga Anda memiliki riwayat penyakit kolitis ulseratif, maka risiko Anda mengidap penyakit ini semakin meningkat. Pasalnya, sebuah penelitian dari Health Central, sebanyak 10 – 25 persen penderita radang usus besar kronis, memiliki keluarga dengan penyakit yang sama.<\/p>\n Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk radang usus besar kronis atau kolitis ulseratif. Menurut Journal of Crohn’s and Colitis yang terbit pada tahun 2008, kolitis ulseratif cenderung terjadi pada para mantan perokok berat. Mantan perokok dikategorikan dengan kebiasaan merokok yang terjadi selama 10 tahun terakhir.<\/p>\n Baca Juga :\u00a0Tips Panduan Makan untuk Penderita Kolitis Ulseratif<\/a><\/strong><\/p>\n Jika penyakit kolitis ulseratif tidak dibiarkan atau tidak mendapat pengobatan secara tepat, maka dapat membuat penderita mengalami berbagai komplikasi bahkan mengancam jiwa. Beberapa komplikasi yang disebabkan oleh penyakit ini, yaitu:<\/p>\n Jika Anda mengalami salah satu dari gejala yang telah dipaparkan di atas, maka segera periksa kondisi kesehatan Anda ke dokter. Hal ini agar dokter dapat mendiagnosis penyakit yang Anda alami dan memberikan pengobatan yang tepat, sehingga kemungkinan komplikasi yang terjadi dapat diminimalisir.<\/p>\n Baca Juga :\u00a07 Cara Mencegah dan Menghindari Kanker Usus Besar<\/a><\/strong><\/p>\n Sumber<\/span> Penulis: Opie | Editor: Handa Radang usus besar kronis atau kolitis ulseratif, merupakan peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan rektum. Penyakit ini menyebabkan luka pada dinding usus besar, sehingga membuat penderitanya sering mengalami buang air besar dan tinja yang dikeluarkan bercampur dengan darah atau nanah. Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja….<\/p>\nPenyebab Kolitis Ulseratif<\/h3>\n
1. <\/strong>Usia<\/h3>\n
2. <\/strong>Ras<\/h3>\n
3. <\/strong>Riwayat Keluarga<\/h3>\n
4. <\/strong>Kebiasaan Merokok<\/h3>\n
Komplikasi Kolitis Ulseratif<\/h3>\n
\n
\nArdizzone S.2003. Ulcerative colitis. Orphanet encyclopedia. www.orpha.net <\/span>
\nChristensen, Lynne, Rood, Richard, W. Stidham, Ryan, Wasan, Sharmeel.2018. Living with Ulcerative Colitis<\/a>. Crohn\u2019s & Colitis Foundation. www.www.crohnscolitisfoundation.org\u00a0<\/span>
\nCrohn\u2019s & Colitis UK.2019.Ulcerative Colitis Your Guide<\/a>.www.s3-eu-west-1.amazonaws.com\u00a0<\/span>
\nHealth Central.2020.Key Risk Factors for Ulcerative Colitis<\/a>.www.healthcentral.com<\/span>
\nMayo Clinic.Ulcerative colitis<\/a>.www.mayoclinic.org\u00a0<\/span>
\nSicilia, B., Arribas, F., Ner\u00edn, J., L\u00f3pez Miguel, C., Vicente, R. and Gomoll\u00f3n, F., 2008. Risk factors for ulcerative colitis: A population-based, case\u2013control study in Spain. Journal of Crohn’s and Colitis, 2(2), www.watermark.silverchair.com\u00a0<\/span>
\nYosy, D.S. and Salwan, H., 2014. Inflammatory Bowel Disease Pada Anak<\/a>. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 46(2), pp.158-163. www.media.neliti.com<\/span>
\n<\/div>\u00a0<\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"