{"id":5821,"date":"2020-06-21T22:11:30","date_gmt":"2020-06-21T15:11:30","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=5821"},"modified":"2023-09-08T17:45:21","modified_gmt":"2023-09-08T10:45:21","slug":"batuk-terus-menerus-dan-tak-kunjung-sembuh-ketahui-9-penyebabnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/batuk-terus-menerus-dan-tak-kunjung-sembuh-ketahui-9-penyebabnya\/","title":{"rendered":"Batuk Terus-menerus dan Tak Kunjung Sembuh? Ketahui 9 Penyebabnya"},"content":{"rendered":"

Penulis: Dea | Editor: Umi<\/p>\n

Batuk terus-menerus atau disebut sebagai batuk persisten memang sangat mengganggu rutinitas sehari-hari Anda. Batuk persisten bahkan membuat Anda menjadi sulit untuk mengatur napas dan dapat menyebabkan muntah.<\/p>\n

Batuk umumnya digambarkan sebagai batuk akut atau batuk kronis. Batuk akut sendiri biasanya berlangsung tiga minggu atau kurang, sedangkan batuk kronis dikenal sebagai batuk yang berlangsung lebih dari delapan minggu. Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan batuk terus-menerus hingga tak kunjung sembuh?<\/p>\n

1. Postnasal Drip<\/strong><\/h3>\n

Jika Anda menderita batuk (berdahak atau kering) yang telah berlangsung delapan minggu atau lebih, Anda mungkin menderita tetesan postnasal kronis. Postnasal drip atau tetesan postnasal merupakan lendir yang menumpuk di sinus dan menetes ke bagian belakang tenggorokan, sehingga menciptakan sensasi menggelitik yang memicu batuk.<\/p>\n

Kondisi ini mungkin terjadi saat Anda mengalami pilek atau hidung tersumbat (dari alergi ataupun pilek). Tanda-tanda lain termasuk sering berdehem dan sakit tenggorokan juga bisa menyebabkan postnasal drip.<\/p>\n

Baca Juga : <\/strong>Cara Alami Hilangkan Batuk Berdahak<\/a><\/strong><\/p>\n

2. Infeksi Virus<\/strong><\/h3>\n

Infeksi virus (seperti flu atau pilek) adalah penyebab umum batuk terus-menerus. Batuk akibat infeksi virus biasanya disertai dengan gejala pilek atau flu. Menurut American Lung Association<\/em>, sebagian besar gejala pilek tersebut dapat hilang setelah beberapa hari.<\/p>\n

Namun, batuk Anda dapat bertahan selama berminggu-minggu karena virus dapat menyebabkan saluran udara membengkak dan terlalu sensitif. Kondisi ini bahkan bisa bertahan lama setelah virus hilang.<\/p>\n

3. Asma<\/strong><\/h3>\n

Asma terjadi ketika saluran udara bagian atas Anda sangat sensitif terhadap udara dingin, iritasi di udara, atau saat olahraga. Kondisi ini biasanya menyebabkan penderitanya mengi dan sesak napas.<\/p>\n

Namun, salah satu jenis asma (yang dikenal sebagai asma varian batuk) secara spesifik menyebabkan batuk. Selain asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) juga bisa menyebabkan batuk terus-menerus, yang sering disertai dengan sesak napas.<\/p>\n

4. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)<\/strong><\/h3>\n

GERD juga bisa menjadi salah satu penyebab Anda mengalami batuk persisten. Para peneliti di University of North Carolina<\/em> memperkirakan bahwa GERD bertanggung jawab atas lebih dari 25 persen pada semua kasus batuk kronis.\u00a0Kondisi ini terjadi ketika asam mengalir kembali ke kerongkongan, di mana asam tersebut dapat mengiritasi ujung saraf sehingga memicu batuk persisten.<\/p>\n

Sayangnya penderita GERD yang mengalami batuk persisten sulit untuk didiagnosa. Ini karena kebanyakan orang yang batuk akibat GERD, biasanya tidak memiliki gejala umum, seperti sensasi terbakar di dada bagian bawah dan perut bagian tengah.<\/p>\n

5. Radang Paru-paru (Pneumonia)<\/strong><\/h3>\n

Terkadang batuk merupakan pertanda penyakit yang lebih parah. Pneumonia dapat berkembang ketika infeksi pernapasan menyebar ke paru-paru, sehingga menyebabkan kantung udara paru-paru terisi dengan nanah.<\/p>\n

Kondisi ini membuat Anda sulit bernapas, batuk yang terdengar basah, dan terkadang menyakitkan. Pneumonia bisa mengancam jiwa dalam hitungan hari. Karena itu, periksakan diri ke dokter jika Anda batuk berdahak kental berwarna hijau atau disertai darah, sesak napas, merasa tidak nyaman di dada, demam, serta menggigil.<\/p>\n

Baca Juga : Gejala dan Cara Pencegahan Pneumonia<\/a><\/strong><\/p>\n

6. Batuk Rejan<\/strong><\/h3>\n

Batuk rejan (juga disebut pertusis) merupakan infeksi pernafasan akut yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis<\/em>. Infeksi ini sangat menular dan dapat menyebabkan batuk yang keras dan terus-menerus sehingga membuat Anda sulit bernapas.<\/p>\n

7. Bronkospasme<\/strong><\/h3>\n

Bronkospasme adalah kondisi di mana saluran udara (bronkospasme) mengalami penyempitan karena reaksi alergi atau asma sehingga menyebabkan batuk. Batuk yang disebabkan oleh bronkospasme sering disertai dengan mengi. Kondisi ini bisa semakin memburuk (seperti syok anafilaksis) dengan adanya pembengkakan di bagian leher atau lidah, serta sesak napas.<\/p>\n

8. Merokok<\/strong><\/h3>\n

Baik perokok aktif maupun pasif dapat meningkatkan risiko batuk persisten. Ini karena asap rokok bisa mengiritasi saluran udara dan menyebabkan batuk kronis serta kerusakan paru-paru. Selain itu, paparan bahan kimia di udara di lingkungan pabrik atau laboratorium juga dapat menyebabkan batuk persisten.<\/p>\n

9. Mengonsumsi Obat Tekanan Darah<\/strong><\/h3>\n

ACE Inhibitor<\/em> merupakan jenis obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung. Pada sebagian orang, penggunaan obat ini bisa menyebabkan Anda mengalami batuk pada siang dan malam hari.<\/p>\n

Oleh sebab itu, segera hubungi dokter jika batuk Anda parah atau tidak membaik setelah seminggu mengonsumsi obat ini. Dokter akan memeriksa pemicu batuk dan memastikan Anda mendapatkan perawatan yang tepat.<\/p>\n

Penyebab Batuk Persisten yang Kurang Umum<\/strong><\/h4>\n

Ada beberapa penyebab batuk kronis yang kurang umum termasuk:<\/p>\n