{"id":5710,"date":"2020-06-17T15:48:36","date_gmt":"2020-06-17T08:48:36","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=5710"},"modified":"2022-09-26T10:40:04","modified_gmt":"2022-09-26T03:40:04","slug":"dermatitis-seboroik-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/dermatitis-seboroik-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasi\/","title":{"rendered":"Dermatitis Seboroik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi"},"content":{"rendered":"
Penulis: Emy | Editor: Atsa<\/p>\n
Ditinjau oleh: <\/span>dr. Putri Purnamasari\u00a0<\/span><\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 15 September 2022<\/span><\/p>\n Dermatitis seboroik merupakan masalah kulit yang tampak berkerak dan bersisik, umumnya masalah kulit ini\u00a0 menyerang kulit kepala. Dermatitis seboroik juga dapat memengaruhi area tubuh dengan banyak kelenjar sebum (minyak), seperti wajah, sisi hidung, alis, telinga, dan dada.<\/span><\/p>\n Penyakit ini tidak menular dan secara umum juga tidak memengaruhi kondisi kesehatan penderitanya. Namun, masalah kulit ini akan sangat memengaruhi penampilan, ditambah rasa gatalnya yang luar biasa juga sering menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman bagi penderita.<\/span><\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Kepala Gatal<\/a><\/p>\n Penyebab dari penyakit ini belum sepenuhnya dapat dipastikan. Namun, ini sering dikaitkan dengan proliferasi ragi komensal Malassezia yang dapat menyebabkan reaksi inflamasi.\u00a0<\/span><\/p>\n Dermatitis seboroik dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering dialami oleh bayi di bawah usia 3 bulan dan biasanya sembuh pada usia 6-12 bulan, serta orang dewasa usia 30-60 tahun.\u00a0<\/span><\/p>\n Dermatitis seboroik dan ketombe biasa sama-sama masalah kulit yang mempengaruhi area tubuh. Ketombe terbatas pada kulit kepala, melibatkan kulit yang gatal dan mengelupas tanpa peradangan yang terlihat.\u00a0<\/span><\/p>\n Dermatitis seboroik dapat memengaruhi kulit kepala serta daerah lainnya, dan melibatkan kulit gatal, mengelupas, peradangan, dan pruritus.<\/span><\/p>\n Pengobatan dermatitis seboroik dan ketombe sama-sama berfokus pada membersihkan tanda-tanda pengelupasan kulit; memperbaiki gejala terkait, dan menguranginya dengan terapi jangka panjang.\u00a0<\/span><\/p>\n Pengobatan yang paling umum adalah dengan shampo antijamur dan anti-inflamasi. Terapi alternatif telah dilaporkan juga, seperti tea tree oil.\u00a0<\/span><\/p>\n Baca Juga: Ketahui Beda Ketombe Biasa vs Dermatitis Seboroik<\/span><\/a><\/strong><\/p>\n <\/p>\n Sumber<\/span> MayoClinic. 2020. Seborrheic Dermatitis. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n DermNet NZ. 2017. Seborrhoeic dermatitis. www.dermnetnz.org<\/span><\/p>\n NCBI. 2015. <\/span>Seborrheic Dermatitis and Dandruff: A Comprehensive Review<\/span><\/a>. www.ncbi.nlm.nih.gov<\/span><\/span><\/p>\nPenyebab<\/b><\/h3>\n
Faktor-faktor pemicu<\/b><\/h3>\n
\n
Gejala<\/b><\/h3>\n
Cara mengatasi\u00a0<\/b><\/h3>\n