{"id":5336,"date":"2020-05-30T17:21:58","date_gmt":"2020-05-30T10:21:58","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=5336"},"modified":"2021-07-28T14:49:05","modified_gmt":"2021-07-28T07:49:05","slug":"penyebab-dan-gejala-tortikolis-kepala-miring","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/penyebab-dan-gejala-tortikolis-kepala-miring\/","title":{"rendered":"Penyebab dan Gejala Tortikolis (Kepala Miring) pada Bayi"},"content":{"rendered":"

Penulis: Opie | Editor: Handa<\/p>\n

Anda pasti merasa khawatir jika kepala bayi Anda cenderung miring ke satu sisi, bukan? Kemungkinan kondisi tersebut disebabkan oleh tortikolis, yaitu masalah yang melibatkan otot leher sehingga menyebabkan kepala miring ke salah satu sisi.<\/p>\n

Kondisi ini umum dialami oleh bayi saat lahir dan biasanya membutuhkan waktu 3 bulan untuk berkembang. Bahkan, sebuah penelitian dari National Library of Medicine<\/em>, menunjukkan sekitar 0,3 – 1,9 persen dari semua kelahiran mengalami tortikolis yang disebabkan oleh pemendekan salah satu otot sternokleidomastoid (SCMs).<\/p>\n

Gejala tortikolis atau keadaan dimana kepala bayi miring, cukup mudah dikenali. Salah satunya dengan memeriksa keadaan otot leher bayi Anda yang kaku sebelah. Lantas, apa penyebab dan gejala tortikolis pada bayi?<\/p>\n

Penyebab Tortikolis pada Bayi<\/h3>\n

Sayangnya, hingga kini belum diketahui pasti apa penyebab tortikolis pada bayi. Walaupun begitu, ABC Law Centers, <\/em>menyebutkan bahwa penyebab paling umum dari tortikolis atau wryneck<\/em> adalah cedera otot atau peradangan akibat posisi di dalam rahim.<\/p>\n

Selain itu, terdapat pula penyebab lain, seperti penarikan yang tidak tepat dan kuat oleh dokter selama proses persalinan, kelahiran abnormal (seperti posisi sungsang), cedera vakum, dan forcep.<\/p>\n

Selanjutnya, berikut ini adalah penyebab tortikolis bayi setelah lahir:<\/p>\n