Penulis: Atsa<\/p>\n
Ditinjau oleh:\u00a0dr. Putri Purnamasari<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 14 Agustus 2020<\/p>\n <\/p>\n Diet terbaik adalah diet yang memberikan hasil dan bisa mempertahankan berat badan ideal tanpa \u2018<\/span>yoyo<\/span><\/i>\u2019 dan sengsara. Sebagus apapun metode diet yang kamu pilih, dan sekeras apapun olahraga yang dilakukan tidak akan ada artinya jika tidak di-<\/span>maintain<\/span><\/i> dengan disiplin. <\/span><\/p>\n Berikut poin-poin penting yang harus diperhatikan dan terapkan untuk menjaga berat badan ideal yang sudah kamu perjuangkan, atau akan perjuangkan.<\/span><\/p>\n Ketika melakukan diet karena di-<\/span>bully<\/span><\/i>, karena minder, karena malu tentu semangat dan hasilnya akan berbeda dibanding melakukan diet karena mencintai diri dan tubuh sendiri (<\/span>self-love<\/span><\/i>). Ketika seseorang melakuan diet karena mencintai dirinya sendiri, ia akan lebih jujur dan tidak peduli dengan perkataan orang lain. Mereka melakukan diet untuk diri sendiri bukan untuk dipuji orang lain.<\/span><\/p>\n Motivasi yang dilakukan karena <\/span>self-hate<\/span><\/i> justru akan membuat seseorang terobsesi pada timbangan dan <\/span>weight loss <\/span><\/i>semata. Jika target yang diimpikan tidak tercapai, maka akan mudah menyerah dan menyalahkan program dietnya.<\/span><\/p>\n Seseorang yang melakukan olahraga karena mencintai tubuhnya, akan menyeimbangan olahraganya dalam latihan otot dan kardio. Sementara yang melakukan karena self-hate<\/em> cenderung lebih mengejar kardio demi <\/span>weight loss<\/span><\/i> dan <\/span>weight loss<\/span><\/i> semata.<\/span><\/p>\n James E Clark, peneliti pada devisi kardiovaskular di King’s College London, menemukan bahwa saat dieter<\/em> dibuat fokus dalam latihan otot dan kardio (tidak fokus dengan <\/span>weight loss<\/span><\/i>-nya) berat badan mereka justru berturun banyak.<\/span><\/p>\n Baca Juga<\/strong> :\u00a0Kenali HIIT Kardio, Olahraga Efektif Membakar Lemak<\/a><\/p>\n Banyak makan jelas akan membuat tubuh gemuk dan rawan penyakit, tapi membatasi makanan yang terlalu keras, kaku, dan terbatas (<\/span>strict diet) <\/span><\/i>justru akan meninggikan risiko makan yang berlebihan saat ada makanan enak atau saat stres. Kemudian diet akan gagal dan harus mengulang lagi dari awal. <\/span><\/p>\n Kalau kamu pernah ikut menu diet yang terlalu <\/span>strict<\/span><\/i>, pasti pernah merasakan semua hal tersebut, <\/span>kan<\/span><\/i>? Banyak sekali studi yang telah meneliti bahwa diet yang strict ini justru bisa berlanjut menjadi <\/span>eating-disorder<\/span><\/i> atau justru menyebabkan<\/span> over-eating<\/span><\/i> kedepannya.<\/span><\/p>\n Diet yang paling baik adalah diet tengah-tengah. Diet ini tidak strict, diet ini begitu fleksibel namun dengan perhitungan yang tepat. <\/span><\/p>\n Misalkan, membatasi kalori harian 1000-1200 per hari akan lebih baik jika ada <\/span>cheat meal<\/span><\/i> (sesekali) dan <\/span>diet break<\/span><\/i> (sebentar) satu kali seminggu sekitar 1700-2000 kalori. Ini lebih baik karena tidak ada pantangan atas makanan yang kamu suka, hanya membatasi sesekali, sehingga diet tidak menyiksa dan lebih <\/span>maintainable<\/span><\/i> jangka panjang.<\/span><\/p>\n Ada yang bilang diet itu menghindari lemak, ada juga yang bilang diet itu menghindari karbo, ada lagi yang bilang diet itu hindari garam. Belum selesai di sana, muncul lagi diet itu \u2018<\/span>clean eating<\/span><\/i>\u2019.<\/span><\/p>\n Tidak jarang juga orang-orang yang mengikuti tiap diet tersebut secara ekstrim. Misalnya secara ekstrim <\/span>clean eating<\/span><\/i>, secara ekstrim menghindari garam.<\/span><\/p>\n Hindari <\/span>mindset<\/span><\/i> ekstrim bahwa nasi itu jahat, garam itu buruk, sayur-sayuran mentah ang terbaik, quinoa merupakan bahan pengganti beras terbaik. Mindset seperti itu berbahaya dan dapat memicu hubungan tidak sehat dengan makanan seperti <\/span>eating disorder<\/span><\/i> dan gagal diet.<\/span><\/p>\n Buat catatan semua makanan yang kamu makan seharian sekecil apapun dengan jujur dan akurat. Buat juga progress<\/em>-nya setiap hari, bukan sekadar progress<\/em> makanan saja, tapi juga hal-hal seperti olahraga, bangun pagi, jumlah minum air putih. Kemudian ukur rata-rata hasilnya setiap minggu. Hal tersebut akan memotivasi diet kamu.<\/span><\/p>\n Setelah mendapatkan berat badan yang diharapkan, pertahankan pola hidup yang baik, bukan hanya mempertahankan pola makan. \u2018Badan baru\u2019 hanya dapat dipertahankan dengan pola makan dan pola hidup yang baru juga. Jika kamu kembali pada pola hidup yang lama, tentu saja badan akan kembali pada bentuk badan yang lama juga.<\/span><\/p>\n Tiga kemampuan yang harus dipertahankan untuk menjaga bentuk badan masih sama dengan pola umum saat melakukan diet. Pertama, mampu menolak godaan makan berlebih. Kedua, tetap disiplin dan rutin berolahraga. Ketiga, pola hidup yang bergerak aktif.<\/span><\/p>\n Baca Juga<\/strong> :\u00a0Mengenal Metode Diet Intermittent Fasting<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Dapur Fit. (2018). Dieting : How Not to Fail. Smart Dieter<\/a>. www.instagram.com<\/span> Penulis: Atsa Ditinjau oleh:\u00a0dr. Putri Purnamasari Terakhir ditinjau: 14 Agustus 2020 Diet terbaik adalah diet yang memberikan hasil dan bisa mempertahankan berat badan ideal tanpa \u2018yoyo\u2019 dan sengsara. Sebagus apapun metode diet yang kamu pilih, dan sekeras apapun olahraga yang dilakukan tidak akan ada artinya jika tidak di-maintain dengan disiplin. Berikut poin-poin penting yang…<\/p>\n1. Motivasi Diet = Mencintai Diri Sendiri<\/b><\/h3>\n
2. Diet yang Fleksibel<\/b><\/h3>\n
3. Hindari Antipati dan Pemujaan Berlebihan pada Makanan<\/b><\/h3>\n
4. Catat Progress Diet<\/b><\/h3>\n
5. Jaga Pola Hidup<\/b><\/h3>\n
\nDonald Williamson. (1995). Association of body mass with dietary restraint and disinhibition<\/a>. https:\/\/pubmed.ncbi.nlm.nih.gov\/7495325\/<\/span>
\nJames Clark. (2018). Periodization of exercise induces long-term weight loss while focusing strictly on improvements in cardiovascular and musculoskeletal fitness for individuals who are overfat<\/a>. https:\/\/www.semanticscholar.org\/paper\/Periodization-of-exercise-induces-long-term-weight-Clark\/856c7950eef68fc9d572b7f7b620ee2bf02d64cd<\/span>
\nRena Wing & Robert Jeffery. (2003). Prescribed \u201cbreaks\u201d as a means to disrupt weight control efforts.<\/a> www.ncbi.nlm.nih.gov<\/span>
\nSmith, C. F. (1999). Flexible vs. rigid dieting strategies: Relationship with adverse behavioral outcomes.<\/a> https:\/\/pubmed.ncbi.nlm.nih.gov\/10336790\/<\/span><\/p>\n<\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"