{"id":4950,"date":"2020-04-30T13:22:38","date_gmt":"2020-04-30T06:22:38","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=4950"},"modified":"2020-12-14T12:42:27","modified_gmt":"2020-12-14T05:42:27","slug":"penyakit-tbc-penyebab-gejala-hingga-penularan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/penyakit-tbc-penyebab-gejala-hingga-penularan\/","title":{"rendered":"Penyakit TBC: Penyebab, Gejala hingga Penularan"},"content":{"rendered":"

Penulis: Dita | Editor: Atsa<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 28 Mei 2020<\/p>\n

 <\/p>\n

Tuberculosis<\/em> atau yang lebih dikenal dengan sebutan TBC merupakan penyakit infeksi yang menyerang pada organ paru-paru. Meskipun demikian, berbagai organ lain dalam tubuh juga bisa terdampak. TBC terjadi ketika bakteri menyebar melalui droplet atau percikan cairan yang berasal dari batuk atau bersin yang tersebar melalui udara. TBC bisa menyebabkan kematian, tapi dalam banyak kasus yang umum terjadi biasanya masih bisa dicegah dan diobati.<\/p>\n

Penyebab TBC dan Cara Penularannya<\/h3>\n

TBC disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium tuberculosis<\/em>. Bakteri ini masih memiliki beberapa tipe lagi, dan beberapa di antaranya sudah kebal terhadap obat-obatan. Sama seperti flu dan batuk, bakteri penyebab TBC menyebar melalui percikan cairan yang menyebar melalui udara.<\/p>\n

Ketika seseorang yang menderita batuk atau flu bersin dan cairan air liurnya (droplet) menyembur ke udara, maka kuman penyebab penyakitnya juga ikut keluar. Percikan ini kemudian dibawa oleh udara ke area di sekelilingnya. Ketika tetesan ini dihirup oleh orang lain, maka ada kemungkinan besar orang tersebut akan ikut tertular. Mekanisme penularan yang sama juga terjadi pada TBC.<\/p>\n

TBC bisa menular dari satu orang ke orang lain. Meski begitu, tingkat penularannya tidak tinggi. Anda baru bisa tertular TBC ketika menghabiskan banyak waktu dengan orang yang memiliki jumlah bakteri tinggi di paru-parunya. Seseorang umumnya akan tertular TBC dari rekan kerja, teman sepermainan atau anggota keluarga yang memiliki frekuensi kontak tinggi.<\/p>\n

Perlu diketahui bahwa bakteri TBC tidak bisa menular melalui permukaan-permukaan benda. Artinya, meski Anda bersalaman dengan penderita TBC, memegang benda yang sudah mereka pegang atau berbagi makanan dengan penderita tidak akan membuat Anda tertular TBC.<\/p>\n

Siapa saja bisa tertular TBC, namun ada beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi. Faktor risiko tersebut antara lain :<\/p>\n

1. Imunitas yang lemah<\/h4>\n

Orang-orang dengan masalah imunitas seperti penderita HIV dan AIDS umumnya lebih gampang tertular TBC. Selain penderita HIV, orang-orang dengan penyakit diabetes, penderita penyakit ginjal parah, kurang gizi, anak-anak, pasien kanker hingga pengguna obat-obatan tertentu juga rentan akan TBC.<\/p>\n

Baca Juga:<\/strong>\u00a0Kenali HIV dan Gejala Awalnya<\/a><\/p>\n

2. Melakukan perjalanan atau tinggal di area-area tertentu<\/h4>\n

Tingkat penularan TBC akan tinggi pada seseorang yang kerap melakukan perjalanan ke luar negeri, atau tinggal di wilayah-wilayah yang tingkat persebaran TBC-nya masih tinggi. Kawasan tersebut antara lain adalah Afrika, Amerika Latin hingga India. Bahkan, WHO melaporkan Indonesia sendiri menduduki posisi ketiga dengan kasus TBC di dunia.<\/p>\n

3. Tempat bekerja<\/h4>\n

Tenaga kesehatan atau orang-orang yang tinggal di fasilitas seperti panti jompo juga memiliki risiko tertular TBC yang cukup tinggi.<\/p>\n

4. Kemiskinan dan merokok<\/h4>\n

Kemiskinan juga bisa menjadi salah satu faktor tingginya penularan TBC. Ini karena kurangnya fasilitas kesehatan serta obat-obatan. Kebiasaan menggunakan tembakau bagi para perokok juga bisa meningkatkan risiko terjangkit TBC.<\/p>\n

Gejala TBC<\/h3>\n

Beberapa jenis TBC tidak menunjukkan gejala tertentu. Pasien biasanya akan diminta melakukan tes dahak, tes kulit, dan rontgen paru untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri TBC di dalam tubuhnya. Namun secara umum, ada beberapa gejala yang dapat dilihat pada penderita antara lain:<\/p>\n