{"id":42134,"date":"2024-01-23T20:51:20","date_gmt":"2024-01-23T13:51:20","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=42134"},"modified":"2024-01-23T20:51:20","modified_gmt":"2024-01-23T13:51:20","slug":"ketahui-bahaya-makan-daging-babi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-bahaya-makan-daging-babi\/","title":{"rendered":"Ketahui Bahaya Makan Daging Babi"},"content":{"rendered":"

Penulis: Umi Fatimah<\/p>\n

Daging babi sering kali menjadi pusat perhatian sebagai salah satu makanan paling kontroversial, sehingga menimbulkan banyak perdebatan apakah itu “buruk” bagi kita atau tidak. Meskipun ada yang sangat menghindari daging babi karena alasan agama, budaya, atau kesehatan, ada pula yang sangat menyukai daging ini.<\/p>\n

Pada dasarnya, daging babi merupakan salah satu jenis daging merah yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral, tetapi tinggi lemak dan kolesterol. Meski dinilai memiliki nutrisi yang hampir sama dengan daging sapi, konsumsi daging babi juga memiliki risiko kesehatan yang cukup besar.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0Ketahui Alasan Dilarang Mengonsumsi Daging Saat Gondongan<\/a><\/strong><\/p>\n

Potensi Risiko Konsumsi Daging Babi<\/strong><\/h3>\n

Mengonsumsi daging babi dipercaya dapat menimbulkan risiko kesehatan. Lantas apa saja bahaya yang dapat ditimbulkan akibat makan daging babi?<\/p>\n

1. Infeksi Parasit<\/strong><\/h3>\n

Salah satu kekhawatiran terbesar saat mengonsumsi daging babi adalah terinfeksi parasit. Parasit usus, seperti cacing pita sangat banyak ditemukan pada daging babi. Penyakit ini ditularkan ke dalam tubuh manusia, salah satunya melalui konsumsi daging babi yang kurang matang.<\/p>\n

Salah satu infeksi parasit akibat konsumsi daging babi yaitu infeksi cacing pita<\/a> (taeniasis)<\/em>. Taeniasis dapat menyebabkan diare, penurunan berat badan, sakit perut, dan malnutrisi<\/a>. Bahkan infeksi taeniasis juga dapat menyebabkan sistiserkosis, yang dapat menyebabkan kejang, serta kerusakan otot dan mata.<\/p>\n

Tak hanya itu, mengonsumsi daging babi mentah atau setengah matang juga dapat menyebabkan trichinosis<\/em>. Trichinosis<\/em> atau juga dikenal dengan trichinellosis<\/em>, adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang<\/a>.<\/p>\n

Sama seperti taeniasis<\/em>, infeksi trichinosis<\/em> bisa terjadi akibat konsumsi daging babi yang belum matang sempurna. Gejala trichinosis<\/em> umumnya ringan, tetapi bisa menjadi serius pada orang lanjut usia. Untuk mengurangi risiko infeksi parasit tersebut, Anda harus menyimpan dan memasak daging babi dengan benar.<\/p>\n

2. Hepatitis E<\/strong><\/h3>\n

Daging babi sering kali membawa virus hepatitis E, yang dapat menular ke manusia. Hepatitis E merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada hati.<\/p>\n

Virus hepatitis E sering ditemukan pada daging babi, terutama pada organ hati babi. Penelitian menunjukkan bahwa virus hepatitis E ini juga dapat ditemukan di ginjal dan jantung babi yang terinfeksi.<\/p>\n

Umumnya, daging babi dari bagian pinggang atau tenderloin lebih aman dimakan daripada organ babi. Namun, semua daging babi harus dimasak hingga matang. Hal ini karena mengonsumsi daging babi mentah atau setengah matang dapat meningkatkan peluang Anda tertular hepatitis E.<\/p>\n

3. Multiple Sclerosis<\/strong><\/h3>\n

Multiple sclerosis<\/a> merupakan penyakit kronis yang mempengaruhi sistem saraf pada otak dan sumsum tulang belakang. Penyebab penyakit ini tidak diketahui secara pasti, tetapi penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging babi dan asupan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko multiple sclerosis (MS) tiga kali lipat.<\/p>\n

4. Infeksi Yersiniosis<\/strong><\/h3>\n

Yersinia enterocolitica<\/em> adalah sejenis bakteri berbahaya yang dapat ditemukan pada daging babi.<\/p>\n

Mengolah atau mengonsumsi daging babi mentah atau setengah matang yang terkontaminasi bakteri Yersinia<\/em> dapat menyebabkan infeksi bakteri yang disebut yersiniosis.<\/p>\n

Yersiniosis<\/em> dapat menyerang anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.<\/p>\n

Infeksi ini biasanya menyerang usus dan dapat menyebabkan gejala, seperti sakit perut, diare, demam, dan muntah. Penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi, seperti keracunan darah akibat pertumbuhan bakteri (septikemia) dan kondisi peradangan (seperti arthritis reaktif dan eritema nodosum).<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0Seberapa Amankah Penggunaan Kotak Makan dan Botol Minum Plastik?<\/a><\/strong><\/p>\n

Bagaimana Mencegah Penyakit Akibat Makan Daging Babi?<\/strong><\/h3>\n

Jika Anda ingin mengonsumsi daging babi dengan aman, ada beberapa cara yang perlu Anda lakukan. berikut cara memasak daging babi dengan aman untuk mencegah risiko kesehatan yang ditimbulkan dari konsumsi daging babi:<\/p>\n