{"id":41586,"date":"2023-10-07T11:49:33","date_gmt":"2023-10-07T04:49:33","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=41586"},"modified":"2023-11-24T09:19:37","modified_gmt":"2023-11-24T02:19:37","slug":"ketahui-gangguan-kepribadian-narsistik-dan-gejalanya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-gangguan-kepribadian-narsistik-dan-gejalanya\/","title":{"rendered":"Ketahui Gangguan Kepribadian Narsistik dan Gejalanya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Umi Fatimah<\/p>\n
Gangguan kepribadian narsistik (NPD) adalah gangguan mental ketika seseorang percaya bahwa dirinya lebih baik daripada orang lain. Meskipun banyak orang memiliki sifat narsis, penderita gangguan kepribadian narsistik memiliki masalah yang memengaruhi hubungan dan kehidupan sehari-hari mereka.<\/p>\n
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik mungkin terlihat sombong, memiliki citra diri yang berlebihan, dan tidak peduli pada perasaan orang lain.<\/p>\n
Gangguan kepribadian narsistik merupakan bagian dari kelompok gangguan kepribadian dengan gejala emosi yang intens dan tidak stabil. Biasanya penyakit mental ini dimulai pada awal masa dewasa dan lebih banyak menyerang pria dibandingkan wanita.<\/p>\n
Baca Juga:\u00a0Kenali Perilaku Social Climber yang Diam-diam Merugikan<\/a><\/strong><\/p>\n Gejala gangguan kepribadian narsistik dan tingkat keparahannya bisa berbeda-beda. Secara umum, pengidap NPD mempunyai perasaan yang berlebihan akan kepentingan dirinya sendiri. Gejala utamanya meliputi:<\/p>\n Pengidap gangguan kepribadian narsistik biasanya sangat sensitif terhadap kritik. Orang dengan gangguan ini juga bisa menjadi sangat marah dan melakukan kekerasan karena merasa terancam atau ingin melindungi egonya.<\/p>\n Mereka juga mempunyai masalah dalam hubungan dengan orang lain di sekitarnya yang disebabkan oleh:<\/p>\n Pengidap gangguan kepribadian narsistik mempunyai risiko lebih tinggi untuk menggunakan obat-obatan terlarang dan alkohol, serta menarik diri dari pergaulan. Mereka mungkin memiliki perasaan tidak aman yang mendalam di balik penampilan luarnya yang arogan.<\/p>\n Orang dengan gangguan kepribadian narsistik mungkin tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang salah pada dirinya, sehingga mereka biasanya tidak mencari pengobatan. Jika mereka mencari pengobatan, kemungkinan besar penyebabnya adalah gejala depresi, penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol, atau masalah kesehatan mental lainnya.<\/p>\n Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala gangguan kepribadian narsistik atau merasa kesulitan mengatur hubungan dan kehidupannya, pertimbangkan untuk berkonsultasi pada psikolog ataupun psikiater. Mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat dapat membantu penderita NPD belajar mengubah perilakunya dan memiliki hubungan yang lebih positif.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Ini Penjelasan Mengenai Sikap Asertif yang Wajib Kita Miliki<\/a><\/strong><\/p>\n Penyebab gangguan kepribadian narsistik tidak diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap risiko seseorang mengalami gangguan kepribadian narsistik, termasuk:<\/p>\n Diagnosis gangguan kepribadian narsistik biasanya berdasarkan pada:<\/p>\n Adapun kriteria-kriteria gangguan kepribadian narsistik dalam DSM-5 mencakup:<\/p>\n Diagnosis gangguan kepribadian narsistik mengharuskan kriteria-kriteria kepribadian tersebut terus berlanjut seiring berjalannya waktu, konsisten dalam situasi yang berbeda, dan bukan akibat penggunaan obat-obatan.<\/p>\n Terkadang diperlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menentukan hasil diagnosis.<\/p>\n Perawatan untuk gangguan kepribadian narsistik biasanya melibatkan beberapa bentuk terapi kesehatan mental (psikoterapi<\/a>). Tujuannya untuk mengembangkan citra diri yang lebih realistis dan memungkinkan pasien berhubungan dengan orang lain secara lebih positif.<\/p>\n Jenis terapi yang digunakan dapat meliputi:<\/p>\n Meskipun obat-obatan tidak diberikan secara khusus untuk mengobati narsisme, psikolog<\/a> atau psikiater<\/a> dapat meresepkan obat jika Anda memiliki kondisi kesehatan mental lainnya, seperti depresi atau kecemasan.<\/p>\n Penting untuk diketahui bahwa terapi dapat bersifat jangka pendek maupun berkelanjutan. Sering kali terapi juga melibatkan anggota keluarga supaya masalah yang dihadapi pasien bisa diatasi bersama. Seberapa efektif pengobatannya tergantung pada seberapa parah kondisi pasien.<\/p>\n Hidup berdampingan dengan pengidap gangguan kepribadian narsistik memang menimbulkan tantangan, tetapi dengan terapi, pola pikir dan perilaku pasien dapat diubah. Seiring waktu, seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik bisa belajar memperbaiki perilaku dan meningkatkan kualitas hidup.<\/p>\nGejala Gangguan Kepribadian Narsistik<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Kapan Harus ke Dokter?<\/strong><\/h3>\n
Penyebab dan Faktor Risiko<\/strong><\/h3>\n
\n
Bagaimana Gangguan Kepribadian Narsistik Didiagnosis?<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Pengobatan Gangguan Kepribadian narsistik<\/strong><\/h3>\n
\n