{"id":41552,"date":"2023-09-17T15:11:30","date_gmt":"2023-09-17T08:11:30","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=41552"},"modified":"2023-09-17T15:11:30","modified_gmt":"2023-09-17T08:11:30","slug":"kista-endometriosis-ketahui-gejala-dan-pengobatannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/kista-endometriosis-ketahui-gejala-dan-pengobatannya\/","title":{"rendered":"Kista Endometriosis, Ketahui Gejala dan Pengobatannya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Umi Fatimah<\/p>\n
Kista endometriosis (endometrioma) adalah kista yang terbentuk ketika jaringan lapisan rahim (endometrium)<\/a> tumbuh di ovarium. Kista endometriosis juga dikenal dengan sebutan “kista coklat” karena berisi cairan berwarna coklat tua yang terdiri dari darah menstruasi yang sudah lama dan jaringan yang mengisi rongga kista.<\/p>\n Umumnya, kista endometriosis terbentuk pada endometriosis stadium<\/a> lanjut. Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim.<\/p>\n Karena gejala kista endometriosis serupa dengan gejala endometriosis, penting bagi Anda untuk tidak mendiagnosis diri sendiri. Hanya dokter yang dapat mendiagnosis endometriosis atau kista endometriosis.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0Pengaruh Polip Rahim dan Polip Serviks pada Kehamilan<\/a><\/strong><\/p>\n Kista endometriosis bisa menimbulkan gejala pada beberapa wanita, sementara sebagian wanita lainnya mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Ukuran kista juga tidak serta merta memengaruhi tingkat keparahan gejala yang dirasakan.<\/p>\n Hal ini berarti seorang wanita dengan kista endometriosis berukuran kecil bisa mengalami gejala, sedangkan wanita dengan kista yang berukuran besar bisa saja tidak mengalami gejala tersebut. Ukuran kista sendiri bisa berkisar antara 2 hingga 20 cm.<\/p>\n Jika gejalanya muncul, gejala kista endometriosis mirip dengan gejala endometriosis<\/a>. Gejalanya dapat meliputi:<\/p>\n Perlu dipahami bahwa Anda tidak dapat mengetahui jika Anda mempunyai kista hanya dari gejalanya saja. Untuk memastikan kondisi Anda, dokter harus memeriksa ovarium dengan USG<\/a> atau MRI<\/a>.<\/p>\n Dokter mungkin juga melakukan tes darah<\/a> untuk memeriksa apakah kista berpotensi menjadi ganas atau kanker, mengetahui apakah Anda hamil, atau adanya infeksi.<\/p>\n Cara lain untuk mendiagnosis kista endometriosis secara meyakinkan adalah melalui laparoskopi<\/a>. Selama operasi rawat jalan ini, dokter akan membuat sayatan kecil di sekitar pusar Anda dan memasukkan kamera tipis. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk melihat kista dari dekat, menilai ukurannya, dan memutuskan cara terbaik untuk mengobati kondisi Anda.<\/p>\n Jawabannya adalah iya, kista endometriosis dapat pecah. Meski begitu, pecahnya kista endometriosis jarang terjadi dan diperkirakan terjadi pada kurang dari 3% orang dalam usia reproduksi.<\/p>\n Pecahnya kista lebih sering terjadi selama kehamilan karena rangsangan hormonal pada jaringan mirip kista endometriosis.<\/p>\n Kista endometriosis yang pecah bisa menjadi keadaan darurat medis. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami sakit perut yang parah dan tiba-tiba disertai dengan gejala:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0Kista Ovarium di Masa Kehamilan, Pahami Penyebab dan Pengobatannya<\/a><\/strong><\/p>\n Belum diketahui secara pasti penyebab terbentuknya kista endometriosis. Namun, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa beberapa kista endometriosis terbentuk akibat menstruasi retrograde.<\/p>\n Pada menstruasi retrograde, sebagian darah menstruasi mengalir kembali ke tubuh selama menstruasi, bukan keluar melalui leher rahim dan vagina. Akibatnya, sel-sel endometrium<\/a> yang luruh dan terkandung di dalam darah menstruasi dibawa kembali melalui saluran tuba ke ovarium dan rongga panggul. Sel-sel tersebut akan semakin menebal dan mengakibatkan perdarahan saat menstruasi sehingga menyebabkan kista endometriosis.<\/p>\n Menstruasi retrograde juga dapat menyebabkan endometriosis. Faktanya, kista endometriosis dialami pada 17% hingga 44% wanita dengan endometriosis.<\/p>\n Pada kista endometriosis, menstruasi retrograde menyebabkan jaringan endometrium terperangkap di dalam kista sehingga menyebabkan peradangan.<\/p>\n Beberapa faktor juga dapat menyebabkan Anda berisiko mengalami kista endometriosis antara lain:<\/p>\n Baca Juga:\u00a0Plasenta Akreta, Tumbuhnya Plasenta di Dinding Rahim yang Terlalu Dalam<\/a><\/strong><\/p>\n Kista endometriosis sangat mengancam reproduksi wanita di masa depan karena bisa merusak jaringan ovarium yang sehat dan menurunkan fungsi ovarium.<\/p>\n Perawatan kista endometriosis tergantung pada usia pasien, risiko terkena kanker, dan tujuan reproduksi (rencana ingin hamil atau tidak). Adapun pilihan pengobatan kista endometriosis meliputi:<\/p>\n Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan untuk menunggu dan memantau pertumbuhan kista jika kistanya kecil dan tidak menimbulkan gejala.<\/p>\n Di sisi lain, pada kasus endometriosis ringan biasanya dapat diobati dengan terapi hormon (seperti pil KB<\/a>). Namun, jika endometriosis sudah cukup parah hingga menyebabkan kista endometriosis, terapi hormon biasanya tidak efektif sehingga pembedahan adalah pilihan pengobatan utama.<\/p>\n Dokter dapat merekomendasikan pembedahan melalui metode laparoskopi<\/a> jika Anda memiliki kista yang terus tumbuh atau ukurannya lebih besar dari 4 cm. Melalui laparoskopi, dokter akan mengangkat kista sebagian atau seluruhnya (kistektomi\/laparatomi<\/a>). Selain laparoskopi, dokter juga bisa menggunakan metode terapi sinar laser untuk menghancurkan kista.<\/p>\n Jika penanganan kista lainnya tidak meredakan gejala dan memperbaiki kondisi Anda, dokter mungkin menyarankan agar rahim Anda (histerektomi<\/a>) dan\/atau ovarium (ooforektomi) diangkat. Namun, dokter tidak akan merekomendasikan pengobatan ini bagi wanita yang berencana untuk hamil.<\/p>\n Diskusikan semua pilihan pengobatan dan kekhawatiran Anda dengan dokter sebelum memulai pengobatan. Dokter dapat merekomendasikan pilihan pengobatan terbaik berdasarkan situasi Anda.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0Jenis, Gejala, Penyebab dan Pengobatan Hiperplasia Endometrium<\/a><\/strong><\/p>\n <\/p>\nSumber<\/span> Cleveland Clinic. Ovarian Endometrioma<\/a>. my.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n Endometriosis News. Endometriosis and Ovarian Cysts<\/a>. endometriosisnews.com<\/span><\/p>\n Jayaprakasan K, Becker C, Mittal M, on behalf of the Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. The effect of surgery for endometriomas on fertility. Scientific Impact Paper No. 55<\/a>. BJOG 2018; 125: e19\u2013 e28. doi:10.1111\/1471-0528.14834<\/span><\/p>\n Shigesi N, Kvaskoff M, Kirtley S, et al. The association between endometriosis and autoimmune diseases: a systematic review and meta-analysis<\/a>. Hum Reprod Update. 2019 Jul 1;25(4):486-503. doi: 10.1093\/humupd\/dmz014<\/span><\/p>\n Verywell Health (2023). What Is an Endometrioma?<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\nGejalanya Kista Endometriosis<\/strong><\/h3>\n
\n
Bisakah Kista Endometriosis Pecah?<\/strong><\/h3>\n
\n
Penyebab Kista Endometriosis\u00a0<\/strong><\/h3>\n
\n
Pengobatan<\/strong><\/h3>\n
1. Pemantauan<\/strong><\/h4>\n
2. Obat-obatan<\/strong><\/h4>\n
3. Laparoskopi<\/strong><\/h4>\n
4. Histerektomi\/Ooforektomi<\/strong><\/h4>\n