{"id":41011,"date":"2023-08-11T11:29:24","date_gmt":"2023-08-11T04:29:24","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=41011"},"modified":"2023-08-11T11:29:24","modified_gmt":"2023-08-11T04:29:24","slug":"vagina-kering-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasinya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/vagina-kering-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasinya\/","title":{"rendered":"Mengalami Vagina Kering? Pahami Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dita | Editor: Umi<\/p>\n
Vagina kering adalah sebuah gejala yang menyakitkan yang dapat berpengaruh pada kualitas hidup seorang wanita. Kekeringan pada vagina dapat menimbulkan rasa sakit ketika duduk, melakukan olahraga, buang air kecil, dan saat berhubungan seksual.<\/p>\n
Biasanya, lapisan vagina dilumasi dengan cairan yang akan membuatnya tetap tebal dan elastis. Kekeringan pada vagina terjadi ketika jaringan di vagina Anda menjadi kering, tipis, dan tidak terhidrasi dengan baik. Kondisi ini bisa membuat Anda merasa tidak nyaman, terutama ketika berhubungan seksual.<\/p>\n
Baca Juga:\u00a0<\/strong>Bercak Putih Pada Vagina, Pahami Apa Itu Smegma?<\/a><\/p>\n Secara umum, ada 5 hal yang bisa menyebabkan vagina menjadi kering. Apa saja?<\/p>\n Estrogen<\/a> merupakan hormon yang bertugas untuk menjaga aliran darah tetap normal, menjaga kesehatan jaringan, serta kelembapan vagina. Ketika estrogen rendah, bisa muncul efek samping berupa kekeringan pada vagina.<\/p>\n Produksi hormon estrogen bisa menurun ketika Anda sedang menyusui, sedang masa pascapersalinan, menggunakan alat kontrasepsi tertentu, atau ketika mencapai usia menopause.<\/p>\n Perawatan kanker, seperti kemoterapi serta radiasi di area panggul juga bisa menyebabkan penurunan kadar hormon estrogen dan cairan lubrikasi vagina<\/a>.<\/p>\n Sel-sel di vagina membutuhkan cukup air agar bisa berfungsi dengan baik. Jika Anda baru saja melakukan olahraga intens dan tidak minum cukup air, vagina bisa menjadi kering.<\/p>\n Penggunaan beberapa jenis sabun, parfum, pelumas, atau produk pencuci area kewanitaan juga bisa menghilangkan kelembapan alami di sel-sel vagina Anda. Begitu juga penggunaan beberapa obat, seperti antihistamin<\/a> yang bisa menyebabkan dehidrasi.<\/p>\n Inflamasi atau peradangan dapat memblokir dua jenis kelenjar yang penting yang berada tepat di luar vagina. Kelenjar ini akan menghasilkan cairan ketika Anda terangsang. Jika jaringan ini mengalami inflamasi, maka fungsinya tidak akan optimal.<\/p>\n Bahan kimia dalam sabun, produk kebersihan, dan parfum bisa mengiritasi sel-sel pada vagina dan menyebabkan peradangan. Infeksi juga bisa memberikan efek yang serupa.<\/p>\n Wanita yang usianya lebih muda memiliki sirkulasi darah yang lebih baik yang dibutuhkan untuk menciptakan kelembapan pada area vagina. Ketika usia seorang wanita semakin tua, maka sirkulasi darah akan menurun diikuti dengan menurunnya produksi estrogen.<\/p>\n Jadi, keduanya terjadi secara paralel. Makanya, banyak wanita yang sudah berusia tua (menopause <\/a>atau menjelang menopause<\/a>) sangat mungkin mengalami masalah kekeringan pada vagina.<\/p>\n Jika Anda mengalami kekeringan pada vagina saat berhubungan seksual, kemungkinan ini ada kaitannya dengan kondisi mental dan emosional Anda.<\/p>\n Menurut para ahli, stres dan kecemasan bisa berdampak buruk pada kehidupan seksual Anda. Begitu juga masalah antara Anda dengan pasangan.<\/p>\n Hal yang sama juga terjadi ketika usia Anda semakin tua. Penuaan dapat menurunkan minat pada seks dan kerap menjadi masalah di antara banyak pasangan. Hal ini dapat menyebabkan stres dan tekanan tersendiri yang pada akhirnya bisa menyebabkan masalah vagina kering yang Anda alami jadi semakin parah.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Waspadai Infeksi Jamur Vagina<\/a><\/p>\n Meskipun lebih sering terjadi pada wanita menopause, vagina kering juga dapat terjadi pada wanita yang lebih muda. Beberapa gejala umum yang mungkin terjadi jika Anda mengalami kekeringan vagina antara lain:<\/p>\n Gejala tersebut kemungkinan besar terjadi selama atau setelah berhubungan seks dan dapat bertahan hingga beberapa hari setelah berhubungan seksual. Namun, gejala dapat terjadi bahkan tanpa adanya penetrasi saat berhubungan seksual.<\/p>\n Perlu Anda pahami bahwa gejala di atas juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi menular seksual, infeksi saluran kemih, dan peradangan. Karena itu, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala beberapa gejala di atas atau merasakan ketidaknyamanan pada vagina.<\/p>\n Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah vagina kering. Cara ini tentu tergantung pada penyebab awal yang mendasarinya. Apa saja?<\/p>\n Perlu Anda pahami bahwa penanganan untuk masalah vagina kering harus dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing orang. Hubungi dokter untuk mendapatkan nasehat medis dan penanganan yang tepat.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong>\u00a0Tips Mengatasi Vagina Kendur<\/a><\/p>\n <\/p>\nSumber<\/span> Cleveland Clinic (2022). Vaginal Dryness<\/a>. www.clevelandclinic.org<\/span><\/p>\n Everyday Health (2023). 5 Things That Can Cause Vaginal Dryness<\/a>. www.everydayhealth.com<\/span><\/p>\n Healthline (2019). What Causes Vaginal Dryness?<\/a> www.healthline.com<\/span><\/p>\n NHS (2023). Vaginal Dryness<\/a>. www.nhs.uk<\/span><\/p>\nApa Saja yang Bisa Menyebabkan Vagina Menjadi Kering?<\/strong><\/h3>\n
1. Kadar Estrogen yang Rendah<\/strong><\/h4>\n
2. Dehidrasi<\/strong><\/h4>\n
3. Inflamasi<\/strong><\/h4>\n
4. Penuaan<\/strong><\/h4>\n
5. Faktor Mental dan Emosional<\/strong><\/h4>\n
Gejala Vagina Kering<\/strong><\/h3>\n
\n
Bagaimana Cara Mengatasi Vagina Kering?<\/strong><\/h3>\n
\n