{"id":39922,"date":"2023-06-18T19:14:12","date_gmt":"2023-06-18T12:14:12","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=39922"},"modified":"2023-06-18T19:14:12","modified_gmt":"2023-06-18T12:14:12","slug":"ketahui-fungsi-penting-prefrontal-cortex-otak-pengatur-emosi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-fungsi-penting-prefrontal-cortex-otak-pengatur-emosi\/","title":{"rendered":"Ketahui Fungsi Penting Prefrontal Cortex, Otak Pengatur Emosi"},"content":{"rendered":"
Penulis: Emy | Editor: Atsa<\/span><\/p>\n Korteks prefrontal atau Prefrontal Cortex (PFC) adalah bagian otak yang terlibat dalam merencanakan perilaku kognitif yang kompleks, kepribadian, pengambilan keputusan, dan perilaku sosial. Aktivitas dasar wilayah otak ini dianggap sebagai orkestrasi pikiran dan tindakan sesuai dengan tujuan internal. Istilah psikologis yang paling khas untuk fungsi yang dilakukan oleh area Prefrontal Cortex adalah fungsi eksekutif. Fungsi eksekutif berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan antara pemikiran yang saling bertentangan, menentukan baik dan buruk, konsekuensi dari tindakan, bekerja menuju tujuan yang ditentukan, memprediksi hasil, harapan berdasarkan tindakan, dan “kontrol” sosial (kemampuan untuk berperilaku yang umum diterima secara sosial).\u00a0<\/span><\/p>\n Kognisi kreatif, yang didefinisikan sebagai ide baru dan solusi merupakan tujuan adaptif yang penting. Aktivasi korteks prefrontal yang maksimal hingga masa remaja sangat penting untuk eksplorasi dan membantu mengembangkan kognisi kreatif.\u00a0<\/span><\/p>\n Kemampuan pemecahan masalah secara kreatif biasanya membutuhkan pemikiran divergen (menghasilkan ide dengan mengeksplorasi banyak kemungkinan solusi), dan fleksibilitas dalam hal restrukturisasi dan memanipulasi informasi masalah.\u00a0<\/span><\/p>\n Untuk mencapai tujuan perilaku dalam lingkungan yang kompleks, seperti situasi pemecahan masalah, kita harus merencanakan beberapa langkah tindakan. Dalam merencanakan serangkaian tindakan, kita mengantisipasi kejadian di masa depan yang akan terjadi sebagai akibat dari setiap tindakan yang dipilih.<\/span><\/p>\n Prefrontal Cortex\u00a0 terlibat tidak hanya dalam penetapan tujuan, tetapi juga dalam perencanaan berbagai langkah tindakan dalam setiap fase pemecahan masalah: penetapan tujuan, perencanaan, pelaksanaan, dan konsekuensi.\u00a0<\/span><\/p>\n Korteks prefrontal mengatur aktivitas di pusat emosi subkortikal yang bertugas merencanakan dan mengawasi keputusan moral. Ketika tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan agresi impulsif. Misalnya sering terlibat kekerasan.<\/span><\/p>\n Area otak amigdala dikaitkan dengan pemrosesan informasi terhadap deteksi ancaman dan ketakutan, sementara korteks prefrontal medial telah dikaitkan dengan kecemasan dan fungsi eksekutif tingkat tinggi. Keduanya memainkan peran kunci dalam pengambilan memori rasa takut, termasuk menghilangkan rasa takut itu sendiri sehingga muncul keberanian.\u00a0<\/span><\/p>\n Memori kerja mewakili apa yang dapat Anda fokuskan sebagai prioritas sepanjang hari tertentu. Bagian otak yang bertanggung jawab atas fokus dan memori kerja Anda adalah korteks prefrontal Anda. Korteks prefrontal Anda mudah \u201ckelebihan beban\u201d dan mirip dengan komputer yang memaksimalkan semua memori yang tersedia (RAM) yang melambat untuk mengimbanginya. Stres yang tidak terkelola akan mengacaukan memori kerja Anda. Stres yang tinggi menyiratkan bahwa memori kerja Anda sudah terlalu penuh, sehingga sangat berisiko mengganggu fokus tujuan Anda untuk jangka waktu yang lama, baik itu soal pekerjaan, keluarga, dan lain sebagainya.<\/span><\/p>\n Korteks prefrontal adalah mekanisme aktual di otak yang mengaktifkan meditasi, sehingga membantu tubuh beralih dari respons stres ke respons relaksasi. Melatih mindfulness dapat meningkatkan aktivasi prefrontal, yang berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan dan pengurangan kecemasan.<\/span><\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Mindfulness untuk Kesehatan Mental, Pengertian dan Cara Melakukannya<\/a> Sumber<\/span> Science Direct. (2017). <\/span>Prefrontal cortex involvement in creative problem solving in middle adolescence and adulthood<\/span><\/a>. www.sciencedirect.com<\/span><\/span><\/p>\n NIH. (2017). <\/span>Emotion and the prefrontal cortex: An integrative review<\/span><\/a>. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov<\/span><\/span><\/p>\n1. Kreativitas dan Pemecahan Masalah<\/b><\/h3>\n
2. Mempertimbangkan Konsekuensi<\/b><\/h3>\n
3. Moral Kepribadian<\/b><\/h3>\n
4. Keberanian<\/b><\/h3>\n
5. Fokus pada Tujuan<\/b><\/h3>\n
6. Kemampuan Manajemen Emosi<\/b><\/h3>\n
<\/p>\n