{"id":38665,"date":"2023-05-01T20:27:36","date_gmt":"2023-05-01T13:27:36","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=38665"},"modified":"2023-05-01T20:45:35","modified_gmt":"2023-05-01T13:45:35","slug":"anencephaly-anensefali-kondisi-bayi-terlahir-tanpa-tempurung-kepala","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/anencephaly-anensefali-kondisi-bayi-terlahir-tanpa-tempurung-kepala\/","title":{"rendered":"Anencephaly, Kondisi Bayi Terlahir Tanpa Tempurung Kepala"},"content":{"rendered":"

Penulis: Dita | Editor: Umi<\/p>\n

Anencephaly<\/em> atau anensefali adalah kondisi cacat lahir. Bayi yang terlahir dengan kondisi ini memiliki otak dan tulang tengkorak yang tidak terbentuk sempurna saat bayi berada dalam kandungan.<\/p>\n

Efeknya, otak bayi (khususnya korteks serebral<\/a>) tidak berkembang dengan optimal. Korteks serebral sendiri merupakan bagian otak yang bertanggung jawab untuk berpikir, bergerak, merasakan, penglihatan, dan pendengaran.<\/p>\n

Anencephaly<\/em> dianggap sebagai cacat tabung saraf. Tabung saraf adalah poros sempit yang biasanya menutup selama perkembangan janin dan membentuk otak sekaligus tulang belakang. Proses penutupan ini umumnya terjadi pada minggu keempat kehamilan. Jika proses penutupan tersebut tidak terjadi, maka bayi akan terlahir dalam keadaan anencephaly<\/em>.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Mengenal Tes Apgar Score untuk Cek Kondisi Bayi Baru Lahir<\/a><\/p>\n

Seberapa Umum Kondisi Anencephaly<\/em>?<\/strong><\/h3>\n

Anencephaly<\/em> terjadi pada satu bayi dalam 5.000 sampai 10.000 kelahiran dan kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi perempuan.<\/p>\n

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sebanyak 75% bayi yang lahir dengan anencephaly<\/em> akan meninggal dunia. Kalaupun bertahan, mungkin hanya dalam hitungan beberapa jam atau hari.<\/p>\n

Dalam banyak kasus, kehamilan yang melibatkan anencephaly<\/em> akan berakhir dengan keguguran.<\/p>\n

Apa yang Menyebabkan Anencephaly<\/em>?<\/strong><\/h3>\n

Anencephaly<\/em> diketahui bukan sesuatu yang terjadi karena genetik. Dalam kebanyakan kasus, anencephaly<\/em> bisa terjadi meskipun keluarga dari bayi tidak ada yang memiliki riwayat yang serupa.<\/p>\n

Namun, jika Anda pernah memiliki bayi dengan masalah cacat tabung saraf sebelumnya, kemungkinan memiliki bayi yang lahir dengan kondisi yang sama atau anencephaly<\/em> akan lebih besar.<\/p>\n

Selain itu, anencephaly<\/em> dapat terjadi karena kombinasi faktor lingkungan, gen, dan nutrisi selama masa kehamilan. Obat-obatan tertentu dan faktor risiko lainnya bisa meningkatkan peluang seseorang melahirkan bayi dengan anencephaly<\/em> atau cacat tabung saraf.<\/p>\n

Adapun sejumlah risiko yang dapat meningkatkan bayi mengalami anencephaly<\/em> antara lain:<\/p>\n

1. Kekurangan asam folat<\/strong><\/h4>\n

Ibu hamil yang tidak mendapatkan asupan asam folat<\/a> (vitamin B9) dalam jumlah yang cukup memiliki risiko untuk melahirkan bayi dengan anencephaly<\/em>. Bahkan kurangnya nutrisi penting ini dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf selain anencephaly<\/em>, seperti spina bifida<\/a>.<\/p>\n

2. Diabetes<\/strong><\/h4>\n

Diabetes yang tidak dikelola dengan baik bisa menyebabkan seorang ibu berisiko melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf. Hal ini karena kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi dan membahayakan perkembangan janin.<\/p>\n

3. Suhu tubuh tinggi<\/strong><\/h4>\n

Demam atau kebiasaan mandi berendam di air panas atau sauna selama masa kehamilan bisa meningkat risiko bayi lahir dengan cacat tabung saraf.<\/p>\n

4. Obesitas<\/strong><\/h4>\n

Wanita yang mengalami obesitas<\/a> sebelum hamil berpeluang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan masalah anencephaly<\/em> atau cacat tabung saraf lainnya.<\/p>\n

5. Obat-obatan<\/strong><\/h4>\n

Beberapa jenis obat-obatan, termasuk obat anti kejang bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan cacat tabung saraf. Penggunaan opioid di bulan pertama kehamilan juga bisa menyebabkan anencephaly<\/em>.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0<\/strong>Waspadai Asfiksia pada Bayi Baru Lahir<\/a><\/p>\n

Bagaimana Mengetahui Bayi Mengalami Anencephaly<\/em>?<\/strong><\/h3>\n

Diagnosis anencephaly<\/em> bisa dilakukan oleh dokter sebelum bayi lahir atau saat bayi lahir. Ketika bayi sudah lahir, anencephaly<\/em> bisa langsung dikenali.<\/p>\n

Tanda-tanda yang paling terlihat adalah adanya bagian tengkorak yang hilang (biasanya merupakan tulang di bagian belakang kepala). Beberapa tulang di sisi atau depan tengkorak mungkin juga hilang atau bentuknya tidak beraturan. Otak juga tidak terbentuk dengan baik.<\/p>\n

Tanpa korteks serebral yang sehat, bayi tidak akan bertahan hidup. Itulah sebabnya mengapa tidak ada penanganan yang bisa dilakukan karena bayi dengan anencephaly<\/em> biasanya akan langsung meninggal dalam beberapa jam atau hari setelah kelahiran. Bahkan banyak kehamilan dengan cacat tabung saraf akan berakhir dengan keguguran.<\/p>\n

Sebelum kelahiran, adanya kelainan anencephaly<\/em> juga bisa dicek dengan beberapa metode antara lain:<\/p>\n