{"id":3860,"date":"2020-01-27T08:57:27","date_gmt":"2020-01-27T08:57:27","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=3860"},"modified":"2020-11-26T16:45:31","modified_gmt":"2020-11-26T09:45:31","slug":"seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/","title":{"rendered":"Seputar Alergi Makanan pada Si Kecil yang Harus Anda Ketahui"},"content":{"rendered":"<p>Penulis: Nida | Editor: Umi<\/p>\n<p>Ditinjau oleh:\u00a0<a href=\"https:\/\/gayasehatku.com\/team_member\/dr-bianda-dwida\/\">dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n<p>Terakhir ditinjau: 18 Juni 2020<\/p>\n<p>&nbsp;<\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Alergi makanan, merupakan reaksi yang timbul pada sistem kekebalan tubuh sesaat setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Selain sering dialami oleh bayi dan balita, alergi makanan juga bisa dialami oleh anak-anak usia sekolah dan remaja.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh <em>Food Allergy Research &amp; Education,<\/em> setidaknya satu dari 13 anak memiliki alergi pada satu jenis makanan. Bahkan 40 persen diantaranya termasuk kategori parah.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Sebagai orangtua, tentu Anda menginginkan yang terbaik untuk sang buah hati. Akan tetapi, sering kali orangtua tidak mengetahui bahwa anaknya terkena alergi, hingga mereka mengonsumsi makanan dan muncul reaksi setelahnya. Untuk itu, Anda sebagai orangtua perlu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan alergi makanan, berikut ini:<\/span><\/p>\n<p><strong>Baca Juga:\u00a0<\/strong><a href=\"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-jenis-alergi-pada-bayi-dan-cara-mengatasinya\/\">Ketahui Jenis Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya<\/a><\/p>\n<h3><strong>1. Ketahui Jenis Makanan yang Dapat Memicu Alergi<\/strong><\/h3>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Untuk mencegah timbulnya reaksi alergi pada anak, Anda harus mengetahui berbagai jenis makanan yang bisa memicu timbulnya reaksi. Adapun, beberapa jenis makanan yang paling sering menjadi pemicu reaksi alergi pada anak adalah:<\/span><\/p>\n<ul>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\">Susu sapi<\/span><\/li>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\">Kacang tanah<\/span><\/li>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\">Kedelai<\/span><\/li>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\">Ikan laut (seperti tuna, salmon, dan kod)<\/span><\/li>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\">Telur<\/span><\/li>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\">Gandum<\/span><\/li>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\">Kacang pohon (pistachio, kenari atau <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">almond<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">, dan kacang mete)<\/span><\/li>\n<li><i><span style=\"font-weight: 400;\">Seafood<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\"> (seperti kerang, udang dan lobster)<\/span><\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Dengan mengetahui jenis makanan seperti di atas, Anda dapat memperhatikan bahan makanan untuk asupan si kecil. Berikan jenis makanan baru secara bertahap pada anak. Pastikan sekitar tiga hingga lima hari untuk melihat apakah anak Anda mengalami reaksi alergi atau tidak.<\/span><\/p>\n<h3><strong>2. Pahami Gejala yang Ditimbulkan<\/strong><\/h3>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Meskipun Anda telah berhati-hati dalam memberi makanan untuk sang buah hati, tidak menutup kemungkinan sistem kekebalan tubuhnya tetap memberi reaksi berlebihan. Sehingga, akan menimbulkan gejala-gejala alergi, seperti:<\/span><\/p>\n<ul>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\"><strong>Pada kulit<\/strong>: akan muncul <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">hives <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">(bintik merah seperti gigitan nyamuk), ruam (eksim), pemucatan dan pembengkakan<\/span><\/li>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\"><strong>Pada pernapasan<\/strong>: bersin-bersin, dan sakit tenggorokan<\/span><\/li>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\"><strong>Gejala lain<\/strong>: sakit kepala, dan hilang kesadaran<\/span><\/li>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\"><strong>Pada pencernaan<\/strong>: mual, muntah, dan diare<\/span><\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Gejala-gejala di atas akan ditunjukkan oleh anak yang terkena alergi. Jika Anda melihat tanda alergi\u00a0<\/span>pada si kecil, segera berikan pertolongan pertama yakni dengan menghindari konsumsi makanan yang diduga akan memperburuk kondisinya.<\/p>\n<p><strong>Baca Juga:\u00a0<\/strong><a href=\"https:\/\/gayasehatku.com\/perlukah-tes-alergi-pada-si-kecil\/\">Perlukah Tes Alergi pada Si Kecil?<\/a><\/p>\n<h3><strong>3. Bedakan dengan Intoleransi Makanan<\/strong><\/h3>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Meskipun tanda-tanda yang ditimbulkan untuk reaksi alergi cukup jelas, tetapi bisa jadi Anda masih belum dapat membedakan apakah si kecil alergi atau hanya intoleransi makanan. Untuk itulah, Anda juga harus mengetahui tanda yang ditimbulkan jika si kecil memiliki intoleransi terhadap makanan.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Hal ini dikarenakan alergi makanan cenderung lebih berbahaya, karena melibatkan sistem kekebalan tubuhnya,sehingga anak harus menghindari alergen agar tidak timbul reaksi. Berbeda dengan intoleransi makanan yang melibatkan sistem pencernaan, di mana anak Anda masih daoat mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah sedikit.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Beberapa intoleransi makanan yang biasa ditemukan pada si kecil adalah:<\/span><\/p>\n<ul>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\"><strong>Intoleransi terhadap laktosa<\/strong> atau <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">lactose intolerance: <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">dapat terjadi ketika tubuh anak kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk memecah gula dalam susu. Anak dengan intoleransi laktosa, biasanya lebih mudah kembung, kentut, dan diare ketika mengonsumsi makanan berbahan dasar susu.<\/span><\/li>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\"><strong>Sensitif terhadap gluten<\/strong>:<\/span> <span style=\"font-weight: 400;\">biasanya terjadi ketika tubuh anak bereaksi terhadap protein yang disebut gluten dalam biji-bijian seperti gandum. Gejalanya meliputi sakit kepala, sakit perut, dan kembung.<\/span><\/li>\n<li><span style=\"font-weight: 400;\"><strong>Sensitif terhadap zat tambahan makanan<\/strong>: biasa terjadi ketika tubuh anak bereaksi terhadap pewarna, atau bahan kimia, seperti <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">sulfit<\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">, atau zat tambahan lain dalam makanan. Timbulnya ruam, mual, dan diare dapat menunjukkan adanya intoleransi pada zat tambahan makanan. Selain itu, anak yang memiliki asma akan lebih mudah terkena intoleransi makanan terhadap zat lainnya, seperti sulfit karena dapat memicu kambuhnya penyakit tersebut.<\/span><\/li>\n<\/ul>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Anda sebagai orangtua harus mengetahui perbedaan keduanya, karena gejala intoleransi makanan kadang-kadang mirip dengan alergi makanan. Tujuannya agar anak Anda bisa mendapatkan perawatan yang sesuai.<\/span><\/p>\n<h3><strong>4. Lakukan Pencegahan dan Pengobatan<\/strong><\/h3>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Terdapat beberapa cara untuk mengantisipasi munculnya reaksi alergi makanan pada anak Anda. Hal ini dikarenakan belum adanya obat untuk menyembuhkan alergi. Salah satu cara antisipasi paling mudah adalah dengan mengelola makanan anak Anda dan menghindari bahan yang dapat menimbulkan reaksi.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Anda juga harus dapat mengenali gejala yang muncul pada si kecil, merupakan alergi atau intoleransi makanan. Anda juga bisa memeriksakan sang buah hati ke dokter anak atau ahli alergi jika dirasa gejala yang timbul cukup parah.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">Dokter dapat mengidentifikasi makanan yang menjadi alergen dan membantu Anda mengembangkan rencana perawatan secara optimal. Selain itu, dokter akan memberikan obat-obatan seperti <\/span><i><span style=\"font-weight: 400;\">antihistamin <\/span><\/i><span style=\"font-weight: 400;\">untuk mengobati gejala jika memang diperlukan.<\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-weight: 400;\">\u00a0<strong>Baca Juga:\u00a0<\/strong><a href=\"https:\/\/gayasehatku.com\/perbedaan-alergi-makanan-dan-intoleransi-makanan\/\">Perbedaan Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan<\/a><\/span><\/p>\n<span class=\"collapseomatic \" id=\"id65623dd7344ea\"  tabindex=\"0\" title=\"Sumber\"    >Sumber<\/span><div id=\"target-id65623dd7344ea\" class=\"collapseomatic_content \">\n<p><span style=\"font-size: 10pt;\"><span style=\"font-weight: 400;\">Food Allergies Research &amp; Educations. (2019). Life with Food Allergies: Food Allergy 101 Facts and Statistics. FARE.<\/span> <span style=\"font-weight: 400;\">www.foodallergy.org<\/span><\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-size: 10pt;\"><span style=\"font-weight: 400;\">Watson, Stephanie. (2017). Kids and Food Allergies: What to Look For, Allergy vs Intolerance. Healthline.<\/span> <span style=\"font-weight: 400;\">www.healthline.com<\/span><\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-size: 10pt;\"><span style=\"font-weight: 400;\">Healthy Children. (2018). Food Allergies in Children. American Academy of Pediatrics.<\/span> <span style=\"font-weight: 400;\">www.healthychildren.org<\/span><\/span><\/p>\n<p><span style=\"font-size: 10pt;\"><span style=\"font-weight: 400;\">Watson, Stephanie. (2017). Kids and Food Allergies: What to Look For, Symptoms. Healthline.<\/span> <span style=\"font-weight: 400;\">www.healthline.com<\/span><\/span><\/p>\n<\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Penulis: Nida | Editor: Umi Ditinjau oleh:\u00a0dr. Bianda Dwida Terakhir ditinjau: 18 Juni 2020 &nbsp; Alergi makanan, merupakan reaksi yang timbul pada sistem kekebalan tubuh sesaat setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Selain sering dialami oleh bayi dan balita, alergi makanan juga bisa dialami oleh anak-anak usia sekolah dan remaja. Terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh Food&#8230;<\/p>\n<div class=\" [&hellip;]\"><a href=\"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/\">Read More<\/a><\/div>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":3861,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[834,700,331],"tags":[138,956,703,958,957,50],"yoast_head":"<!-- This site is optimized with the Yoast SEO plugin v21.4 - https:\/\/yoast.com\/wordpress\/plugins\/seo\/ -->\n<title>Seputar Alergi Makanan pada Si Kecil - Gayasehatku<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Alergi makanan, merupakan reaksi yang timbul pada sistem kekebalan tubuh sesaat setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Selain sering dialami oleh bayi dan balita, juga bisa dialami oleh anak usia sekolah dan remaja.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Seputar Alergi Makanan pada Si Kecil - Gayasehatku\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Alergi makanan, merupakan reaksi yang timbul pada sistem kekebalan tubuh sesaat setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Selain sering dialami oleh bayi dan balita, juga bisa dialami oleh anak usia sekolah dan remaja.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Gayasehatku\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-01-27T08:57:27+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-11-26T09:45:31+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/i0.wp.com\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/identifying-food-allergies-in-children1.jpg?fit=657%2C436&ssl=1\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"657\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"436\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"annida gayasehatku\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Ditulis oleh\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"annida gayasehatku\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 menit\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/\",\"url\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/\",\"name\":\"Seputar Alergi Makanan pada Si Kecil - Gayasehatku\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#website\"},\"datePublished\":\"2020-01-27T08:57:27+00:00\",\"dateModified\":\"2020-11-26T09:45:31+00:00\",\"author\":{\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/8cf7a6e1286f7075606848b98d022a98\"},\"description\":\"Alergi makanan, merupakan reaksi yang timbul pada sistem kekebalan tubuh sesaat setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Selain sering dialami oleh bayi dan balita, juga bisa dialami oleh anak usia sekolah dan remaja.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/\"]}]},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Seputar Alergi Makanan pada Si Kecil yang Harus Anda Ketahui\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#website\",\"url\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/\",\"name\":\"Gayasehatku\",\"description\":\"Gaya sehat merupakan kunci kebahagiaan hidup anda\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/8cf7a6e1286f7075606848b98d022a98\",\"name\":\"annida gayasehatku\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/091763924cf38885a45f8e9d544563a2?s=96&d=mm&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/091763924cf38885a45f8e9d544563a2?s=96&d=mm&r=g\",\"caption\":\"annida gayasehatku\"},\"url\":\"https:\/\/gayasehatku.com\/author\/nida\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Seputar Alergi Makanan pada Si Kecil - Gayasehatku","description":"Alergi makanan, merupakan reaksi yang timbul pada sistem kekebalan tubuh sesaat setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Selain sering dialami oleh bayi dan balita, juga bisa dialami oleh anak usia sekolah dan remaja.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"Seputar Alergi Makanan pada Si Kecil - Gayasehatku","og_description":"Alergi makanan, merupakan reaksi yang timbul pada sistem kekebalan tubuh sesaat setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Selain sering dialami oleh bayi dan balita, juga bisa dialami oleh anak usia sekolah dan remaja.","og_url":"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/","og_site_name":"Gayasehatku","article_published_time":"2020-01-27T08:57:27+00:00","article_modified_time":"2020-11-26T09:45:31+00:00","og_image":[{"width":657,"height":436,"url":"https:\/\/i0.wp.com\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/identifying-food-allergies-in-children1.jpg?fit=657%2C436&ssl=1","type":"image\/jpeg"}],"author":"annida gayasehatku","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Ditulis oleh":"annida gayasehatku","Estimasi waktu membaca":"4 menit"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/","url":"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/","name":"Seputar Alergi Makanan pada Si Kecil - Gayasehatku","isPartOf":{"@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#website"},"datePublished":"2020-01-27T08:57:27+00:00","dateModified":"2020-11-26T09:45:31+00:00","author":{"@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/8cf7a6e1286f7075606848b98d022a98"},"description":"Alergi makanan, merupakan reaksi yang timbul pada sistem kekebalan tubuh sesaat setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Selain sering dialami oleh bayi dan balita, juga bisa dialami oleh anak usia sekolah dan remaja.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/"]}]},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/seputar-alergi-makanan-pada-si-kecil\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/gayasehatku.com\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Seputar Alergi Makanan pada Si Kecil yang Harus Anda Ketahui"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#website","url":"https:\/\/gayasehatku.com\/","name":"Gayasehatku","description":"Gaya sehat merupakan kunci kebahagiaan hidup anda","potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/gayasehatku.com\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id"},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/8cf7a6e1286f7075606848b98d022a98","name":"annida gayasehatku","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/gayasehatku.com\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/091763924cf38885a45f8e9d544563a2?s=96&d=mm&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/091763924cf38885a45f8e9d544563a2?s=96&d=mm&r=g","caption":"annida gayasehatku"},"url":"https:\/\/gayasehatku.com\/author\/nida\/"}]}},"jetpack_sharing_enabled":true,"jetpack_featured_media_url":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/identifying-food-allergies-in-children1.jpg","_links":{"self":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3860"}],"collection":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=3860"}],"version-history":[{"count":7,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3860\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":8763,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3860\/revisions\/8763"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/3861"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=3860"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=3860"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=3860"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}