{"id":38059,"date":"2023-04-10T14:00:14","date_gmt":"2023-04-10T07:00:14","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=38059"},"modified":"2023-08-27T23:45:13","modified_gmt":"2023-08-27T16:45:13","slug":"pahami-perbedaan-penyakit-akut-dan-kronis","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/pahami-perbedaan-penyakit-akut-dan-kronis\/","title":{"rendered":"Pahami Perbedaan Penyakit Akut dan Kronis"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dita | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 21 Agustus 2023<\/p>\n <\/p>\n Selama hidup, kita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Entah itu hanya flu yang ringan atau yang parah, seperti COVID-19. Ada beberapa penyakit yang bisa hilang dengan sendirinya. Namun, ada juga gangguan kesehatan yang membutuhkan bantuan medis segera.<\/p>\n Sangat penting untuk mengetahui perbedaan tingkat keparahan dari penyakit yang Anda alami. Salah satunya adalah mencari tahu apakah itu penyakit kronis dan penyakit akut.<\/p>\n Banyak orang yang salah memahami penyakit akut dengan penyakit kronis. Perlu Anda ketahui bahwa keduanya sangat berbeda dan dikategorikan secara berbeda pula. Kita akan membahas perbedaan antara penyakit kronis dengan penyakit akut dalam artikel ini.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Kenali Perbedaan Maag dan Asam Lambung Kronis akibat GERD<\/a><\/p>\n Penyakit akut secara umum adalah penyakit yang berkembang dalam waktu cepat dan bertahan dalam waktu yang singkat pula. Biasanya, perkembangannya berkisar antara beberapa hari sampai beberapa minggu.<\/p>\n Penyakit akut juga tidak bisa didefinisikan sebagai penyakit yang baru meskipun diagnosisnya baru muncul dengan gejala akut. Akut juga tidak berarti gejalanya parah.<\/p>\n Istilah akut hanya menunjukkan bahwa gejala yang muncul berkembang dengan cepat dan membutuhkan intervensi medis. Beberapa contoh penyakit akut antara lain:<\/p>\n Di sisi lain, penyakit kronis<\/a> adalah kondisi medis yang berkembang secara perlahan dan biasanya akan semakin parah seiring berjalannya waktu. Perkembangan penyakit kronis berkisar antara bulanan sampai tahunan.<\/p>\n Kronis juga tidak boleh ditafsirkan sebagai sesuatu yang fatal atau sesuatu yang secara inheren akan mempersingkat usia penderitanya. Penyakit kronis hanya menunjukkan bahwa kondisinya tidak bisa disembuhkan.<\/p>\n Beberapa kondisi kronis sering kali bisa dikelola, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes. Penyakit lain yang termasuk kronis adalah:<\/p>\n Penyakit yang baru saja didiagnosis juga bisa disebut kronis kalau tidak ada harapan untuk sembuh. Misalnya saja, arthritis atau radang sendi.<\/p>\n Diagnosis penyakit akut atau kronis sebenarnya tidak bersifat tetap. Ada kondisi tertentu yang awalnya akut dan berubah menjadi kronis. Begitu juga penyakit kronis yang mungkin mendadak akan menunjukkan gejala akut.<\/p>\n Infeksi tertentu misalnya, berkembang dari fase akut (di mana gejala muncul dan sembuh setelah paparan awal) ke fase kronis (di mana infeksi berlanjut tetapi berkembang dengan cara yang kurang atau tidak begitu agresif).<\/p>\n Infeksi kronis mungkin tidak akan aktif selama bertahun-tahun dalam keadaan laten. Selanjutnya akan bermanifestasi dengan komplikasi akut yang baru dan biasanya parah. Contohnya adalah sifilis dan hepatitis C. Keduanya biasanya muncul dengan gejala akut yang menghilang secara spontan, menunjukkan bahwa infeksinya sudah sembuh.<\/p>\n Tapi jika tidak diobati, infeksi bisa berkembang tanpa diketahui dan muncul bertahun-tahun kemudian dengan komplikasi parah seperti sifilis tersier atau gagal hati.<\/p>\n Hal yang sama juga bisa terjadi pada kelainan atau kondisi medis yang sifatnya non-infeksi seperti rheumatoid arthritis atau psoriasis. Keduanya dianggap kronis karena tidak bisa disembuhkan tapi dapat dikontrol dengan perawatan dan pengobatan yang tepat.<\/p>\n Meski begitu, penyakit ini bisa memiliki serangan episodik saat gejala akut berkembang dan menghilang secara spontan.<\/p>\n Bagi sebagian orang, pemahaman mengenai kronis dan akut ini bisa terasa membingungkan. Beberapa ahli kesehatan menganjurkan untuk menggunakan pendekatan yang lebih sederhana untuk menghilangkan kebingungan dan ketidakkonsistenan. Alih-alih menggunakan kerangka waktu lamanya gejala muncul atau mengikuti daftar ketentuan tertentu, mereka mendukung penggunaan yang lebih umum.<\/p>\n Kamus Merriam-Webster misalnya, mendefinisikan kedua kondisi ini sebagai berikut:<\/p>\n Dengan memahami konsep daripada aturan, Anda bisa memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dikatakan oleh dokter ketika menjelaskan tentang kondisi kesehatan Anda. Tapi tentu saja Anda bisa mengajukan pertanyaan apa saja untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi Anda dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong>\u00a0Beda Hepatitis B Akut dan Kronis Serta Gejalanya<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Medline Plus (2022). Acute vs. Chronic Conditions<\/a>. www.medlineplus.gov<\/span><\/p>\n NCOA (2020). Chronic vs. Acute Medical Conditions: What\u2019s the Difference?<\/a> www.ncoa.org<\/span><\/p>\n WebMD (2022). What\u2019s Difference Between Acute and Chronic Illnesses?<\/a> www.webmd.com<\/span><\/p>\nApa Perbedaan Antara Penyakit Akut dan Penyakit Kronis?<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Apakah Kategori Akut dan Kronis Sifatnya Tetap?<\/strong><\/h3>\n
\n