{"id":36854,"date":"2023-02-26T22:15:11","date_gmt":"2023-02-26T15:15:11","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=36854"},"modified":"2023-07-23T15:56:06","modified_gmt":"2023-07-23T08:56:06","slug":"penyebab-perdarahan-setelah-berhubungan-seksual","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/penyebab-perdarahan-setelah-berhubungan-seksual\/","title":{"rendered":"Penyebab Perdarahan Setelah Berhubungan Seksual"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dita | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 19 Juli 2023<\/p>\n <\/p>\n Pernahkah Anda berhubungan seksual dengan pasangan dan mendapati darah di area kewanitaan, padahal Anda sedang tidak menstruasi dan bahkan waktu menstruasi masih lama? Lantas, apa penyebab perdarahan pada vagina setelah berhubungan seks? Berbahayakah kondisi ini?<\/p>\n Perdarahan pada vagina setelah berhubungan seksual bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari vagina yang kering, adanya robekan, infeksi atau sesuatu yang tumbuh di rahim (seperti kanker atau polip).<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Durasi Ideal Foreplay Sebelum Berhubungan<\/a><\/p>\n Penyebab paling umum terjadinya perdarahan vagina setelah berhubungan seksual umumnya dimulai pada bagian serviks atau leher rahim. Serviks atau leher rahim wanita merupakan bagian dari saluran reproduksi yang berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina.<\/p>\n Servisitis adalah peradangan pada serviks yang sering kali terjadi akibat infeksi atau iritasi. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan pada vagina atau keputihan tidak normal.<\/p>\n Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan peradangan jaringan di vagina meliputi:<\/p>\n Meskipun infeksi bakteri dan virus penyebab servisitis menular, kondisi ini dapat diobati dengan antibiotik atau antijamur<\/p>\n Pertumbuhan jaringan yang tidak normal pada serviks (polip serviks<\/a>) atau rahim (polip rahim<\/a> atau endometrium) adalah penyebab umum perdarahan selama atau setelah berhubungan seksual.<\/p>\n Polip biasanya berwarna merah atau ungu dengan struktur, seperti tabung yang memiliki banyak kapiler dan mudah berdarah saat disentuh. Kebanyakan polip merupakan tumor jinak (bukan kanker). Meski begitu, kondisi ini harus tetap diwaspadai karena dapat berkembang menjadi ganas (kanker).<\/p>\n Selama gairah seksual, jaringan vagina mengeluarkan pelumas alami yang membantu mencegah kekeringan dan mengurangi gesekan selama hubungan seksual. Tanpa kelembapan\/pelumasan yang cukup atau jika penetrasi terlalu kuat, gesekan kulit-ke-kulit selama hubungan seksual dapat menyebabkan iritasi atau lecet pada serviks atau dinding vagina.<\/p>\n Perdarahan dalam jumlah kecil terkadang bisa terjadi setelah berhubungan seks, tetapi biasanya akan hilang dalam satu atau dua hari.<\/p>\n Vagina kering adalah kondisi ketika vagina kehilangan kelembapan atau pelumas alaminya. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab paling umum dari perdarahan setelah berhubungan seksual. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan vagina kering antara lain:<\/p>\n Kanker yang memengaruhi sistem reproduksi dapat mengubah jaringan vagina dan kadar hormon, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan. Pendarahan vagina yang tidak teratur, termasuk pendarahan setelah berhubungan seks adalah gejala umum kanker serviks<\/a> atau kanker rahim<\/a>.<\/p>\n Faktanya, menurut tinjauan literatur dari tahun 2021 menunjukkan hingga 3,8% wanita dengan perdarahan setelah berhubungan seksual menderita kanker serviks. Pendarahan pascamenopause juga bisa menjadi gejala kanker rahim.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ini Cara Membersihkan Daerah Kewanitaan yang Benar setelah Berhubungan Intim<\/a><\/p>\n Ada faktor lain yang membuat Anda berisiko mengalami perdarahan setelah berhubungan seksual yakni:<\/p>\n Gejala yang muncul bersamaan dengan perdarahan vagina pasca berhubungan seksual mungkin berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Jika Anda belum menopause dan tidak memiliki faktor risiko, serta hanya mengalami perdarahan berupa bercak yang sedikit, Anda mungkin tidak perlu ke dokter.<\/p>\n Jika Anda mengalami perdarahan vagina setelah menopause, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter. Selain itu, kunjungan ke dokter mungkin diperlukan jika Anda memiliki gejala sebagai berikut:<\/p>\n Anda bisa berkunjung ke dokter umum atau bidan terlebih dahulu. Namun, jika perdarahan cukup berat, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter kandungan.<\/p>\n Dokter akan menanyakan gejala, tingkat kepekatan darah hingga riwayat aktivitas seksual yang Anda lakukan. Dengan cara ini dokter akan menentukan diagnosis serta langkah pengobatan yang tepat.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong>\u00a0Kentut dari Vagina, Berbahayakah?<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline (2022). What Causes Bleeding After Sex?<\/a> www.healthline.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic (2023). Vaginal Bleeding After Sex<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n NHS (2021). What Causes a Women to Bleed After Sex?<\/a> www.nhs.uk<\/span><\/p>\n Verywell (2022). Vaginal Bleeding After Sex<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\nPenyebab Perdarahan pada Vagina Setelah Berhubungan Seksual<\/strong><\/h3>\n
1. Servisitis<\/strong><\/h4>\n
\n
2. Polip<\/strong><\/h4>\n
3. Trauma atau cedera<\/strong><\/h4>\n
4. Vagina kering<\/strong><\/h4>\n
\n
5. Kanker<\/strong><\/h4>\n
Faktor Risiko Perdarahan Pasca Berhubungan Seksual<\/strong><\/h3>\n
\n
Kapan Harus Ke Dokter?<\/strong><\/h3>\n
\n