{"id":35424,"date":"2023-01-16T12:37:26","date_gmt":"2023-01-16T05:37:26","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=35424"},"modified":"2023-01-16T12:37:55","modified_gmt":"2023-01-16T05:37:55","slug":"ketahui-penyebab-terjadinya-disentri-pada-bayi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ketahui-penyebab-terjadinya-disentri-pada-bayi\/","title":{"rendered":"Ketahui Penyebab Terjadinya Disentri pada Bayi"},"content":{"rendered":"

Penulis: Emy | Editor: Atsa<\/span><\/p>\n

Disentri pada bayi bisa mengakibatkan diare parah dengan darah yang mengandung darah atau lendir. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan utama yang kerap terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun dan bayi, terutama di negara-negara berkembang.<\/span><\/p>\n

Shigella, Campylobacter, Salmonella, Schistosoma mansoni, dan Entamoeba histolytica adalah beberapa bakteri dan parasit penyebab disentri. Shigella bertanggung jawab atas sebagian besar kasus disentri di daerah tropis. Di sisi lain, Salmonella merupakan faktor penyebab utama penyakit ini di negara berkembang hingga maju. Secara umum, tes laboratorium dapat menentukan bakteri apa yang bertanggung jawab atas infeksi tersebut.<\/span><\/p>\n

Penyebab dan Gejalanya<\/b><\/h3>\n

Gejala disentri bisa berbeda-beda menurut apakah infeksi terjadi karena bakteri atau parasit.<\/span><\/p>\n

Gejala Disentri Basiler<\/b><\/h4>\n

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala disentri basiler yang disebabkan karena bakteri Shigella biasanya dimulai sekitar 1-2 hari setelah infeksi dan berlangsung sekitar 7 hari.<\/span><\/p>\n

Seseorang dapat terkena Shigella dengan cara berikut:<\/span><\/p>\n