{"id":33954,"date":"2022-12-03T21:25:59","date_gmt":"2022-12-03T14:25:59","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=33954"},"modified":"2022-12-03T21:25:59","modified_gmt":"2022-12-03T14:25:59","slug":"mitos-tentang-squirting-pada-wanita","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/mitos-tentang-squirting-pada-wanita\/","title":{"rendered":"Mitos Tentang Squirting Pada Wanita"},"content":{"rendered":"
Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi<\/p>\n
Tahukah Anda, puncak orgasme atau ejakulasi yang umum pada pria juga bisa terjadi pada wanita. Akan tetapi, kondisi ini lebih terkenal sebagai squirting<\/i>. Berikut ini beberapa mitos tentang squirting <\/i>pada wanita.<\/p>\n
Ketika hal ini terjadi, cairan akan keluar dari uretra dengan menyemprot secara kencang dan cepat. Layaknya kencing sehingga cairannya langsung keluar dalam jumlah banyak dan deras.<\/p>\n
Sayangnya, tidak semua wanita bisa melakukan dan menyadari bahwa dirinya berejakulasi (squirting<\/i>) setelah orgasme ketika terangsang secara seksual.<\/p>\n
Selain itu, ada beberapa mitos tentang squirting <\/i>pada wanita yang seringkali dianggap benar. Padahal tidak demikian, berikut ini penjelasan tentang mitos squirting <\/i>pada wanita.<\/p>\n
Berikut ini beberapa mitos tentang squirting <\/i>pada wanita beserta penjelasannya yang cukup banyak beredar di masyarakat.<\/p>\n1. Semua Wanita Bisa Squirting<\/b><\/h3>\n
Banyak yang menganggap bahwa semua wanita pasti bisa squirting<\/i>, padahal hal itu tidak seluruhnya benar.<\/p>\n
Sebuah penelitian dari The Journal of Sexual Medicine menyebutkan, hanya 7 dari 300 wanita yang melaporkan bahwa dirinya mengalami ejakulasi setelah orgasme.<\/p>\n
Para ahli pun menyatakan bahwa setiap orang berbeda sehingga wajar jika hanya beberapa wanita yang bisa mengalami squirting<\/i>.<\/p>\n
Semua wanita memang mengalami ejakulasi, akan tetapi mereka tidak selalu menyadarinya dan tidak seluruhnya mengeluarkan cairan squirting<\/i>.<\/p>\n
Jadi apabila pasangan Anda tidak squirting <\/i>usai orgasme selama hubungan seksual, jangan menyalahkan dan membuat mereka merasa buruk akan dirinya sendiri.<\/p>\n2. Cairan Squirting Sama dengan Urine<\/b><\/h3>\n
Mitos tentang squirting <\/i>selanjutnya ialah anggapan bahwa cairan squirting <\/i>sama dengan urine. Ini karena cairan squirting <\/i>sama encernya dengan air kencing sehingga seringkali dianggap sebagai sesuatu yang sama. Padahal, keduanya memiliki beberapa perbedaan.<\/p>\n
Cairan ejakulasi ini berasal dari kelenjar di dinding anterior vagina yang dikenal sebagai kelenjar Skene, yang berada di dekat uretra.<\/p>\n
Jadi, cairan squirting <\/i>juga mungkin saja bercampur dengan sedikit urine karena tempat keluarnya kedua cairan memang cukup berdekatan.<\/p>\n
Ketika wanita orgasme, otot-otot panggulnya akan menjadi lebih rileks sehingga cairan ejakulasi dari kelenjar Skene berbalik mengalir ke dalam kandung kemih, kemudian keluar bersama urine.<\/p>\n
Baca Juga : <\/b>Squirting: Cara Mencapai Ejakulasi Wanita<\/a><\/p>\n Beberapa orang juga menganggap bahwa squirting <\/i>sama dengan orgasme. Padahal, ini merupakan mitos sehingga pernyataannya perlu diluruskan.<\/p>\n Meskipun squirting <\/i>dan orgasme sering terjadi bersamaan, akan tetapi keduanya tidak selalu sama. Terkadang wanita hanya squirting <\/i>tanpa mengalami orgasme. Tidak semua orgasme yang terjadi pada wanita juga membuatnya squirting<\/i>.<\/p>\n Beberapa wanita mungkin hanya mengalami squirting <\/i>selama satu kali selama hidup. Sementara sebagian yang lainnya bisa mengalaminya secara rutin setiap kali mendapatkan rangsangan seksual.<\/p>\n Selama ini, banyak yang menganggap bahwa squirting <\/i>pada wanita hanya dapat terjadi ketika Anda melakukan stimulasi G-spot<\/i>. Hal ini karena area tersebut memiliki letak di depan vagina dan terhubung dengan uretra.<\/p>\n Jadi ketika G-spot <\/i>dirangsang, akan menyebabkan wanita merasakan kenikmatan sekaligus memiliki hasrat untuk buang air kecil dan terjadilah squirting<\/i>. Nyatanya, squirting <\/i>pada wanita tidak hanya bisa terjadi karena stimulasi G-spot<\/i>.<\/p>\n Beberapa wanita bahkan bisa tetap squirting <\/i>meski mereka hanya mendapatkan stimulasi pada bagian klitoris.<\/p>\n Bentuk stimulasi apapun yang dilakukan pada vagina, baik itu G-spot<\/i>, klitoris, anal, atau gabungan keseluruhan stimulasi, bisa memberikan kenikmatan seksual yang intens bagi wanita.<\/p>\n Beberapa hal tersebut membuat mereka mengalami orgasme dan ejakulasi, atau mungkin tidak berujung pada ejakulasi sama sekali.<\/p>\n Nyatanya, volume cairan yang keluar saat squirting <\/i>tidak selalu banyak. Hal ini hanya bisa Anda temukan pada film-film porno. Itu pun kemungkinan hasil dari bintang film porno yang menggunakan douche<\/i> sebelum syuting adegan squirting<\/i>.<\/p>\n Nyatanya, cairan squirting <\/i>biasanya tidak akan sebanyak ketika wanita buang air kecil meskipun ini berasal dari kandung kemih.<\/p>\n Umumnya, wanita hanya akan mengeluarkan cairan squirting <\/i>sekitar setengah cangkir kopi. Tidak seperti banjir yang biasa terlihat dalam film-film porno.<\/p>\n Baca Juga : <\/b>Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita<\/a><\/p>\nSumber<\/span>3. Squirting Sama dengan Orgasme<\/b><\/h3>\n
4. Squirting Hanya Bisa Terjadi saat Stimulasi G-spot<\/b><\/h3>\n
5. Cairan Squirting Selalu Banyak<\/b><\/h3>\n