{"id":33946,"date":"2022-12-03T21:22:47","date_gmt":"2022-12-03T14:22:47","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=33946"},"modified":"2023-08-30T14:00:48","modified_gmt":"2023-08-30T07:00:48","slug":"spermatogenesis-proses-faktor-cara-meningkatkan-kualitas","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/spermatogenesis-proses-faktor-cara-meningkatkan-kualitas\/","title":{"rendered":"Spermatogenesis: Proses, Faktor, & Cara Meningkatkan Kualitas\u00a0"},"content":{"rendered":"

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi<\/p>\n

Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n

Terakhir ditinjau: 23 Agustus 2023<\/p>\n

 <\/p>\n

Perlu Anda pahami, air mani seorang pria saat ejakulasi<\/a> mengandung sperma. Lantas, tahukah Anda bagaimana proses pembentukan sperma atau yang terkenal dengan istilah spermatogenesis? Bagaimana pula cara meningkatkan kualitas sperma<\/a> melalui proses spermatogenesis?<\/p>\n

Baik pria maupun wanita, sebaiknya mengetahui bagaimana cara terbentuknya sperma. Ini karena sperma berperan penting selama proses pembuahan sel telur sehingga dapat membentuk zigot (calon janin).<\/p>\n

Lantas, seperti apa proses pembentukan sperma atau spermatogenesis? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.<\/p>\n

Pengertian Spermatogenesis<\/b><\/h3>\n

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam organ reproduksi pria bernama testis. Testis terdiri dari banyak tubulus tipis yang melingkar rapat yang dikenal sebagai tubulus seminiferus. Nah, sel sperma diproduksi di dalam dinding tubulus tersebut.<\/p>\n

Di dalam dinding tubulus juga terdapat banyak sel yang tersebar secara acak, yang terkenal sebagai sel Sertoli. Sel ini berfungsi untuk mendukung dan memelihara sel sperma yang belum matang.<\/p>\n

Kemudian, sel benih muda tersebut akan terus tumbuh hingga menjadi sperma matang. Ketika sel sperma sudah matang (spermatogonia), spermatogonium atau sel induk sperma akan memperbanyak diri dengan cara mitosis dan meiosis atau pembelahan sel.<\/p>\n

Pada sperma yang matang, terdapat filamen yang panjang dan ramping untuk mendorong sperma dengan gerakan bergelombang. Setelah sperma matang, sperma diangkut melalui tubulus seminiferus yang panjang dan disimpan di epididimis testis sampai siap untuk meninggalkan tubuh pria.<\/p>\n

Proses Spermatogenesis<\/b><\/h3>\n

Pembentukan sperma atau spermatogenesis, tentunya terdiri dari berbagai proses. Prosesnya berawal dari spermatogonium atau sel induk sperma.<\/p>\n

Dari spermatogonium atau sel induk sperma, sel akan berubah menjadi spermatosit primer dengan cara mitosis.<\/p>\n

Kemudian, spermatosit primer akan membelah secara meiosis menjadi spermatosit sekunder yang berukuran sama.<\/p>\n

Selanjutnya, ada tahap meiosis kedua yaitu di mana spermatosit sekunder akan membelah diri lagi menjadi empat spermatid yang berukuran sama.<\/p>\n

Spermatid ini merupakan hasil pembelahan sel tahap akhir sebelum akhirnya berubah menjadi sel sperma matang atau yang disebut sebagai spermatozoa<\/a>.<\/p>\n

Nantinya, spermatozoa<\/a> akan bergerak ke dalam epididimis, tabung penyimpanan sperma yang terhubung dengan testis pria.<\/p>\n

Ketika seorang pria ejakulasi, spermatozoa<\/a> akan dikeluarkan bersama dengan air mani.<\/p>\n

Selama proses spermatogenesis, biasanya ada lebih dari 300 juta spermatozoa<\/a> yang diproduksi setiap harinya. Namun, hanya ada sekitar 100 juta sel sperma yang berhasil matang dengan sempurna pada pembentukan akhirnya.<\/p>\n

Baca Juga : <\/b>Apa Itu Spermatogenesis dan Oogenesis?<\/a><\/p>\n

Faktor yang Memengaruhi Spermatogenesis<\/b><\/h3>\n

Dalam proses pembentukannya, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi terbentuknya sperma, antara lain:<\/p>\n