Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 6 Januari 2023<\/p>\n <\/p>\n Sejak pandemi COVID-19 melanda, oximeter seakan-akan menjadi alat kesehatan yang wajib dimiliki oleh setiap orang, terlebih ketika orang-orang tersebut tengah menjalani kegiatan isolasi mandiri.<\/p>\n Lantas, sebenarnya apa fungsi dari alat mungil ini? Simak berbagai penjelasannya di artikel Gayasehatku kali ini.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Mengenal Perbedaan Vaksin-Vaksin COVID-19 yang Digunakan di Indonesia<\/a><\/p>\n COVID-19 merupakan penyakit yang terjadi akibat virus corona yang menyebabkan infeksi pada sistem pernapasan.<\/p>\n Saat seseorang terpapar virus ini, maka umumnya orang tersebut akan merasa sesak napas dengan tingkat saturasi oksigen di dalam darah yang semakin berkurang. Akibatnya, tubuh tidak bisa berfungsi dengan normal.<\/p>\n Ketika tingkat saturasi oksigen di dalam darah rendah, berikut adalah sejumlah gejala yang bisa terjadi:<\/p>\n Masih terkait dengan tingkat saturasi oksigen di dalam darah, oximeter merupakan alat yang berguna untuk mengukur kadar saturasi oksigen tersebut.<\/p>\n Alat berbentuk kecil dan bisa ditempelkan pada jari Anda ini mampu mendeteksi perubahan terkecil sekalipun pada kadar oksigen di dalam darah Anda.<\/p>\n Tidak terbatas pada pengidap COVID-19, oximeter juga bisa digunakan untuk pasien dengan keadaan lain, seperti:<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Ini Perbedaan Batuk Biasa Dengan Batuk Akibat Covid-19<\/a><\/p>\n Untuk menggunakan oximeter, Anda tinggal menjepitkan alat ini ke salah satu jari Anda. Setelah itu, Anda bisa langsung membaca kadar oksigen di dalam darah Anda.<\/p>\n Kadar oksigen yang normal pada orang yang sehat berkisar 95 persen. Jika angkanya menunjukkan 92 persen, maka Anda perlu berhati-hati sebab angka tersebut mengindikasikan bahwa Anda bisa mengalami hipoksemia.<\/p>\n Meskipun pembacaan oximeter biasanya tepat, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pembacaan, seperti:<\/p>\n Jangan berpindah posisi saat menggunakan oximeter dan tunggu selama beberapa detik hingga pembacaan berhenti berubah.<\/p>\n Setelah mendapatkan hasilnya, Anda bisa mencatat hasil pembacaan dan waktu Anda melakukannya. Sehingga, jika Anda mengecek kadar oksigen lagi di waktu lain, Anda bisa melihat apakah ada perubahan atau tidak.<\/p>\n Tidak semua orang memiliki oximeter di rumahnya. Namun, Anda bisa memeriksa dua hal penting untuk memastikan apakah kadar oksigen dalam darah normal atau tidak, yakni:<\/p>\n Secara normal, detak jantung yang normal berkisar pada 60-100 detak per menit. Sementara tingkat pernapasan berkisar pada 12 sampai 20 napas per menit.<\/p>\n Anda bisa menggunakan tensimeter untuk mengetahui denyut atau detak jantung Anda.<\/p>\n Perhatikan dengan baik hasil pembacaan oximeter Anda, serta gejala-gejala yang Anda rasakan.<\/p>\n Jika Anda mengalami beberapa kondisi di bawah, maka anda bisa menghubungi dokter.<\/p>\n Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kadar oksigen sendiri di rumah, yakni:<\/p>\n Jika Anda memiliki masalah pernapasan yang lebih serius, segera hubungi dokter dan dapatkan perawatan.<\/p>\n Dokter atau penyedia layanan kesehatan Anda akan memberikan instruksi khusus untuk mengatasi masalah pernapasan Anda.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Vaksin AstraZeneca, Seberapa Efektif Untuk Covid-19<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2022).\u00a0 What Oxygen Level Is Too Low for COVID-19?<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Johns Hopkins Medicine. Pulse Oximetry | Johns Hopkins Medicine<\/a>. www.hopkinsmedicine.org<\/span><\/p>\n Healthline. (2021). Pulse Oximetry: Uses, Readings, and How It Works<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\nYang Terjadi pada Tubuh Penderita COVID-19<\/strong><\/h3>\n
\n
Fungsi Oximeter<\/strong><\/h3>\n
\n
Cara Menggunakan dan Membaca Oximeter<\/strong><\/h3>\n
\n
Alternatif untuk Mengetahui Kadar Oksigen<\/strong><\/h3>\n
\n
Waktu yang Tepat untuk Menghubungi Dokter<\/strong><\/h3>\n
\n
Cara Meningkatkan Kadar Oksigen<\/strong><\/h3>\n
\n