{"id":32668,"date":"2022-10-21T21:35:01","date_gmt":"2022-10-21T14:35:01","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=32668"},"modified":"2022-10-21T21:35:01","modified_gmt":"2022-10-21T14:35:01","slug":"memahami-prosedur-risiko-tindik-kelamin","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/memahami-prosedur-risiko-tindik-kelamin\/","title":{"rendered":"Memahami Prosedur & Risiko Tindik Kelamin"},"content":{"rendered":"

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi<\/p>\n

Piercing <\/i>atau tindik di beberapa bagian tubuh memang menjadi tren bagi beberapa kalangan untuk menunjang penampilan supaya lebih keren. Bahkan terkadang, tindik juga dilakukan pada bagian kelamin baik vagina atau penis. Mari simak lebih lanjut tentang prosedur dan risiko tindik kelamin.<\/p>\n

Pada dasarnya, seseorang melakukan tindik kelamin bertujuan untuk meningkatkan kenikmatan seksual. Selain itu, tindik kelamin juga banyak dilakukan untuk meningkatkan citra diri sehingga lebih percaya diri di depan pasangan.<\/p>\n

Namun, ada banyak hal yang perlu Anda perhatikan jika ingin melakukan tindik karena alat kelamin merupakan organ yang amat sensitif. Jika benda asing seperti tindikan diletakkan di tempat yang salah, bisa saja memicu masalah pada organ reproduksi Anda.<\/p>\n

Prosedur Tindik Kelamin<\/b><\/h3>\n

Pada pria, tindik kelamin biasanya dilakukan di bagian batang atau ujung penis. Sedangkan pada wanita, tindik kelamin dapat dilakukan di bagian klitoris, bibir vagina\/labia luar atau dalam.<\/p>\n

Sebelum melakukan prosedur tindik kelamin, bagian penis atau vagina yang akan ditindik akan dibersihkan terlebih dahulu menggunakan antiseptik.<\/p>\n

Kemudian, proses tindik dilakukan dengan melubangi kulit menggunakan jarum yang sudah disteril. Setelah itu, perhiasan yang Anda pilih akan dipasangkan dan lubang kulit tersebut ditutup. Usai ditindik, kulit akan dibersihkan kembali.<\/p>\n

Rasa sakit yang muncul saat prosedur tindik tergantung pada setiap orang. Namun jika Anda menindik bagian yang paling sensitif, biasanya akan terasa sangat menyakitkan. Setelahnya, rasa sakit akibat tindik biasanya akan berangsur menghilang.<\/p>\n

Sementara untuk proses penyembuhannya, tergantung pada bagian kelamin yang Anda tindik. Pada umumnya, tindik yang dilakukan di alat kelamin akan sembuh dalam kurun waktu 1-4 bulan.<\/p>\n

Baca Juga : <\/b>Kandungan Makaroni dan Tips Mengolah Mac and Cheese yang Lebih Sehat<\/a><\/p>\n

Risiko Tindik Kelamin<\/b><\/h3>\n

Proses tindik di bagian kelamin bukanlah prosedur yang aman karena tidak berjalan sesuai dengan standar medis, sehingga bisa menyebabkan beberapa risiko kesehatan.<\/p>\n

Terdapat beberapa risiko yang bisa Anda jadikan pertimbangan sebelum melakukan tindik di bagian vital. Adapun risiko yang bisa saja mengancam ketika melakukan tindik kelamin yaitu sebagai berikut.<\/p>\n

1. Reaksi Alergi<\/b><\/h4>\n

Salah satu efek melakukan tindik kelamin yaitu mungkin saja bisa menyebabkan reaksi alergi.<\/p>\n

Ini karena perhiasan pada tindik kelamin biasanya terbuat dari bahan nikel. Perlu Anda ketahui, bahan nikel dapat menyebabkan reaksi alergi di kulit.<\/p>\n

Ketika reaksi alergi muncul akibat penggunaan perhiasan berbahan nikel, Anda mungkin perlu melepas perhiasan di bagian kelamin tersebut.<\/p>\n

2. Infeksi Kulit<\/b><\/h4>\n

Tindik di alat kelamin juga bisa menyebabkan infeksi kulit, mulai dari kemerahan, bengkak, atau keluarnya carian seperti nanah usai melakukan tindikan.<\/p>\n

Ketika infeksi ini terjadi, Anda bisa mengalami perasaan yang tidak nyaman bahkan sakit sehingga sulit beraktivitas.<\/p>\n

Masalah kulit lainnya yang mungkin terjadi akibat tindik pada kelamin yaitu keloid. Ini merupakan bekas luka di kulit yang menonjol dan bisa memengaruhi penampilan.<\/p>\n

3. Penyakit yang Ditularkan Melalui Darah<\/b><\/h4>\n

Risiko melakukan tindik kelamin lainnya yang sebaiknya Anda ketahui ialah penularan penyakit melalui darah.<\/p>\n

Apabila peralatan tindik telah terkontaminasi oleh darah yang terinfeksi, Anda pun akan mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami hal yang serupa.<\/p>\n

Beberapa penyakit yang bisa ditularkan melalui darah, yaitu hepatitis B, hepatitis C, tetanus, hingga HIV.<\/p>\n

Cara Mencegah Risiko Tindik Kelamin<\/b><\/h3>\n

Tentunya, Anda tidak ingin risiko tindik kelamin di atas terjadi, bukan? Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara pencegahannya.<\/p>\n

Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar risiko setelah tindik kelamin tidak terjadi, di antaranya:<\/p>\n