{"id":32066,"date":"2022-10-02T21:37:19","date_gmt":"2022-10-02T14:37:19","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=32066"},"modified":"2023-02-11T16:51:57","modified_gmt":"2023-02-11T09:51:57","slug":"sistenol","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/sistenol\/","title":{"rendered":"Ketahui Manfaat Obat Pereda Nyeri dan Batuk, Sistenol"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 6 Februari 2023<\/p>\n <\/p>\n Ada berbagai macam obat yang bisa meredakan demam<\/a>, nyeri, hingga batuk yang tersedia di pasaran, salah satu yang cukup populer adalah Sistenol.<\/p>\n Obat ini merupakan kombinasi dari acetylcysteine<\/em><\/a> dan paracetamol<\/em><\/a>, sehingga keduanya bisa mengurangi gejala-gejala influenza<\/a>.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Harus Jeli, Pilih Ibuprofen atau Paracetamol?<\/a><\/p>\n Berikut merupakan sejumlah kandungan yang ada pada Sistenol:<\/p>\n Acetylcysteine<\/em> atau ekspektoran merupakan golongan obat-obatan yang berfungsi untuk mengencerkan lendir atau dahak kental di saluran udara Anda,<\/p>\n Ketika Anda sedang batuk, maka acetylcysteine<\/em> bisa membantu mengeluarkan dahak<\/a> dan membersihkan saluran udara Anda.<\/p>\n Paracetamol<\/em> adalah kelompok obat analgesik<\/a> dan antipiretik<\/a>. Apabila Anda merasa nyeri atau demam, maka obat ini adalah jenis obat yang perlu Anda konsumsi untuk meredakannya.<\/p>\n Ada beberapa gejala yang bisa dikurangi dengan penggunaan paracetamol<\/em>, seperti sakit kepala<\/a>, sakit punggung, nyeri otot<\/a>, sakit gigi<\/a>, nyeri haid<\/a>, gejala pilek dan flu, sakit tenggorokan<\/a>, serta demam ringan hingga berat.<\/p>\n Sistenol merupakan obat yang memerlukan resep dokter<\/a>. Karena hal ini, Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter maupun apoteker sebelum Anda mengonsumsinya.<\/p>\n Hal-hal yang perlu Anda beritahukan pada dokter di antaranya seperti:<\/p>\n Sistenol dapat menyebabkan beberapa reaksi, seperti alergi. Selain itu, meskipun acetylcysteine<\/em> merupakan obat yang diperuntukan untuk mengurangi gejala asma, pengidapnya tetap perlu berhati-hati dalam menggunakan obat ini.<\/p>\n Apabila Anda ingin menggunakannya saat sedang hamil atau berencana untuk memiliki anak, maka Anda perlu mempertimbangan risiko-risikonya.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Minum Paracetamol saat Hamil, Apakah Aman?<\/a><\/p>\n Untuk menghindari efek samping yang buruk, selalu gunakan Sistenol sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh dokter.<\/p>\n Sistenol sendiri tersedia dalam bentuk tablet salut selaput, sehingga obat ini tidak boleh dihancurkan atau digerus, namun justru perlu ditelan utuh untuk menjaga efektivitas obat.<\/p>\n Sistenol memiliki dosis 200 mg+500 mg, yakni kombinasi 200 mg acetylcysteine<\/em> dan 500 mg paracetamol<\/em>. Jangan mengonsumsinya lebih banyak, lebih sedikit, atau pun lebih sering dari yang sudah diresepkan dokter.<\/p>\n Selain itu, hindari mencampur Sistenol dengan obat-obatan lain, kecuali sesuai yang dianjurkan oleh dokter Anda.<\/p>\n Apabila Anda lupa mengonsumsi Sistenol, maka segera minum obat setelah Anda mengingatnya.<\/p>\n Apabila waktunya berdekatan dengan jadwal minum obat selanjutnya, maka Anda tak perlu mengonsumsi obat yang terlupakan dan langsung saja minum obat untuk jadwal selanjutnya.<\/p>\n Jangan sampai Anda menggandakan dosis yang disarankan oleh dokter.<\/p>\n Apabila Anda diresepkan Sistenol oleh penyedia layanan kesehatan Anda, maka dokter sudah mempertimbangkan kemungkinan interaksi obatnya untuk Anda. Sehingga, obat ini bisa aman digunakan selama Anda sudah berkonsultasi terlebih dahulu.<\/p>\n Tidak ditemukan interaksi dalam penggunaan Sistenol atau kombinasi acetylcysteine<\/em> dan paracetamol<\/em>.<\/p>\n Meskipun tidak ada data mengenai interaksi kedua golongan obat tersebut, acetylcysteine<\/em> bisa berinteraksi dengan obat-obatan seperti:<\/p>\n Selain yang disebutkan di atas, masih ada kemungkinan-kemungkinan interaksi dan efek yang dihasilkan.<\/p>\n Untuk itu, sangat penting menggunakan Sistenol dengan pengawasan dokter dan jangan lupa selalu memberitahukan informasi mengenai obat-obatan lain yang sedang Anda gunakan.<\/p>\n Sistenol dapat menimbulkan efek samping yang ringan maupun berat.<\/p>\n Efek samping ringan adalah efek samping yang umum terjadi saat tubuh menerima acetylcysteine<\/em> dan paracetamol<\/em>. Di antaranya Anda dapat merasakan:<\/p>\n Selain efek yang ringan, Sistenol juga memiliki efek samping yang lebih serius.<\/p>\n Meskipun jarang terjadi, Anda tetap perlu waspada dan segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi serius.<\/p>\n Biasanya, efek samping serius yang bisa terjadi bergejala seperti:<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Acetylcysteine: Fungsi, Cara Pemakaian, dan Efek Samping<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Web MD. Acetylcysteine: Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing – WebMD<\/a>. www.webmd.com<\/span><\/p>\n Healthline. (2018). Acetylcysteine | Side Effects, Dosage, Uses, and More<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Drugs.com. (2022). Paracetamol Uses, Dosage, Side Effects, Warnings – Drugs.com<\/a>. www.drugs.com<\/span><\/p>\n MedlinePlus. (2017). Acetylcysteine Oral Inhalation: MedlinePlus Drug Information<\/a>. medlineplus.gov<\/span><\/p>\n Pusat Informasi Obat Nasional Badan POM RI. Sistenol | PIO Nas<\/a>. pionas.pom.go.id<\/span><\/p>\n Drugs.com. Drug Interactions between acetylcysteine and Paracetamol<\/a>. www.drugs.com<\/span><\/p>\nKandungan pada Sistenol<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Peringatan Penggunaan Obat Sistenol<\/strong><\/h3>\n
\n
Petunjuk dan Dosis Penggunaan Sistenol<\/strong><\/h3>\n
Interaksi Obat Sistenol\u00a0<\/strong><\/h3>\n
\n
Efek Samping yang Mungkin Ditimbulkan<\/strong><\/h3>\n
\n
\n