{"id":31750,"date":"2022-09-23T10:28:48","date_gmt":"2022-09-23T03:28:48","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=31750"},"modified":"2023-04-28T09:56:44","modified_gmt":"2023-04-28T02:56:44","slug":"ivermectin","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ivermectin\/","title":{"rendered":"Ivermectin: Kegunaan, Dosis, dan Efek samping"},"content":{"rendered":"
Penulis: Dita | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 5 April 2023<\/p>\n <\/p>\n Selama pandemi COVID-19, obat ivermectin mengalami kenaikan popularitas. Banyak yang mengklaim bahwa ivermectin dapat membantu mengobati dan mencegah infeksi virus COVID-19.<\/p>\n Apakah sebenarnya kegunaan ivermectin? Benarkah ivermectin merupakan salah satu obat yang disarankan untuk COVID-19? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ketahui Cara Minum Obat Cacing yang Benar<\/a><\/p>\n Ivermectin adalah obat anti-parasit yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh parasit.<\/p>\n Obat ini sudah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration)<\/em> Amerika Serikat untuk mengobati berbagai infeksi parasit termasuk cacing parasit, cacing tambang<\/a>, dan cacing cambuk. Di Indonesia, ivermectin terdaftar di Badan POM sebagai obat untuk indikasi cacingan.<\/p>\n Aktivitas antivirus dalam ivermectin tampak terhadap berbagai jenis virus berbasis RNA dan DNA termasuk demam kuning, Zika<\/a>, demam berdarah, dan lain sebagainya.<\/p>\n Anda sebaiknya tidak mengonsumsi ivermectin jika Anda memiliki alergi terhadap komponen obat ini. Untuk memastikan ivermectin aman Anda gunakan, sampaikan pada dokter jika Anda memiliki:<\/p>\n Tidak diketahui apakah ivermectin akan berdampak pada janin yang ada dalam kandungan. Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, sampaikan pada dokter sebelum Anda mengonsumsi ivermectin.<\/p>\n Ivermectin bisa terkandung dalam ASI ibu yang mengonsumsinya. Jika Anda sedang menyusui, sampaikan pada dokter mengenai kondisi Anda sebelum mengonsumsi ivermectin.<\/p>\n Ivermectin hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter. Jangan menggunakan obat ini lebih banyak, lebih sering, atau dengan durasi yang lebih lama dari yang dianjurkan dokter. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan arahan dokter bisa meningkatkan risiko efek sampingnya.<\/p>\n Dosis ivermectin berbeda-beda, tergantung pasien dan masalah medis yang dialami. Dosis ivermectin dalam bentuk sediaan oral (tablet) bisa Anda simak pada poin-poin berikut ini:<\/p>\n Dewasa dan anak-anak dengan berat 15 kg atau lebih, dosis didasarkan pada berat badan pasien dan ditentukan oleh dokter. Biasanya dosisnya sebesar 150 mcg per kg berat badan (mcg\/kgBB) dan dikonsumsi sebagai dosis tunggal. Perawatan dapat diulang setiap 3 sampai 12 bulan. Setiap tablet mengandung 3 mg ivermectin<\/p>\n Dewasa dan anak-anak dengan BB 15 kg atau lebih, dosis dibuat berdasarkan berat badan dan ditentukan oleh dokter. Biasanya dosis yang diberikan sebesar 200 mcg\/kgBB dan diambil sebagai dosis tunggal.<\/p>\n Dewasa dan anak usia \u22656 bulan:<\/strong> Sebagai losion 0,5%. Oleskan salep dalam jumlah yang cukup (hingga 1 tabung) ke kulit kepala dan rambut secara menyeluruh, lalu biarkan selama 10 menit.<\/p>\n Bilas kulit kepala dan rambut dengan air hangat, gunakan sisir bergigi halus untuk menghilangkan telur kutu sesuai kebutuhan. Penggunaan salep untuk sekali pakai saja.<\/p>\n Dewasa:<\/strong> Sebagai krim 1%. Oleskan krim secukupnya ke area wajah yang terkena 1 kali sehari selama maksimal 4 bulan. Penggunaan krim ivermectin untuk pengobatan dapat diulang jika diperlukan. Jika tidak ada perbaikan setelah 3 bulan, hentikan pengobatan.<\/p>\n Seperti halnya berbagai jenis obat-obatan lain, ivermectin juga bisa menimbulkan sejumlah efek samping termasuk sakit kepala, mual, nyeri otot, dan diare.<\/p>\n Jika Anda mengonsumsi ivermectin untuk mengobati kebutaan sungai (onchocerciasis)<\/em>, Anda mungkin akan mengalami reaksi tertentu yang disebabkan oleh matinya parasit di dalam tubuh.<\/p>\n Reaksi tersebut meliputi nyeri sendi, pembengkakan pada kelenjar getah bening, mata memerah dan bengkak, penglihatan terganggu, gatal, ruam, dan demam. Jika salah satu gejala ini memburuk, segera hubungi dokter Anda untuk penanganan lanjutan.<\/p>\n Sampai saat ini FDA belum menyetujui penggunaan ivermectin untuk mencegah atau mengobati infeksi COVID-19, baik pada manusia maupun hewan. Sampai saat ini belum ada data klinis yang menunjukkan efektivitas ivermectin terhadap COVID-19.<\/p>\n Profesor Zubairi Djoerban selaku Ketua Satgas COVID-19 IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menyebut bahwa ivermectin yang selama ini digunakan untuk penanganan COVID-19 ternyata tidak bermanfaat sama sekali, bahkan bisa menyebabkan efek samping yang serius dalam beberapa kasus.<\/p>\n Atas berbagai pertimbangan di atas, pastikan Anda hanya mengonsumsi ivermectin sesuai dengan indikasi yang disarankan dan atas petunjuk atau resep dari dokter.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Cutaneous Larva Migrans: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya<\/a><\/p>\n <\/p>\nSumber<\/span> Drugs (2022). Ivermectin<\/a>. www.drugs.com<\/span><\/p>\n FDA (2022). Why You Should Not Use Ivermectin to Treat or Prevent COVID-19<\/a>. www.fda.gov<\/span><\/p>\n Mayo Clinic (2022). Ivermectin (Oral Route)<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n NIH (2022). Ivermectin<\/a>. www.covid19treatmentguidelines.nih.gov<\/span><\/p>\nApa Itu Ivermectin?<\/strong><\/h3>\n
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Saat Mengonsumsi Ivermectin<\/strong><\/h3>\n
\n
Dosis dan Petunjuk Penggunaan Ivermectin<\/strong><\/h3>\n
Untuk Kebutaan Sungai (Penyakit Robles atau Onchocerciasis)<\/strong><\/h4>\n
\n
Untuk Cacing Gelang (Strongyloidiasis)<\/strong><\/h4>\n
\n
Sediaan Topikal untuk Mengatasi Kutu Rambut<\/strong><\/h4>\n
Untuk Lesi Kulit Akibat Rosacea<\/strong><\/h4>\n
Efek Samping Penggunaan Ivermectin<\/strong><\/h3>\n
Ivermectin dan COVID-19<\/strong><\/h3>\n