{"id":31108,"date":"2022-09-05T01:11:30","date_gmt":"2022-09-04T18:11:30","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=31108"},"modified":"2023-02-17T12:06:41","modified_gmt":"2023-02-17T05:06:41","slug":"detak-jantung-janin-cepat","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/detak-jantung-janin-cepat\/","title":{"rendered":"Detak Jantung Janin Cepat, Berbahayakah?"},"content":{"rendered":"
Penulis: Anggita | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 15 Februari 2023<\/p>\n <\/p>\n Detak jantung<\/a> bisa menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kondisi kesehatan seseorang, termasuk pada janin.<\/p>\n Selain itu, mendengar detak jantung janin bisa menjadi momen yang krusial selama masa kehamilan.<\/p>\n Namun, bagaimana kondisi jantung janin yang sehat, apakah jantung yang berdetak cepat atau lambat, dan apa saja faktor yang mempengaruhinya? Simak pembahasannya di artikel ini.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Ketahui Lebih Jauh Mengenai Janin Cegukan<\/a><\/p>\n Sebelum lahir ke dunia, jantung seseorang memiliki berbagai tahap perkembangan sejak ia masih berada di dalam kandungan. Berikut adalah penjelasannya:<\/p>\n 4 hingga minggu setelah terjadinya pembuahan, jantung janin sudah mulai terdeteksi.<\/p>\n Meski begitu, fenomena ini lebih sering dianggap sebagai aktivitas jantung saja ketimbang detak jantung. Sebab, jantung janin belum sepenuhnya berkembang di minggu ini.<\/p>\n Anda sudah bisa memantau aktivitas jantung janin lewat pemeriksaan ultrasonografi (USG) dini.<\/p>\n Pada waktu yang sama, dokter atau penyedia jasa layananan kesehatan Anda juga bisa mendeteksi apakah janin memiliki masalah jantung atau tidak.<\/p>\n Pada periode ini, Anda baru bisa benar-benar mendengar detak jantung janin, yakni pada kunjungan prenatal.<\/p>\n Untuk mendengarnya, dokter akan menggunakan alat bernama \u2018Doppler janin\u2019 yang ditempelkan dan ditekan ke perut Anda.<\/p>\n Walaupun begitu, terkadang detak jantungnya bisa sulit dideteksi karena beberapa hal, seperti:<\/p>\n Secara umum, detak jantung janin mencapai 110-160 detak per menit. Namun, angka ini adalah angka rata-rata saja.<\/p>\n Pada kondisi tertentu, jantung janin bisa berdetak lebih lambat atau cepat, misalnya saat sedang tertidur atau terbangun.<\/p>\n Selain itu, faktor lain yang memengaruhi perubahan detak jantung janin adalah tahap kehamilan ibu. Berikut adalah penjelasannya:<\/p>\n Pada masa-masa awal kehamilan, Anda dapat mendeteksi detak jantung janin sedini mungkin, sebab jantungnya sudah mulai berkembang di minggu ke-5 kehamilan.<\/p>\n Pada minggu selanjutnya, detak jantung janin memiliki rata-rata 110 detak per menit.<\/p>\n Memasuki minggu ke-9, detak jantung janin akan semakin cepat, yakni mencapai 140 sampai 170 detak per menit. Lalu di minggu ke-12, detak jantung janin akan sedikit lambat. Perlu diingat bahwa detak jantung ini masih terbilang normal.<\/p>\n Di sisa kehamilan, detak jantung janin akan stabil pada kisaran 110 sampai 160 detak per menit. Namun, detaknya akan sedikit lambat di 10 minggu terakhir.<\/p>\n Detak jantung janin bisa dikatakan tidak normal ketika sudah mencapai 200 detak per menit.<\/p>\n Kondisi ini bisa membuat cairan berkumpul di dalam tubuh janin dan mengakibatkan detak jantungnya lebih sulit untuk dikontrol.<\/p>\n Alasan mengapa jantung janin berdetak cepat adalah masalah pada tubuh ibunya, yakni seperti:<\/p>\n Ketika Anda memasuki waktu-waktu akhir kehamilan dan persalinan, dokter akan melakukan pemantauan jantung janin Anda. Pemantauan ini berguna untuk mengukur detak jantung dan ritme janin untuk mengetahui kondisinya.<\/p>\n Biasanya, pemantauan ini akan berguna jika Anda memiliki kehamilan berisiko tinggi, seperti:<\/p>\n Ada dua jenis pemantauan yang dilakukan, yaitu secara eksternal dan internal.<\/p>\n Dilakukan dengan doppler<\/em> terutama saat melakukan USG.<\/p>\n Meskipun ada alat doppler<\/em> yang dijual untuk digunakan di rumah, alat ini perlu digunakan melalui pengawasan dokter.<\/p>\n Jika Anda salah mendeteksi detak jantung janin di rumah, Anda bisa merasa khawatir.<\/p>\n Secara internal, pemantauan detak jantung janin dilakukan dengan kawat tipis yang ditempel ke kulit kepala janin.<\/p>\n Anda tidak diperbolehkan melakukan pemantauan denyut jantung janin secara internal jika memiliki HIV, sebab Anda bisa menularkan infeksi pada janin.<\/p>\n Selain itu, Anda perlu mendiskusikan masalah kesehatan apa pun sebelum melakukan pemantauan ini.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong> Penyebab Janin Lebih Sedikit Bergerak pada Kehamilan 39 Minggu<\/a><\/p>\nSumber<\/span> BabyCenter. (2022). When can I hear my baby’s heartbeat?<\/a>. www.babycenter.com<\/span><\/p>\n BabyCenter. (2021). Fetal heart development: When does the fetus develop a heart? | BabyCenter<\/a>. www.babycenter.com<\/span><\/p>\n Very Well Health. (2022). What’s a Normal Fetal Heart Rate During Pregnancy?<\/a>. www.verywellhealth.com<\/span><\/p>\n What to Expect. (2022). When Your Baby\u2019s Heartbeat Starts and When You Can Hear It<\/a>. www.whattoexpect.com<\/span><\/p>\nTahap Perkembangan Jantung Janin<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
\n
\n
Detak Jantung Normal Janin<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
Detak Jantung Tak Normal pada Janin<\/strong><\/h3>\n
\n
Pemantauan Jantung Janin<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n