Penulis: Silvia | Editor: Umi<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 2 Juni 2023<\/p>\n <\/p>\n Area kewanitaan merupakan bagian tubuh yang wajib Anda jaga kesehatannya. Jangan sampai mengalami gejala dan potensi penyakit pada vagina<\/a> yang berbahaya.<\/p>\n Vagina bisa mengalami peradangan atau infeksi yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti nyeri, gatal, bau tidak sedap dan menyengat, atau keputihan<\/a> yang tidak normal. Penyebab umum dari penyakit pada vagina ini bisa berupa bakteri, jamur, parasit, atau virus yang tumbuh di sekitar, bagian dalam, atau pada vulva<\/a>.<\/p>\n Sebenarnya, ragi dan bakteri yang ada di dalam vagina tidak akan menimbulkan masalah, akan tetapi jika jumlahnya tidak seimbang bisa berbahaya.<\/p>\n Selain itu, penyakit pada vagina juga dapat disebabkan oleh penyakit menular seksual<\/a>. Yang jelas, Anda harus waspada dengan gejala agar bisa segera ditangani dan bertambah parah.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Ladies, Pahami 9 Cara Menjaga Kesehatan Vagina Berikut Ini<\/a><\/p>\n Lantas, apa saja potensi penyakit pada vagina yang perlu Anda ketahui? Berikut beberapa risiko penyakit pada vagina serta gejalanya:<\/p>\n Salah satu gejala yang cukup umum dirasakan wanita di area kewanitaannya, yaitu gatal-gatal<\/a>. Potensi penyakit pada vagina yang ditandai dengan adanya rasa gatal tak wajar bisa berupa infeksi bakteri atau jamur.<\/p>\n Hal ini dapat terjadi pada siapa saja, terutama jika Anda tidak memperhatikan kebersihan vagina dengan baik.<\/p>\n Selain itu, konsumsi obat antibiotik<\/a> dapat menyebabkan ketidakseimbangan ragi atau jamur di vagina sehingga mengakibatkan rasa gatal yang tidak nyaman.<\/p>\n Gatal pada vagina juga bisa saja disebabkan oleh alergi produk kimia dari sabun, deterjen, atau parfum, eksim<\/a>, psoriasis, kutu di rambut kemaluan, atau ketidakseimbangan hormon<\/a> akibat stres<\/a>.<\/p>\n Gejala lain yang bisa menandakan adanya gangguan kesehatan pada vagina, yakni keluarnya cairan yang tidak biasa. Misalnya, warna keputihan yang tidak normal.<\/p>\n Apabila Anda melihat adanya cairan keputihan abnormal<\/a>, seperti warna putih tebal seperti keju cottage, kehijauan dan berbau busuk, pink atau cokelat yang disertai rasa gatal, sebaiknya waspada.<\/p>\n Sebab, gejala tersebut dapat menandai adanya infeksi jamur atau bakteri pada vagina. Bisa juga merupakan tanda infeksi menular seksual sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.<\/p>\n Ketika vagina Anda mengalami luka atau lecet tanpa sebab dan kondisinya parah, sebaiknya berhati-hati karena ini bisa menjadi gejala kelainan kulit tertentu dan tanda infeksi menular seksual (IMS)<\/a>. Luka ini bisa terlihat berupa benjolan kecil, berwarna merah seperti daging, atau melepuh.<\/p>\n Selain luka dan lecet, gejalanya juga dapat disertai dengan rasa nyeri, gatal, dan mengeluarkan cairan yang tidak wajar.<\/p>\n Beberapa kemungkinan kelainan kulit<\/a> yang menyebabkan kondisi ini, yaitu eksim atau dermatitis.<\/p>\n Sementara IMS yang mungkin saja terjadi bisa berupa herpes genital, kutil kelamin, hingga sifilis.<\/p>\n Perdarahan dari vagina yang wajar disebut dengan menstruasi<\/a>. Biasanya kondisi ini terjadi secara rutin dalam siklus 21\u201335 hari.<\/p>\n Namun, jika gejala perdarahan yang Anda alami tidak normal, itu bisa menjadi potensi penyakit pada vagina.<\/p>\n Perdarahan tidak normal pada vagina bisa menjadi tanda adanya masalah pada organ reproduksi, kondisi penyakit tertentu, atau karena konsumsi obat-obatan tertentu.<\/p>\n Beberapa kemungkinan penyakit pada vagina yang ditandai dengan perdarahan abnormal, yaitu kanker serviks<\/a>, kanker ovarium<\/a>, gangguan tiroid<\/a>, PCOS<\/a>, masalah kesuburan dan reproduksi, efek samping KB, atau kehamilan ektopik<\/a>.<\/p>\n Meski menjadi aktivitas yang menyenangkan dengan pasangan, Anda mungkin dapat merasa nyeri ketika berhubungan seksual. Gejala ini bisa menjadi tanda adanya potensi penyakit pada vagina. Jadi Anda perlu berhati-hati.<\/p>\n Nyeri vagina saat atau setelah berhubungan seksual disebut juga sebagai dispareunia. Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti infeksi, penyakit tertentu, masalah fisik, maupun kondisi psikologis.<\/p>\n Pada wanita, dispareunia dapat menjadi tanda adanya infeksi menular seksual, vaginismus, iritasi genital dan alergi, kurangnya gairah, atau menopause<\/a>.<\/p>\n Apabila Anda merasakan salah satu gejala di atas, jangan diabaikan karena bisa menjadi tanda bahwa ada yang tidak beres dalam tubuh. Segeralah periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan perawatan yang tepat.<\/p>\n Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan area kewanitaan dan menjalani pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan.<\/p>\n Baca Juga:<\/strong>\u00a0Perbedaan Kanker Vagina dan Tumor Rahim<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Healthline. (2022). What to Know About Vaginal Itching<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Healthline. (2022). What to Know About Female Genital Sores<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Mayo Clinic. Vaginal bleeding<\/a>. www.mayoclinic.org<\/span><\/p>\n Health direct. Vaginal Discharge<\/a>. www.healthdirect.gov.au<\/span><\/p>\nGejala dan Potensi Penyakit pada Vagina<\/strong><\/h3>\n
1. Gatal yang Tidak Wajar pada Area Vagina<\/strong><\/h4>\n
2. Keluarnya Cairan Tak Biasa Dari Vagina<\/strong><\/h4>\n
3. Luka dan Lecet di Bagian Vagina<\/strong><\/h4>\n
4. Adanya Perdarahan Tidak Normal pada Vagina<\/strong><\/h4>\n
5. Nyeri saat Berhubungan Seksual<\/strong><\/h4>\n