Terakhir ditinjau: 31 April 2023<\/p>\n
<\/p>\n
Ketika berolahraga, Anda pasti akan melakukan peregangan otot atau stretching<\/em>. Dengan begitu, Anda bisa melakukan gerakan olahraga secara lebih nyaman dan aman.<\/p>\n Setelah stretching<\/em>, tubuh Anda dapat terhindar dari ketegangan dan rasa sakit saat berolahraga. Cedera pun dapat diminimalisir karena fleksibilitas tubuh Anda meningkat.<\/p>\n Peregangan otot yang Anda lakukan juga bisa meningkatkan koordinasi antara anggota tubuh, menjaga keseimbangan, serta menjaga kesehatan sendi. Umumnya, peregangan otot dilakukan selama pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah olahraga.<\/p>\n Apakah Anda sudah tahu apa saja jenis-jenis stretching<\/em> (peregangan otot) saat olahraga? Berikut penjelasan lengkapnya.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>8 Pilihan Olahraga yang Menyenangkan untuk Anak<\/a><\/p>\n Adapun jenis-jenis peregangan otot selama olahraga yang dapat Anda lakukan meliputi:<\/p>\n Jenis peregangan otot pada saat olahraga yang pertama adalah peregangan statis. Jenis stretching<\/em> ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja tubuh sebelum melakukan aktivitas fisik.<\/p>\n Dengan peregangan statis, Anda dapat mengurangi ketegangan pada otot-otot tubuh. Jadi, ketegangan otot berkurang dan fleksibilitasnya meningkat.<\/p>\n Stretching<\/em> statis merupakan jenis peregangan otot yang paling umum dilakukan saat olahraga.<\/p>\n Gerakan peregangan yang dilakukan biasanya perlu ditahan selama beberapa waktu tertentu, antara 10\u201330 detik.<\/p>\n Ada juga yang disebut dengan peregangan dinamis dalam olahraga. Stretching<\/em> jenis ini merupakan peregangan yang melibatkan gerakan aktif sendi dan otot sehingga meningkatkan kinerja tubuh.<\/p>\n Dengan peregangan ini, Anda dapat mengurangi ketegangan pada otot. Jadi, setiap gerakan olahraga dapat Anda lakukan dengan benar.<\/p>\n Beberapa contoh gerakan peregangan otot dinamis yang bisa Anda lakukan, yakni menengokkan kepala ke atas dan bawah, atau berlari kecil.<\/p>\n Peregangan aktif dilakukan dengan cara menggerakan bagian-bagian anggota tubuh dengan kelompok otot yang ditargetkan.<\/p>\n Beberapa gerakan yang termasuk dalam peregangan aktif, yakni peregangan di atas kepala yang menargetkan bahu, dada, serta lengan bawah.<\/p>\n Peregangan aktif cukup sederhana untuk dilakukan, meskipun posisi tertentu mungkin memerlukan beberapa latihan.<\/p>\n Jenis stretching<\/em> yang satu ini berguna pada saat pemanasan dalam latihan aerobik. Bisa juga dilakukan sebagai bentuk pemanasan lainnya sehingga otot-otot Anda lebih siap untuk berolahraga.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Latihan atau Peregangan Terbaik untuk Plantar Fasciitis<\/a><\/p>\n Jenis peregangan otot selanjutnya yang bisa Anda lakukan saat melakukan aktivitas fisik adalah peregangan pasif. Peregangan ini merupakan jenis stretching<\/em> yang dapat meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan tubuh Anda.<\/p>\n Gerakan peregangan otot pasif banyak dilakukan pada yoga. Misalnya, peregangan yang melibatkan leher, punggung, atau dada.<\/p>\n Peregangan otot pasif juga disebut sebagai stretching<\/em> santai. Sebab, biasa dilakukan untuk meredakan otot-otot yang kejang setelah pulih dalam cedera.<\/p>\n Selain itu, stretching<\/em> pasif juga umum dilakukan sebagai bentuk pendinginan usai olahraga. Gerakan-gerakannya dapat mengurangi kelelahan dan nyeri otot pasca olahraga.<\/p>\n Peregangan isometrik dilakukan untuk meningkatkan jangkauan gerak sehingga otot-otot menjadi lebih kuat.<\/p>\n Jenis stretching<\/em> ini dinilai sebagai metode peregangan otot yang paling aman dan sangat efektif untuk mempertahankan fleksibilitasnya.<\/p>\n Peregangan isometrik dapat dilakukan dengan gerakan yang berlawanan arah normal. Misalnya, dengan melakukan bridge pose.<\/p>\n Caranya yaitu dengan berbaring telentang dengan posisi lutut ditekuk ke atas dan kaki diletakkan rata di tanah.<\/p>\n Kemudian angkat pinggul ke atas sampai batang tubuh membentuk garis lurus, gunakan lengan untuk menjaga stabilitas. Tahan posisi ini selama 5\u201310 detik sambil mengatur napas. Ulangi gerakan ini selama 3 kali.<\/p>\n Proprioceptive Neuromuscular Facilitation<\/em> (PNF) merupakan jenis peregangan kombinasi dari stretching<\/em> statis, pasif, dan isometrik.<\/p>\n Jenis peregangan otot yang satu ini dapat meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan stabilitas sendi yang lebih baik.<\/p>\n Gerakan peregangan yang dilakukan sama seperti stretching pada umumnya. Namun, Anda perlu mengencangkan otot tersebut dengan menahannya selama beberapa detik antara 5\u201310 detik. Kemudian dilepaskan.<\/p>\n Disarankan, peregangan dilakukan bersama dengan pasangan atau ahli terapi fisik dan seorang profesional di bidang kebugaran. Sehingga setiap gerakannya bisa dilakukan dengan tepat tanpa risiko yang berbahaya.<\/p>\n Active Isolated Stretching<\/em> atau peregangan terisolasi aktif merupakan jenis stretching<\/em> yang bisa meningkatkan kinerja tubuh sehingga lebih gesit serta meminimalisir tingkat cedera.<\/p>\n Peregangan terisolasi aktif ini harus dilakukan dengan cara merenggangkan otot hingga tegang, menahannya selama beberapa detik (maksimal 2 detik), dan mengulanginya.<\/p>\n Gerakan peregangan tersebut dapat meningkatkan sirkulasi darah, oksigen, serta nutrisi dari dalam tubuh ke otot-otot yang diregangkan.<\/p>\n Semakin tinggi nutrisi yang didapatkan oleh otot, akan semakin banyak racun yang dapat dilepaskan otot dan makin cepat pula proses pemulihan otot akibat cedera.<\/p>\n Meski peregangannya harus dilakukan secara maksimal, Anda tetap perlu berhati-hati untuk tidak berlebihan karena dapat menyebabkan ketegangan, keseleo, atau memperparah cedera yang ada.<\/p>\n Baca Juga:\u00a0<\/strong>Adakah Waktu yang Terbaik untuk Olahraga?<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Jenis-jenis Stretching<\/strong><\/h3>\n
1. Peregangan Statis<\/strong><\/h4>\n
![\"\"](\"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2022\/07\/DishonestAdorableArcticseal-size_restricted-statis.gif\")
2. Peregangan Dinamis<\/strong><\/h4>\n
![\"\"](\"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2022\/07\/WhirlwindBlueCob-size_restricted-dinamis.gif\")
3. Peregangan Aktif<\/strong><\/h4>\n
![\"\"](\"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2022\/07\/OffbeatPersonalEasternnewt-size_restricted-active.gif\")
4. Peregangan Pasif<\/strong><\/h4>\n
![\"\"](\"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2022\/07\/GrizzledRadiantGalapagoshawk-size_restricted-passive.gif\")
5. Peregangan Isometrik<\/strong><\/h4>\n
![\"\"](\"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2022\/07\/648x364_5_Glute_Bridge_Variations_Legs_Pointed_Forwards.gif\")
6. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)<\/strong><\/h4>\n
![\"\"](\"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2022\/07\/sOcbzJ.gif\")
7. Active Isolated Stretching<\/strong><\/h4>\n
![\"\"](\"https:\/\/gayasehatku.com\/wp-content\/uploads\/2022\/07\/12-3567126-Reclined-Big-Toe-Pose-GIF-906736ec033e4d61afd5f3596255bc26.gif\")