{"id":29401,"date":"2022-07-10T23:41:48","date_gmt":"2022-07-10T16:41:48","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=29401"},"modified":"2023-03-01T08:15:02","modified_gmt":"2023-03-01T01:15:02","slug":"ritalin","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/ritalin\/","title":{"rendered":"Ritalin: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping"},"content":{"rendered":"
Penulis: Ossy | Editor: Opie<\/p>\n
Ditinjau oleh: dr. Tommy<\/a><\/p>\n Terakhir ditinjau: 26 Februari 2023<\/p>\n <\/p>\n Ritalin memiliki nama generik Metilfenidat Hidroklorida dan merupakan stimulan sistem saraf pusat. Metilfenidat dapat membantu otak dalam mengontrol impuls yang masuk.<\/p>\n Ritalin adalah obat yang kerap diresepkan pada individu dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau ADHD, dan juga gangguan tidur narkolepsi.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Metamfetamin: Kegunaan, Cara Kerja, Efek Samping, dan Fakta Lainnya<\/a><\/p>\n Ritalin tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Karena termasuk dalam obat keras, penggunaan ritalin haruslah dengan resep dan petunjuk dokter.<\/a><\/p>\n Berikut adalah penjelasan mengenai kegunaan ritalin:<\/p>\n Attention Deficit and Hyperactivity Disorder<\/em><\/a> adalah gangguan neurologis yang menetap dan menyebabkan gangguan pemusatan perhatian, impulsivitas, dan hiperaktivitas.<\/p>\n Gangguan ini menyebabkan sulit untuk fokus, mudah terdistraksi, mudah lupa, sulit mengorganisir tugas dan pikiran, serta masalah dalam emosi.<\/p>\n Mereka yang mengalami ADHD, selain diberikan penanganan atau terapi secara psikologis seperti terapi perilaku, juga kerap diberikan terapi pengobatan, seperti ritalin.<\/p>\n Para peneliti percaya bahwa psikostimulan seperti ritalin dapat memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproduksi neurotransmitter<\/em>.<\/p>\n \u00a0Pemberian ritalin pada ADHD berguna untuk:<\/p>\n Narkolepsi<\/a> merupakan salah satu jenis gangguan tidur yang menyebabkan seseorang mengalami kantuk hingga tidur mendadak, bahkan di tengah beraktivitas.<\/p>\n Salah satu pengobatan yang sering diresepkan adalah metilfenidat atau ritalin.<\/p>\n Bagi mereka yang memiliki gangguan tidur ini, ritalin berfungsi merangsang sistem saraf<\/a> pusat agar mereka tetap terjaga dan jauh dari kantuk.<\/p>\n Ritalin merupakan obat yang tidak bisa sembarang dipakai tanpa resep dan pengawasan dokter.<\/p>\n Memberitahu riwayat Anda pada dokter dapat membantu Anda mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan.<\/p>\n Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai konsumsi obat ini:<\/p>\n Ritalin dapat memperburuk gejala kecemasan, agitasi, atau gangguan psikotik lain.<\/p>\n Obat ini dapat menyebabkan psikosis baru atau memburuknya, terutama jika Anda memiliki riwayat depresi<\/a> atau gangguan bipolar<\/a>.<\/p>\n Hal ini dapat memperparah Anda yang memiliki riwayat kejang<\/a>.<\/p>\n Penyalahgunaan ritalin dapat menyebabkan kecanduan, overdosis<\/a> dan kematian.<\/p>\n Jika Anda memiliki masalah penyalahgunaan obat atau alkohol, Anda perlu mengabarkan kepada dokter terkait kondisi ini sebagai pencegahan hal yang tidak diinginkan.<\/p>\n Ritalin adalah stimulan dan berbahaya bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi<\/a>, penyakit jantung<\/a> atau cacat jantung karena menyebabkan serangan stroke<\/a>, serangan jantung, dan kematian<\/a> mendadak.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>ADHD, Pengaruhnya dan Bagaimana Penanganannya<\/a><\/p>\n Dosis ritalin yang diberikan dokter memerlukan pertimbangan seperti tingkat keparahan, usia, maupun berat badan Anda.<\/p>\n Dikutip dari Pusat Informasi Obat Nasional BPOM, berikut adalah dosis ritalin untuk ADHD :<\/p>\n Dosis awal 5 mg, 2-3 kali sehari, naikkan dosis jika perlu tiap minggu, dengan dosis maksimal 100 mg\/hari yang terbagi 2-3 kali.<\/p>\n Dosis awal 5 mg, 1\u20132 kali sehari, naikkan dosis jika perlu dengan interval tiap minggu sebanyak 5\u201310 mg per hari hingga maksimum 60 mg per hari dalam dosis terbagi 2-3 kali.<\/p>\n Dosis dapat pula ditingkatkan hingga 2,1 mg\/kg per hari dalam dosis terbagi 2-3 kali dengan maksimum 90 mg per hari\u00a0 di bawah pengawasan dokter.<\/p>\n Ritalin paling baik diminum 30 hingga 45 menit sebelum makan. Namun, jika Anda memiliki permasalahan dengan lambung<\/a>, maka Anda perlu mengonsumsi sedikit camilan terlebih dahulu untuk mencegah sakit perut.<\/p>\n Hindari mengemudi atau aktivitas berbahaya ketika Anda meminum ritalin sampai Anda mengetahui efeknya ketika meminum ritalin.<\/p>\n Dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan:<\/p>\n Jika Anda memiliki gejala overdosis seperti yang disebutkan di atas, segeralah meminta bantuan dokter atau tenaga medis terdekat.<\/p>\n Kendati memiliki efek menstimulasi otak dan membantu Anda tetap fokus, ritalin mungkin memiliki efek samping, seperti:<\/p>\n Ritalin tidak dijual bebas, memerlukan resep dan pengawasan dokter dan hanya ditujukan bagi mereka yang memiliki ADHD, narkolepsi, dan gangguan mental lain.<\/p>\n Penggunaan ritalin tanpa anjuran dokter dapat membawa Anda pada tindak penyalahgunaan obat.<\/p>\n Hal ini karena ritalin digolongkan sebagai narkotika golongan dua bersama kokain<\/a>, morfin<\/a>, dan amfetamin<\/a>.<\/p>\n Baca Juga: <\/strong>Tanggap pada Mental Illness? Mari Pahami Tugas Psikolog beserta Jenisnya<\/a><\/p>\nSumber<\/span>Manfaat Ritalin\u00a0<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
\n
\n
Peringatan dan Perhatian Penggunaan Obat<\/h3>\n
\n
\n
\n
\n
Dosis<\/strong><\/h3>\n
\n
\n
Petunjuk Penggunaan<\/strong><\/h3>\n
\n
Efek Samping Ritalin<\/strong><\/h3>\n
\n