Penulis: Lely | Editor: Ratna<\/p>\n
Eritema multiformis adalah reaksi kulit yang dapat dipicu oleh infeksi atau beberapa obat. Kondisi ini umumnya ringan dan akan hilang dalam beberapa minggu. Namun, ada juga bentuk parah pada eritema multiformis yang langka hingga dapat mempengaruhi mulut, alat kelamin, mata, dan dapat mengancam jiwa, yang dikenal sebagai eritema multiformis mayor.<\/p>\n
Eritema multiformis dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, pada anak-anak ada 20% kasus. Dan yang paling sering terjadi pada orang dewasa muda antara usia 20 dan 30 tahun. Kondisi ini lebih cenderung terjadi pada pria daripada wanita. Eritema multiformis juga dikenal sebagai:<\/p>\n
Anda yang mengalami eritema multiformis dapat mengalami tanda dan gejala seperti:<\/p>\n
Anda mungkin mengalami batu dan kesulitan bernapas sebagai tanda-tanda infeksi yang mendasari akibat dari kondisi tersebut, tetapi hal ini cenderung jarang terjadi. Sebagian besar lesi eritema multiformis tidak menimbulkan rasa sakit, meskipun beberapa dari Anda mungkin mengalami sensasi terbakar.<\/p>\n
Lesi yang melibatkan selaput lendir, seperti yang ada di mulut, tenggorokan, alat kelamin, atau mata, bisa menyakitkan.<\/p>\n
Eritema multiformis dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap infeksi, obat-obatan, atau jenis penyakit lain yang menimbulkan respons imun. Penyebab paling umum adalah:<\/p>\n
Infeksi herpes adalah penyebab utama eritema multiformis. Virus herpes simpleks (HSV) dikaitkan dalam 70% kasus eritema multiforme berulang. Kedua jenis virus herpes simpleks, HSV-1 dan HSV-2 dapat menyebabkan kondisi ini.<\/p>\n
Tetapi HSV-1 bertanggung jawab untuk sebagian besar kasus, yang juga menyebabkan luka dingin. Luka dingin merupakan luka kecil berisi cairan yang muncul di sekitar tepi mulut.<\/p>\n
Wabah herpes biasanya terjadi dari 7 hingga 10 hari sebelum eritema multiformis berkembang. Namun, ada kemungkinan untuk terkena eritema multiformis tanpa gejala herpes.<\/p>\n
Penyebab lain dari eritema multiforme adalah infeksi mycoplasma pneumoniae, infeksi saluran pernapasan menular dengan bakteri mycoplasma pneumoniae (M. pneumoniae). Pada anak-anak, eritema multiformis merupakan komplikasi dari 20 sampai 10% kasus infeksi M. pneumoniae.<\/p>\n
Jika dokter mencurigai infeksi M. pneumoniae merupakan penyebab eritema multiformis kemungkinan besar, maka akan segera mengobatinya.<\/p>\n
Penyebab umum lainnya seperti eritema multiformis termasuk infeksi virus seperti:<\/p>\n
Dalam kasus yang lebih jarang, pengobatan dapat menyebabkan eritema multiformis. Namun, jika Anda mengalami ruam akibat mengonsumsi obat, Anda harus segera melakukan pemeriksaan pada dokter Anda. Ruam dapat menjadi tanda reaksi obat yang parah yang disebut sindrom Stevens-Johnson atau nekrolisis epidermal toksik.<\/p>\n
Obat-obatan tersebut meliputi:<\/p>\n
Perawatan khusus untuk eritema multiformis akan didiskusikan dengan Anda oleh penyedia layanan kesehatan Anda berdasarkan:<\/p>\n
Eritema multiformis minor tidak terlalu serius dan biasanya sembuh dengan obat untuk mengendalikan infeksi atau peradangan. Namun, jika Anda mengembangkan bentuk yang lebih parah dari eritema multiformis mayor, kondisinya bisa menjadi fatal.<\/p>\n
Eritema multiforme mayor juga dikenal sebagai sindrom Stevens-Johnson, yang umumnya disebabkan oleh reaksi obat daripada infeksi. Perawatan mungkin termasuk:<\/p>\n
Kasus yang lebih parah akan mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan menggunakan:<\/p>\n
Baca Juga:\u00a0<\/strong>10 Jenis Penyakit Kulit yang Sering Terjadi pada Anak<\/a><\/p>\nSumber<\/span> Medical News Today. (2021). What does erythema multiforme look like and how to treat it<\/a>. www.medicalnewstoday.com<\/span><\/p>\n Healthline. (2018). Erythema Multiforme Information and Treatment<\/a>. www.healthline.com<\/span><\/p>\n Johns Hopkins Medicine. Erythema Multiforme<\/a>. www.hopkinsmedicine.org<\/span><\/p>\n