{"id":29334,"date":"2022-07-06T16:44:19","date_gmt":"2022-07-06T09:44:19","guid":{"rendered":"https:\/\/gayasehatku.com\/?p=29334"},"modified":"2022-07-06T16:44:19","modified_gmt":"2022-07-06T09:44:19","slug":"sindrom-kompartemen-penyebab-gejala-dan-pengobatannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/gayasehatku.com\/sindrom-kompartemen-penyebab-gejala-dan-pengobatannya\/","title":{"rendered":"Sindrom Kompartemen: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya"},"content":{"rendered":"

Penulis: Justina | Editor: Ratna<\/p>\n

Sindrom kompartemen yaitu sebuah kondisi yang memicu peningkatan tekanan pada kompartemen otot. Gangguan kesehatan ini dapat diketahui lewat gejalanya yaitu nyeri otot yang parah setelah mengalami cedera atau ketika sedang berolahraga.<\/p>\n

Kompartemen sendiri merupakan sebuah kelompok yang terdiri atas jaringan otot, pembuluh darah, dan saraf yang terdapat pada lengan dan kaki yang dikelilingi oleh membran yang sangat kuat yang disebut sebagai fasia. Fasia tidak dapat mengembang sehingga pembengkakan yang terjadi di kompartemen dapat mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam kompartemen. Hal tersebut dapat memicu cedera pada pembuluh darah, otot, dan saraf yang ada di dalam kompartemen.<\/p>\n

Baca Juga:<\/strong> Berbagai Macam Gangguan pada Otot yang Perlu Diketahui<\/a><\/p>\n

Penyebab Sindrom Kompartemen<\/h3>\n

Sindrom kompartemen dapat terjadi ketika ada pendarahan atau pembengkakan yang terjadi di dalam kompartemen. Hal tersebut dapat menimbulkan tekanan yang meningkat di dalam kompartemen dan dapat mencegah aliran darah. Sindrom kompartemen juga dapat menimbulkan kerusakan permanen jika tidak segera diobati karena otot dan saraf tidak bisa mendapatkan nutrisi dan oksigen yang mereka butuhkan. Jika kondisi tersebut tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan amputasi.<\/p>\n

Jenis dan Gejala Sindrom Kompartemen<\/h3>\n

Berikut ini merupakan jenis sindrom kompartemen serta gejalanya, sebagai berikut:<\/p>\n

1. Sindrom Kompartemen Akut<\/h4>\n

Sindrom kompartemen akut dapat terjadi usai mengalami cedera besar. Meski begitu, cedera ringan juga dapat menyebabkan sindrom kompartemen akut tapi jarang terjadi. Sindrom kompartemen akut dapat terjadi karena beberapa cedera seperti:<\/p>\n